Patah Untuk Berkali-Kali

11 1 0
                                    

Setelah beberapa bulan terlewati disemester 2,terdengar gosip-gosip tentang Kiran. Banyak yang bilang Kiran sudah jadian dengan Dila. Kabar itu membuatku semakin terpukul. Makin hari makin tergores hati ini.
Pada siang itu,aku memasuki ruang kelas ternyata Kiran sedang duduk berdua dengan Dila mereka terlihat bahagia.
Apalah dayaku aku bukan siapa-siapa.
Tiba-tiba Kiran menyapaku.
"Hay Vit,dari mana kok sendirian?"
"Dari toilet" aku ingin buru-buru duduk tak ingin melihat mereka lama-lama.
Akhirnya aku bisa duduk tanpa melihat mereka berdua. Mereka bertiga (Via,Eka,Tari) menghampiriku.
"Dorr,bengong aja. Tadi habis kemana kok tumben gak ngajakin aku si" omelan Tari.
"Aku tadi dari toilet,ya elah itu toilet di depan gak jauh kok pengin sendiri aja."
"Haha keliatan banget jomblonya,uppss"
"Apaan sh ngledek mulu. Oya aku mau nanya dong"
"Nanya apaan?" Jawab Eka
"Btw Kiran beneran udah jadian sama Dila?"
"Ternyata oh ternyata kamu lagi ngegalauin Kiran"
"Plisss,serius" aku mendesak mereka.
"Jawab gak ya" ledek Tari
"Taulah bt bt bt"
"Iya iya aku jawab nih,denger denger si iya udah jadian. Kenapa gak nanya langsung aja?"
"Malas ahh nanya gituan"
Via menyambar "Daripada penasaran,iya gak iya gak??"
"Ahh udah lah udah jelas jawabannya."
Akupun kembali tekuk dagu,rasanya bosan sekali tiap hari harus melihat Kiran dengan Dila saling bersama.
Rasanya ingin cepat-cepat pulang ke rumah.
Via menghampiriku "udahlah Vit gak usah dipikirin,Dia kan udah punya cewe. Toh juga masih ada Dandi tuh."
"Bukannya ke sini menenangkanku,malah bikin kesal aja"
Aku terus menggerutu karena Via mengledekku terus-terusan.
"Udah yaa Vi,mending kamu jauh-jauh dulu deh. Aku pengin sendiri"
"Etsss tunggu,jangan kek gitu dong. Aku ini mau ajak kamu duduk di bawah pohon pepaya itu"
"Beneran gak Vi??"
"Ya bener lah,aku tahu kok kalau di sana pasti kamu merasa lebih tenang"
Aku dan Via pergi ke tempat itu,dan memang benar apa yang dikatan Via. Aku merasa jauh lebih tenang kalau aku duduk di bawah pohon itu.

Virus Merah Jambu di Mei Yang LuguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang