Maaf kalau update lama. Maaf juga bila banyak typo.
Happy reading.
🍁🍁🍁
Hari ini hari ulang tahun Dinda. Sejak tadi pagi handponenya diaktifkan, suara notif di hpnya bersahut-sahutan. Mereka semua mengucapkan ulang tahun padanya.
Abang jelek
"HBD adekku yang paling cantik. Yang akur sama adek ipar biar segera kasih ponakan. Kado dari abang baru otw ya. Dari abang yang paling ganteng sedunia ."Kak Fian
"Birdthday ya dek. Tambah yang baik-baik saja. Yang akur sama pak Danton ya. Kado entar ya masih sibuk. Gue kangen kamu curhat lagi dek."Dan masih banyak lagi pesan yang masuk ke hpnya termasuk temen kantor. Dinda hanya tersenyum membaca pesan-pesan itu.
"Makasih Bang Baim, Kak Fian dan temen-temen." Suaranya lirih.
"Kriek." Suara pintu terbuka, lalu memasuklah suaminya yang selesai mandi.
"Happy birthday ya dek. Maaf kadonya masih nanti sore datengnya." Suara Firza tiba-tiba.
"Oh iya. Makasih Mas. Nggak usah repot-repot Mas."
"Sudah siap? Bentar ya aku ganti baju dulu." Suara Firza lagi.
"Iya Mas. Dinda tunggu didepan ya." Lalu ia mengambil tas dan laptopnya dan beranjak keluar kamar.
Setelah menunggu tidak lama kemudian Firza keluar dengan seragam PDHnya. Hari ini sebelum apel pagi Firza ingin mengantarkan Dinda untuk pertama kalinya.
Dalam mobil sempat terjadi keheningan sesaat."Nanti langsung kerumah Bunda atau pulang dulu." Suara Firza memecah keheningan.
"Langsung saja Mas, takut pulangnya kemalaman." Jawab Dinda yang melihat kearah suaminya. Dan Firzapun melihat kearah Dinda membuat pandangan mereka berdua beradu. Sesaat kemudian Firza memihat kedepan fokus dengan kemudinya itu juga yang dilakukan Dinda.
"Kanapa jadi begini ya tiap kota bertatapan. Ada sesuatu yang aneh." Suara hati Dinda.
"Aku pengen menatapmu lebih lama, tapi harus ku tahan sampai kamu membuka hati untukku Dek." Suara hati Firza. "Sabar Firza sedikit lagi perjuangnmu, bertahanlah." Lanjutnya masih dalam hati.
Tak berapa lama perjalanan mereka telah sampai didepan tempat Dinda bekerja.
"Makasih ya Mas sudah mau nganterin Dinda."
"Sama-sama. Nanti pulangnya aku jemput ya. Semoga acaranya nanti tidak sampai sore." Suara Firza pada istrinya.
Setelah Dinda berpamitan dan mencium punggung tangan suaminya, lalu ia meninggalkan mobil itu. Firzapun melajukan mobilnya menuju tempat Dinasnya.
Hari ini kebetulan Firza dan beberapa anggotanya sedanga ada tugas keluar. Bersyukur tugas kali ini lebih cepet dari perkiraannya, Firza-pun tidak lupa dengan janjinya pada Dinda tadi pagi untuk menjemputnya sepulang kerja.
Setelah memarkirkan mobil didepan kantor Dinda, Firza mengirimkan pesan untuk Dinda.
"Dek, Aku sudah diparkiran ya." Pesan dari Firza.
"Iya Mas. Tunggu sebentar ya, baru nungguin sesuatu." Balas Dinda.
Didalam ruangan Dinda bersiap untuk pulang. Setelah menutup laptopnya dan membereskan meja kerja, Dinda menuju keluar gedung. Sesampainya didepan pintu keluar seorang kurir datang.
"Permisi mbak. Apa mbak Adinda-nya ada?" Tanya sang kurir.
"Iya, Saya sendiri. Dari Rosa floris ya?" Tanya balik Dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Itu Akan Datang
Romancepertemuan yang tidak mengesankan bahkan menyebalkan. Dan pada akhirnya mereka disatukan karena perjidohan. akankah mereka akan saling mencintai?