Jalan-jalan sore sambil membawa bola basket kesayangan adalah hal yang menyenangkan. Kaki kecil Geminy membawanya ke sebuah tempat,bukan lapangan basket.Aneh bukan? Membawa bola basket tapi tidak ke lapangannya,malah menuju Rumah Sakit Umum di kota tersebut.
(Itu orang gila atau orang bego ya??)Geminy melangkahkan kakinya melewati meja resepsionis. Seperti telah sering kesana,ia tanpa bertanya langsung menuju ke tempat seseorang yang dia cari.
Dr.Giosrt,pintu yang bertuliskan nama seorang dokter tersebut didorong dari luar,menampakkan sosok dokter yang berwibawa dengan kacamata yang bertengger dihidungnya dan pakaian putih yang sangat cocok di tubuh jangkungnya."Dokter...i miss u....dokter makin hari makin ganteng aja,sayang udah punya istri hffftt..padahal kalau belum Ge kan mau jadi pacar dokter huhuhuhu"
Dengan bibir dimanyunkan,dan ekspresi nangis pura puranya,membuat Geminy tampak lucu,seperti anak balita minta jajan kepada orang tua nya."Hhhhhhh,Ge....nakal kamu ya..!.ya udah sekarang langsung periksa aja ya...! Sakit kepala kamu kumat lagi nak..?"Dokter tersebut terkekeh pelan akan penuturan Geminy.
"Hmmm...gitu deh dok,biasa! Obat Ge habis...Ge mau ambil obat lagi...!"
Sambil mendudukkan dirinya di atas kursi di depan Dokter tersebut."Nak...sebaiknya kamu di rawat aja ya cantik..keadaan kamu itu gak baik...dokter mau bilang gimana ya..tapi kanker otak kamu sudah parah,takut jika kamu di luar sakitnya kumat dan...." Jelas dokter dengan raut wajah khawatir dan sayang.
Geminy memang sudah dari kecil dirawat oleh dokter tersebut. Dari awal dia terkena penyakit tersebut hingga sekarang,hingga Geminy dianggap anak sendiri oleh dokter Giosrt.Geminy dari kecil sudah mengidap penyakit kanker otak.Saat dia kelas 5 SD,pernah mengalami koma selama 13 hari,dan sekarang penyakitnya kembali kumat.Obat dari dokter Giosrt lah yang membuat sakitnya mereda,yang selalu jadi konsumsi pokoknya selama 16 tahun ini.
"Gak dok! Ge gak mau dirawat,Ge gak mau kalau harus make selang gak berguna itu,Ge gak mau kalo harus stay di rumah sakit tanpa lakuin apa apa,cuman tidur di brankar dan cuman liatin atap kamar inap.Ge gak mau dok,Ge tau Ge bakalan mati.Dirawat pun Ge juga bakalan mati..jadi gak guna dok kalo harus dirawat.Mending Ge mati di jalanan dari pada harus di rumah sakit ini dok..!"
Air mata yang mengalir dari pelupuk mata indah Geminy membuat sang dokter merangkul tubuh rapuh tersebut dan mengusap kepala gadis tersebut dengan sayang."Dasar gadis keras kepala..kalo gitu ambil obatnya,rajin diminum ya..jangan absen minumnya..ingat jangan lama di bawah sinar matahari,jangan terlalu berpikir keras,dan hindari benturan ya nak ya..!"
Ucap dokter tersebut dengan lembutnya.Tok tok tok
"Excusme Dad..!"
Suara ketokan mengalihakan pandangan dua orang tersebut ke arah pintu yang menampakkan sosok tampan yang memiliki kemiripan wajah dengan dokter Giosrt.Pria tersebut anak dokter Giosrt."Yes son..come in" Pria tersebut masuk daaann
"Rey...!"
"Heh..!"
Ucap mereka bersamaan dengan ekspresi kaget.Namun tidak dengan Rey,yang sudah tau siapa yang ada diruangan ayahnya.Ya dia mendengar percakapan ayahnya dengan Geminy sebelum ia benar benar mengetuk pintu ruangan ayahnya tersebut.
"Kalian sudah saling kenal.." suara bariton sang dokter memecahkan konsentrasi hebat dua insan yang satu menganga dan yang satu flat rapat.
"Teman satu sekolah dok..." jawab Geminy duluan membuka suara.
"Oooh....eh Rey..ada apa son..?"
"berkunjung.."
Rey pun mendudukkan dirinya di sofa di ruangan tersebut.
Hingga suara seorang gadis dengan raut cemas menginstruksinya."Ehmm Rey,apa lu denger semuanya..?" Rey tampak berfikir dan akhirnya menjawab tanpa ragu.
"Hn.."
"Jadi bener lu udah denger semuanya..!,boleh gua minta sesuatu gak..? Bisa lu rahasiain ini dari temen temen gue.?
Ya ya ya ,gue cuman gak mau bikin mereka khawatir please ya..!?""Hn.."
"_- Hn hn hn doang,Hn nya ya atau nggak nih! Ya ampuun dasar pelit ngomong..!"
"Iya.!""Hehehhe thanks ya.."
Dokter Giosrt yang hanya memperhatikan perdebatan anak-anaknya tersenyum indah.Seperti merasakan kehangatan yang memancar dari kedua insan tersebut."Ehem...Geminy jangan lupa untuk minum obatnya ya nak.."
"Siap dok....hihihi...Kalau gitu Ge pulang dulu ya dok..,bola basket dari tadi nganggur doang minta di mainin hehhe,bye bye dok..!" Geminy membalikkan badannya,sebelum sampai membuka pintu,suara dokter Gio menghentikkan langkahnya.
"Geminy tunggu,...ah Rey kamu kan satu sekolah sama Geminy dan kamu juga sudah tau keadaan dia,untuk membantu dad buat tugas dad,bisa kamu jadi dokter juga buat Geminy..kamu tau kan sakitnya bisa bisa aja kumat..jaga dia son..can you?"
"Heh..?"Ia menyerngit kaget atas penuturan ayahnya.Menjaga gadis toa? Hidupnya mungkin akan hancur setelahnya.
"Eh dok..gak usah Geminy bisa jaga diri kok dok...ga usah dijagain juga.!" Tolak Geminy
"Nak...kamu udah menolak untuk dirawat sekarang juga menolak buat dijagain,jangan keras kepala ya..yang ini gak ada penolakan.!"
Lagi lagi Geminy hanya bisa memanyunkan bibirnya kesal,terlihat imut memang.Dan itu membuat seorang Rey menerima tugas dari ayahnya."Hn..baiklah.."
~~~~~~~~~
Mereka berdua sedang bermain basket setelah pulang dari rumah sakit sebelumnya.Ya mereka Geminy dan Rey.Rey yang tak ingin berlama lama di rumah sakit itu pun mengikuti Geminy dengan alasan ia ingin ikut bermain basket.Akhirnya Geminy membawa Rey bersamanya,jadinya dia tidak sendiri main basket.
Kembali ke lapangan,Rey yang sangat jago dalam bermain basket dengan mudahnya mencetak poin sedangkan Geminy kewalahan karena dirinya yang belum mencetak poin satupun.Akhirnya rasa kesal naik ke ubun-ubunnya ia merebut bola tersebut dengan cepat dan berlari ke ring lawannya dan shoot,ia mencetak 2 poin.
Hari semakin panas,tidak baik untuk Geminy memang,akhirnya Rey mengakhiri permainan mereka dengan berjalan keluar lapangan tanpa berkata apa apa.
Geminy yang saat itu kembali mencetak poin bersorak senang dan melihat kebelakangnya namun Rey tidak disana."Eh muka tembok kok lu keluar sih,kan belum selesai,gimana sih luh!mentang mentang poin lu lebih tinggi,lu keluar gitu aja."kesal Geminy lagi lagi memanyunkan bibirnya.
"Sini..!"ucap Rey.Dan diikuti derap langkah menuju ke arahnya.
Geminy yang sudah ada di depan Rey langsung mendudukkan dirinya disamping Rey.Sebuah benda yang isinya cairan berwarna bening diberikan Rey kepada Geminy,dan langsung direbut olehnya."Thanks...eh btw lu beneran anaknya dr.Giosrt? Berarti bener dong kalo...eh gak jadi deh! Hheehehehehe.."
Meh...pertanyaan bodoh macam apa itu,hal itu membuat Rey hanya menaikkan satu alisnya tanda bingung.
Geminy asik berceloteh kepada Rey yang hanya menjawabnya dengan kata Hn,oh,atau gak,hal itu juga yang membuat Geminy kesal dan sering memanyunkan bibirnya,yang membuatnya tampak menggemaskan.Tanpa mereka sadari sepasang mata menatap benci ke arah mereka,oh tidak tepatnya ke arah Geminy.~~~~~
Plaaakkkk....udah tau pasti itu mata siapa.
Dari part sebelumnya udah ketebak kah kalo geminy itu bakalan mati?????
Wehhhh author kejam.....wkwkkwkwk
Eiittsssss jangan lupa tekan bintangnya😂😂,comment juga kalo ada kurang.Kattjauu...!
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMINY
Teen FictionGak kebayangkan kalo ada cewe yang masa bodo sama apa pun,tapi suka jingrak jingkrok sana sini. Nebar tawa dimana mana,sikap hyperaktifnya sudah mendarah daging. Ini ceritanya...Geminy Berspekulasilah jika keadaan memungkinkan....namun ketegaran aka...