04.

95 10 3
                                    

"apa yang kau lakukan? Kenapa menarikku kesini?"  Tanya hana keras pada Daniel yang membawanya ke atap sekolah mereka. Daniel diam.

"Aku hanya tidak ingin kau salah paham jika kau terus disana. " ujar Daniel

" Salah paham apa? Aku tidak masalah jika seongwoo dengan dengan wanita manapun. "

" Aera menyukai seongwoo. " ujar daniel memperjelas semua pertanyaan dikepala hana. Hana diam.

" apa urusannya denganku? " Ujar hana. Menatap kebawah, lamat lamat melihat sepatunya

" hari ini aera mengatakan dia menyukai seongwoo. Seongwoo menolaknya." Lanjut daniel. Hana masih diam, tidak mengerti kenapa daniel menceritakan ini padanya. "Seongwoo mengatakan dia tidak menyukai aera. Tapi menurutku dia menolak aera karenamu." ucapan Daniel berhasil membuat Hana menaikan kepalanya. Menatap Daniel.

"Seongwoo tidak ingin membagi perhatiannya antara kau dan gadis lain. Setidaknya sampai kau mempunyai pria lain juga, itu yg dia katakan padaku." Jelas daniel. Hana menarik nafas lega, dia takut ada jawaban mengejutkan yang akan keluar dari mulut seorang kang daniel.

"Jadi ku mohon, biarkan aera bersama seongwoo hari ini saja. Biarkan aera menangis disana. Aku tidak ingin seongwoo disebut sebagai laki laki kurang ajar yang membuat para gadis menangis. Dan aku tidak ingin kau disebut sebagai penyebab para gadis patah hati ditolak seongwoo. " Daniel menyelesaikan kalimatnya dengan tegas. Hana mengangguk.

" Tapi izinkan aku menanyakan sesuatu padamu." Hana menarik nafasnya pelan.  "Apa kau menyukai aera?" tanya hana tiba tiba. Daniel segera menggeleng.

"Tidak, aku menyukai perempuan lain. " jelas daniel tegas. Hana tertawa melihat kepanikan daniel, daniel yang melihat hana tertawa akhirnya ikut tertawa.






Setelah mendapat perintah dari daniel bahwa seongwoo sekarang sendirian di UKS hana segera menuju kesana. Dia menuruti perintah daniel, karena bagaimanapun aera menangjs hari ini karena dirinya karena itu dia memberi waktu bagi aera untuk menangis didekat seongwoo. Toh, hana bisa kapan saja berada didekat seongwoo.

Hana memasuki ruangan serba putih itu, aroma obat langsung berebutan memasuki indra penciumannya. Seongwoo tengah tidur, berbaring menghadap dinding, membelakangi hana. Hana duduk ditempat aera tadi menangis.

Hana menyentuh punggung seongwoo pelan. Punggung ini sudah berkali kali membopong dirinya saat dia terluka karena latihan. Punggung ini yang selalu menjadi tempat persembunyiannya ketika anak laki laki lain mengganggunya saat kecil. Punggung ini yang sudah dijadikannya tempatnya menangis berkali kali. Hana sadar, seongwoo adalah orang yang sangat berjasa dalam hidupnya.

Tiba tiba punggung itu bergerak, seongwoo berputar kearah hana, hana kaget melihat wajah seongwoo. Seongwoo tersenyum menarik tangan hana dan meletakkannya di mata seongwoo.

"Silau sekali. Aku mengantuk." Ucap seongwoo dengan suara serak, has baru bangun tidur.

"Gwenchanayo? " Tanya Hana, Seongwoo mengangguk.

"Apa masih sangat sakit ?"  Tanya hana, seongwoo menggeleng.

"Ayo pulang, acara sudah selesai. Kau bisa mengendarai motormu? Atau kita pulang dengan taksi saja? " Tanya hana beruntun.

" Aku bisa mengendarainya, maaf aku tidak bisa melihat penampilanmu tadi, tapi aku sudah melihatnya dari video. Daniel memang sangat sigap. " Ujar seongwoo. Hana tertawa.

"Mari kita pulang." Ujar seongwoo segera duduk, dan meregangkan badannya.

Mereka tiba di rumah hana. Seperti biasa seongwoo mengantarkan hana dulu kerumahnya yang hanya berjarak 2 m dari rumahnya.  Hana turun dari motor seongwoo, memberikan helmnya kepada seongwoo. Sesaat sebelum hana pergi, seongwoo menarik tangan hana mendekat padanya.

"Wae?" Tanya hana. Seongwoo melepas tangannya.

"Terimakasih sudah mengerti yang daniel katakan. Maaf membuatmu cemas." ujar seongwoo. Hana mengangguk.

"lain kali, kau harus menceritakan padaku jika kau sedang dekat dengan wanita lain, jadi aku tidak perlu kaget saat mendengar adik kelas bergosip tentangmu lagi. " Jawab hana. Seongwoo mengangguk.

" Ya memang sangat susah menjadi orang tampan sepertiku tapi aku tidak bisa menolak ketampananku ini, aku hanya berharap tuhan tidak menambahkannya lagi. Karena aku takut jika aku bertambah tampan maka seorang Lee Hana bisa bisa menjadi suka padaku juga, kita bisa repot jika itu terjadi. " Canada seongwoo, hana memukul pelan lengan seongwoo. Ucapan laki laki itu sebenarnya ada benarnya. Seongwoo memang tampan, sangat tampan malah.

"baiklah aku masuk sekarang ya."  hana mendak meninggalkan seongwoo. Seongwoo menarik tangan hana lagi.

"Ini yang terakhir. Lee Hana kau harua tahu kali ini aku lagi lagi melepas seorang wanita demi persahabatan kita. Jadi jangan sampai persahabatan kita kandas." ujar seongwoo. Hana mengangguk.

"Berjanjilah padaku. Persahabatan kita untuk selamanya. Apapun yang terjadi. " tambah hana. Seongwoo mengangguk.

Mereka menautkan kelingking mereka erat.

Tidak pernah ada yang tahu apa yang akan terjadi esok. Orang yang berada di depanmu saat ini bisa jadi adalah rahasia tuhan di masa depan, untukmu - OSW

HOME/Ong Seongwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang