Membosankan,itu yang terlintas dalam otak Geminy.Sekarang dengan sekantong plastik besar cemilan berserakan di depannya,sembari menonton acara kesukaannya.Ia meliburkan diri dari sekolah karena bosan dengan gosip gosip bodoh di sekolahnya.Orang tua Geminy tidak di rumah,mereka ke luar negeri untuk beberapa waktu.Hanya ia sendiri dan beberapa pembantu rumah.
"Bi..Ge mau jalan jalan di luar bentar ya,bosen bi nonton mulu..."pamitnya pada bibi yang selama ini merawatnya
"Iya neng...hati hati ya..."
"Ge pergi dulu ya bi..assalamualaikum"
Ia pun menyalami bibi yang sudah seperti ibunya sendiri itu.Dengan kaus pendek biasa dan celana selutut dan sandal jepit ia mengelilingi komplek rumahnya menghilangkan rasa bosannya.Beberapa meter dari rumahnya dari arah gang yang sepi ia mendengar keributan.
Geminy berlari kecil menuju gang tersebut dan mengintip dari balik dinding.Betapa kagetnya ia melihat segerombolan orang sedang mengeroyok satu manusia.Pria itu tetap melawan merobohkan orang orang yang mengeroyoknya tersebut.Namun satu kekuatan melawan sebanyak itu tetap tidak cukup.Geminy tambah kaget ketika ia melihat siapa orang yang dikeroyok tersebut,dia Rey.Rey di pukul oleh orang disebelahnya dan satu orang berlari menendangnya,membuat Rey terhempas jauh ke belakang.Dengan tubuh kesakitan ia mencoba melawan tapi tak mampu berdiri.
"Mana temen temen lu hah,sendiri jangan sok jago bangsaaaaaaaaaatttttt....!"
Orang itu akan memukul Rey dengan balok kayu namun,dari belakangnya Geminy menendangnya dengan keras.
"Lu pada cemen njeer ngelawan dia rame rame banci lu pada..!"
"Lu cewe kagak usah ikutan,mau babak belur lu..eh lu cantik juga...bos bagus buat mainan...hhhh" dengan seringaian pria itu mulai mendekati Geminy.
"Coba aja.."
Geminy mulai melayangkan tendangannya hingga mengenai pipi pria itu.Mereka yang telah terluka parah oleh Rey membuat Geminy mudah menjatuhkan mereka.Pria terakhir yang harus dia jatuhkan,dengan tongkat bisboll ia melayangkannya kepada Geminy,saat hampir mengenainya Geminy sempat menghindar dan menendang selangkangan pria itu hingga ia meringis kesakitan.Bos mereka menyuruh teman temanya segera cabut dari tempat itu.
Geminy segera membantu Rey yang terkapar bersimbah darah.
"Lu gak apa apa? Sini gua bantu...ke rumah gua aja disana ada kotak p3k.."
Hanya ringisan Rey yang terdengar membuat geminy segera menggalungkan tangan Rey di sekitar lehernya dan membopong Rey ke rumahnya."Bii....buka pintu bii...tolong bi..."Panggilnya saat telah sampai di depan rumahnya.Pintu pun terbuka Geminy segera membawa masuk Rey dan mendudukannya di sofa.
"Aduuh neng....aden ini kenapa..kok bisa gitu...?"tanya bibi khawatir
"Bi...nanti Ge jelasin tolong ambilin kotak p3k bi...Ge mau ambil air bersih dulu.."
Geminy berlari ke dapur mengambil wadah dan mengisinya dengan air.Ia pun mengambil handuk kecil di lemari dapur dan segera kembali ke ruang tamu.Geminy membersihkan luka Rey dengan hati hati.
"Awww...ishh..."Hanya dengusan rasa sakit keluar dari mulut Rey.
"Sorry sorry gua bakal pelanin...lu tahan aja ya.."Geminy membersihkan luka di muka Rey,tangan dan kakinya.
"Boleh lu buka baju lu, punggung lu luka juga kan...itu yang sempat kena tongkat bisbol..?"Rey kesusahan membuka baju nya,Geminy pun membantunya dengan hati hati(jangan ngebayangin yang nggak nggak gays wkwk).Benar sekali punggung Rey luka berat kalo gak kuat pasti ntu tulang punggung udah patah.
"Ini neng obat nya....aduh serem kali lukanya neng.."
"Yaudah makasih ya bi ya....,bi tolong bikinin dia teh anget bi...sama bubur kayaknya susah ngunyah ntu mulut.."Pinta Geminy pada bibinya.
"Ya neng bibi kedapur dulu.."Setelah selesai mengobati Rey,Geminy duduk di sofa di sampingnya.
"Lu gak usah banyak gerak dulu,luka lu parah.Mending lu istirahat tidur...bentar gua ambilin selimut.."Geminy berdiri dari duduknya dan pergi mengambil selimut di lemari penyimpanan,tak lupa bantal.
"Tu cowo dari tadi gua ngomong panjang panjang kagak ada sautan sedikitpun...kek ngomong sama apa gua gitu...mending gua ngomong ama lu ya bantal ya.."Ia bermonolog sendiri karena kesal dengan Rey yang tidak mengeluarkan sepatah kata pun.Rey yang sedang berbaring di sofa merasa terganggu karena kedatangan Geminy yang sedang membawa selimut dan bantal.Saat akan mengambil benda itu dari tangan Geminy, ia merasakan tangannya nyeri.
"Makanya udah gua bilang jangan gerak gerak,sakit kan...mampus lu...ngerti ...!"
Krik krik krik
"Jawab...!!!!"Geminy sangat kesal karena tak ada sautan satu pun
"Hn."kata pertama yang keluar.
Geminy meletakkan bantal di atas sofa,dan membaringkan Rey dengan hati hati kemudian menyelimutinya,sambil mengomel gak jelas.
"Hn..hn...hn...doang,gua udah capek ngomong balasnya hn doang dasar es batu pengen gua serut lu biar jadi es serut dan berwarna..."
Ia mengomel sendiri dan memonyongkan bibir kesal.Rey yang mendengarkan omelannya tanpa disadari dan tak kan ada yang menyadari tersenyum tipis dan sangat tipis hingga akhirnya waktu membiarkannya terlelap dalam tidur.Saat Rey terlelap dalam tidurnya,Geminy pergi ke kamarnya untuk membersihkan badan.Setelah selesai ia pun berbaring di kasurnya.Karna cukup lelah ia lupa akan Rey dan menutup mata.
Jam menunjukkan pukul 19.13,Geminy terbangun dengan mata sayu.Dengan malasnya bangkit dari tempat tidur dan turun menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa menganjal perutnya.
"Den hati hati..lukanya belum sembuh...ini udah bibi bikinin bubur...di makan ya den..."
"Makasih bi.."
Kok gua denger suara bibi ya,lagi ngomong ama siapa..?? Oh iya Rey astajiim kok bisa kelupaan haduuuuhhh...
Geminy segera berlari dari dapur menuju ruang tamu melupakan hasratnya yang ingin mengisi perut.
Rey yang akan menyendok makanannya mengaduh sakit.Luka di tangannya membuat kesulitan untuk makan.
"Eh den tangannya gak bisa nyendok..?? Eh gimana ini....non udah bangun..?.."
Bibi pun menoleh pada Geminy.
"Neng ini pacar neng kesusahan,belum bisa nyendok tangannya masih sakit,bisa neng tolong suapin..?"
"Eeeeeeehhhhhhhh,bukan bi.nih orang baru ketemu dijalan..."
Dengan terkejutnya Geminy melotot mendengar omongan bibi nya.Rey pun bermasam muka karna mendengar kata kata yang tak terduga tersebut.
"Kayak ketemu anak kucing aja neng,ya udah neng bantu suapin ya bibi kebelakang dulu.."
Geminy masih berdiri memperhatikan mangkuk berisi bubur dan berganti memandang Rey.
"Lu laper..?"
Rey hanya diam,dalam pikirannya mungkin dia sudah memaki maki Geminy yang tak kunjung memberi makan anak kucingnya.Dua menit selanjutnya Geminy mengambil mangkuk dan mengambil sofa persegi kecil dan digesernya hingga dekat dengan sofa panjang tempat Rey berbaring.Geminy mulai menyendokkan bubur ke mulut Rey.
"Nih makan yang banyak anak kucingku biar cepat sembuh.Kasihan ya cuman makan bubur doang,masih sakit ya mulutnya..? Belum bisa ngunyah..? Hhhhhhha makanya kalo gak mau kek gini jangan sok jago ngelawan mereka semua sendiri,jadi pergedel kan lu akhirnya..hhhhhh"
Krrrrruuuuuukkkkkkk........
Suara perut siapa ntuh?.Suara itu berasal dari perut Geminy yang belum diisi apapun.
"Hehehehe suara perut gua....? Laperrrr..... bubur ini gua bantu abisin ya ,hhhhhhh.nyaaammm"
Belum penuh perut Rey, makanannya sudah dirampas Geminy.~~~~~~
Wehhh deketnyaaaa.....😂
Jangan lupa like and comment guys
Kattjau...!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMINY
Teen FictionGak kebayangkan kalo ada cewe yang masa bodo sama apa pun,tapi suka jingrak jingkrok sana sini. Nebar tawa dimana mana,sikap hyperaktifnya sudah mendarah daging. Ini ceritanya...Geminy Berspekulasilah jika keadaan memungkinkan....namun ketegaran aka...