◾Azalios #15◾

26 4 0
                                    

Gue sama sekali gak menderita kalau gak punya pacar asal ada mereka, si pasangan psikopat disamping gue.

-Abeliza Rissya Theodora,
Sang pecinta cogan.

_________________________

BUGH!!!

"LO APAIN SAHABAT GUE BANGSAT?!?!" Elios menghajar Ryan hingga membuat Ryan tersungkur.

Ryan terkejut dengan apa yang terjadi, ditatapnya mata Elios yang sedang menatapnya berang. Elios yang biasanya bertingkah konyol telah berubah menjadi rubah berekor sembilan.

Elios melangkah kearahnya, cowok itu menarik kerah kemeja Ryan dengan kasar. Berani-beraninya ia membuat sahabatnya menangis sampai sebegitunya. Elios tidak akan membiarkanya. Dihantamnya wajah Ryan untuk yang kedua kalinya, sampai menimbulkan luka diujung bibir Ryan.

"L-lo ngapain disini?" Tanya Ryan terpotong-potong karena tangan Elios yang mencengkram kerahnya terlalu kuat membuatnya kesulitan bernapas.

"Kenapa? Lo takut?"

Elios mengangkat tangan kananya, bersiap untuk menghantam wajah Ryan untuk yang ketiga kalinya. Tapi, sebelum kepalan tanganya berhasil mengenai wajah Ryan, ada sebuah tangan yang menahanya.

"El udah kita balik." Ujar orang itu.

"Gue gak bakal balik. Dia udah bikin sahabat gue nangis, dan gue gak akan biarin siapapun yang udah bikin sahabat gue nangis balik dengan wajah yang masih mulus."

"El.kita.balik.sekarang." Azalia menekankan setiap kata yang ia ucapkan pada Elios. "Abel juga udah gue tenangin, jadi daripada kita lama-lama disini bareng tai musang kek dia lebih baik kita balik yaa,"

"Tapi,"

"Aaaah gak usah banyak bacot. Balik yaaaa, please." Azalia terus memaksa Elios untuk pergi. Wajahnya terlihat begitu cemas sekarang.

Elios menatap Azalia yang sedang menatapnya dengan tatapan hangat yang menenangkan meski wajahnya tetap melihatkan kalau ia sedang sangat cemas sekarang. Luluh sudah Elios. Ambyar.

Elios menurunkan kepalan tanganya yang sudah berada diudara, tangan kananya yang ia gunakan untuk mencengkram kerah Ryan perlahan merenggang dan terlepas. Elios memejamkan matanya untuk meredakan amarahnya. Perlahan manik matanya yang tajam berubah menjadi manik mata yang bersahabat, sebagaimana biasanya tatapan seorang Elios. Ramah.

"Awas aja kalau sekali lagi lo buat Abel nangis, gue udah siapin batu nisan buat lo! Gak usah repot-repot pake pembunuh bayaran, gue siap, ikhlas dunia akhirat buat ngehajar lo sampe mampus!"

Ryan menelan salivanya dengan susah payah. "Gue yakin lo gak bakal berani."

"Wah nantangin bocah!" Elios menunjuk-nunjuk wajah Ryan.

"Lo gak bakal berani karena bapak gue bakal nuntut lo, lo lupa bapak gue--"

"Apa? polisi?!?!" Potong Elios cepat. "Lo pikir gue bocah yang takut dengan ancaman lapor polisi? Jangan bikin gue berubah jadi rubah ekor sembilan lagi nying!! Anak pak Agun aja bangga!!"

"Halah, paling nanti juga lo nangis kejer sambil mohon-mohon maaf ke gue." Ryan meludah, membuang darah yang sudah terasa amis didalam mulutnya. Ia sudah berhasil berdiri. Dengan sekuat tenaga ia berusaha mengembalikan harga dirinya yang sudah diinjak-injak dengan Elios dengan cara menakuti orang itu.

"Yan please jangan mancing."

"Gue gak takut anjing, sini lo kalau berani!!!" Ujar Elios emosi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anti Social GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang