◾Azalios #3◾

39 9 1
                                    

Azalia terlihat tenang membaca novelnya di perpustakaan. Hari ini di mata pelajaran fisika gurunya sedang mengadakan remedial ulangan harian yang dilakukan beberapa hari lalu. Murid-murid yang tidak di remedial di suruh ke perpustakaan untuk membaca atau mengobrol. Asal jangan ke kantin.

Azalia salah satu dari murid yang tidak di remedial, bahkan nilainya adalah nilai tertinggi di kelasnya. Azalia senang karena saat ini Elios sedang remedial, jadi ia tidak akan mendengarkan ocehan cowok cerewet itu dalam beberapa saat. Walau hanya sebentar.

Azalia melirik kesebelah kananya saat melihat kalau kursi disebelahnya di tarik dan tiba-tiba teman sekelasnya duduk disitu sambil tersenyum ke arahnya.

"Hay, lu kenal gue kan? Kalo gak kenal keterlaluan banget sih soalnya pas kelas sepuluh juga kita sekelas."

Azalia mengangguk kikuk dan memilih kembali membaca novelnya. Masa bodoh jika ia dikira sombong, karena ia akan sangat gugup jika sudah berbicara dengan seseorang.

"Lu deket yah sama Elios?" Tanya gadis itu lagi.

Azalia melirik sekilas lalu menggeleng kecil membuat cewek yang disebelahnya tersenyum puas.

"Yaudah yah gue duluan."

Cewek itu pergi entah kemana setelah mendapatkan jawaban yang mungkin saja memuaskan untuknya. Azalia menghembuskan nafasnya lega. Tapi tiba-tiba ada cewek lagi duduk disebelahnya. Dia bukan cewek tadi, dia Abel.

"Tadi si Luna nanya apa?" Tanya Abel kepo. Sebenarnya ia sudah memperhatikan dari tadi saat Luna tersenyum puas juga ia melihatnya membuat tingkat kekepoanya memuncak.

"E-elios." Cicit Azalia pelan. Abel tercengang, ia pikir ia akan dikacangin mengingat sifat Azalia yang anti social. Mungkin setelah kehadiran Elios cewek itu jadi sedikit membuka pintu yang tertutup rapat-rapat.

"Lo jawab omongan gue? Omaygat, gue ngerasa hebat banget bisa bikin cewek es kayak lu ngomong walaupun satu kata doang."

Azalia mendengus dan memilih tidak peduli, temanya yang satu ini ternyata adalah orang yang rempong.

"Eh tunggu, lu tau kan kalau Luna itu suka sama Elios?" Azalia mengangguk. "Terus lu gak cemburu gitu ada cewek yang nanyain tentang Elios ke elu? Secara kan lu sekarang lagi ada di tahap pendekatan sama Elios."

Azalia mengernyit, ngapain ia harus cemburu? Lagian siapa juga yang sedang dalam tahap pendekatan?

"G-gak."

"Nggak apa? Gak cemburu?"

Azalia mengangguk. "Lah kok gak cemburu? Gue kira kalian couple yang lengketnya minta ampun. Ohiya gue ngedukung kalian loh soalnya kalian tuh lucu banget, yang satu diem yang satu heboh." Ucap Abel terkekeh.

"Jih amit-amit gue sama dia."

Lagi. Abel melongo untuk yang kedua kalinya. Azalia ngomong panjang. Gila ini keajaiban dunia.

"Alah, sekarang mah amit-amit nanti mah gak mau pisah." Ejek Abel.

Abel baru menyadari satu hal. Ternyata Azalia tidak seseram yang ia pikir, justru cewek itu sangat seru. Seru kalau diledekin. Abel membenarkan pepatah yang sering ia dengar.

Tak kenal maka tak sayang.

Akhirnya Abel ngobrol-ngobrol dengan Azalia walaupun hanya dijawab sedikit-sedikit tapi Abel rasa Azalia itu tipe cewek yang tidak munafik seperti sahabat lamanya yang meninggalkanya. Mungkin Azalia bisa menjadi sahabat barunya.

Sudah sepuluh menit Abel menceritakan kejadian pulang bareng dengan Ryan kemarin yang sepertinya diberi respon baik oleh Azalia, karena Azalia menyimpan bukunya dan menghadap ke arahnya untuk mendengarkan.

Anti Social GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang