◾Azalios #9◾

22 7 2
                                    

"Za gue kesel banget sama tokoh di novel yang waktu itu lo pilihin buat gue! Cowoknya labil, ceweknya kayak gak pernah marah walaupun udah disakitin berkali-kali,"

"Baru selese baca?"

Azalia dan Abel baru saja sampai disekolah, kini keduanya sedang berjalan beriringan di koridor kelas sebelas menuju kelas mereka.

"Udah dong, baru kelar tadi malem."

"Oh."

Azalia melangkah menuju mejanya dengan cepat, tak sabar untuk menelungkupkan wajahnya dan memanfaatkan waktu sebelum bel masuk berbunyi untuk tidur. Pagi ini ia memang sangat mengantuk karena jatah tidurnya semalam ia pakai untuk menonton seluruh episode dalam film CSI yang baru ia download.

Tiba-tiba ia merasa ada yang memukul kepalanya dengan pelan membuatnya terpaksa mendongak. Azalia mendongak diikuti dengan tatapan horor karena kesal.

Cewek itu menaikan alisnya sebagai pengganti kata tanya. Seseorang yang berada di depanya cuman bernyengir-nyengir ria.

"Nih buat lo,"

Azalia melirik sesuatu yang diulurkan oleh seseorang dihadapanya. Setelah beberapa saat memperhatikan coklat itu, ia beralih menatap Elios, orang yang berniat memberinya coklat.

"Gue?"

Elios mengangguk lalu menaruh coklat itu diatas meja Azalia. "Udah ambil aja, ikhlas kok."

Elios tersenyum lebar, lalu cowok itu pergi entah kemana bersama teman temanya.

"Cie yang dikasih coklat cieeee,"

Abel menoel-noel pundak Azalia yang kembali menelungkupkan kepalanya diatas meja.

"Udah tiga bulan digantungin tetep gak nyerah yah. Hati-hati, jangan kelamaan ngegantungin dia, asal lo tau aja ya si Elios sebenernya banyak yang mau, jadi jangan nyesel kalau misalnya dia nyerah dan saingan lo beraksi."

Hening, tak ada balasan dari Azalia. Abel menghela nafasnya, cewek itu menarik kursi Kresna ke samping meja Azalia.

Sejujurnya Abel sudah sangat greget dengan Azalia. Temanya itu susah sekali untuk membuka hatinya, padahal Elios sudah berusaha untuk menarik perhatian Azalia.

"Lo gak pernah mikir kalau Elios juga bisa capek gitu?"

Abel menatap Azalia dengan tatapan yang sulit di artikan. Abel hanya takut kalau temanya akan merasa kehilangan jika benar Elios menyerah.

Tetap tak ada jawaban.

"Kayaknya dari tadi gue ngomong sendiri deh, orang yang diajak ngobrol aja ngebo." Abel menendang kecil kaki meja Azalia, menyerukan kekesalanya pada temanya yang gak peka-peka.

¤¤¤

"Dia kenapa? Kok liatin lo-nya gitu banget?"

Azalia menatap adik kelasnya dengan tatapan heran, tak jarang ia melihat adek kelasnya itu menatap Abel dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Gak tau, semenjak kejadian tiga bulan yang lalu, yang lo tiba-tiba gak bisa ikut latihan IPA."

1

Anti Social GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang