05.

95 7 0
                                    

SWIPE

7 Years later

"Keluar dari apartemen ini, sekarang!" Teriak seorang perempuan dengan muka sangarnya. Didepannya berdiri seorang laki laki dengan wajah letih masih lengkap dengan pakaian kerjanya.

"Dengarkan aku sekali ini saja." Mohon laki laki itu. Gadis itu menggeleng perlahan menarik pintu apartemennya, namun ditahan laki laki itu.

"Kau bajingan ong seongwoo!" Ujar perempuan itu kesal. Membanting pintu itu kasar.

"Lee hana!" Seongwoo menekan bel apartemen berkali kali, hana memasuki kamarnya menutup wajahnya dengan bantal.

"Dasar laki laki sinting." Umpatnya. Dia berusaha tidur, sampai dia mendengar suara pintu apartemennya terbuka.
Siapa lagi, jika bukan sahabatnya sejak kecil yang benar benar membuatnya kesal.

"Maaf, aku baru ingat password apartemenmu aku yang mengubahnya bulan kemarin." Laki laki didepannya itu melakukan kebiasaannya saat gugup, menggaruk lehernya.

"Baiklah ong seongwoo yang terhormat. Duduk dan aku beri waktu 10 menit untuk menjelaskan bagaimana bisa aku menemukan ada foto kau dan jung hae in sedang di bar." Hana dengan gaya angkuhnya duduk disofa, diikuti seongwoo yang berjalan patuh. Hana mengangkat dagunya menunjuk kearah sofa didepannya, seongwoo duduk dan membuka jasnya.

"Hae in sudah sebulan pindah ke kantorku, dia dipindah tugaskan. Aku baru tahu jika ayahnya adalah pemilik perusahaan sponsor, dan dia meminta untuk dipindahkan ke perusahaanku. Aku awalnya merasa dia bukan masalah, karena itu aku tidak membicarakannya denganmu. Dan ak-"

"Bisa langsung ke intinya? Aku lelah mendengar alasan klasikmu." Hana memotong penjelasan seongwoo. Menyilangkan kakinya dengan angkuh.

"Kami mengadakan acara makan makan karena perusahaan kami mendapat keuntungan disebuah proyek, hae in mabuk dan teman yang lain menyuruhku mengantarnya. Aku benar benar tidak mengerti siapa yang menyebarkan foto itu." seongwoo menarik rambutnya frustasi.

"Seongwoo-ya sadarlah kau adalah pemilik perusahaan elektronik terbesar di korea ini. Kenapa kau beraninya membuat skandal seperti itu? Kau ingin ong samchon membunuhmu?" Teriak hana sama frustasinya. Seongwoo menunduk.

"Kau sudah bertemu ayahmu?" Tanya hana lagi.

"Belum, sejak foto kami di majalah di rilis aku belum pernah bertemu dengannya." jawab seongwoo. Hana menggulung lengan bajunya tiba tiba dan bangkit mendekat seongwoo, menarik kerah baju seongwoo. Membuat seongwoo berdiri, ayolahh hana adalah anggota karate saat di kampusnya dulu.

"ini untuk merahasiakan hal penting dariku." ujar hana, kemudian menendang paha seongwoo. Seongwoo terduduk lemas, kakinya perih.

"Ini untuk ong samchon yang kau buat susah." ujar hana kemudian menarik rambut ong kasar.

"Argh! Lee hana!" seongwoo berteriak kesakitan. Hana melepasnya setelah puas.

"Mandi, ganti bajumu dan tidur. Sembunyilah disini, besok aku menemui samchon." Ujar hana kemudian pergi



7 Tahun sudah berlalu, hana dan seongwoo menyelesaikan pendidikan mereka. Seongwoo segera mengambil alih perusahaan ayahnya, meskipun ayahnya tetap menjadi pemegang wewenang tertinggi. Hana mewujudkan cita citanya, menjadi dokter. Hana kini menjadi dokter umum di rumah sakit seoul, hana belum berniat mengambil spesialis karena merasa kapasitas otaknya tidak cukup.

Persahabatan mereka masih sama, sesekali bertengkar sesekali akur dan sangat lengket. Hana kini menjadi wanita cantik yang bijaksana sedangkan ong seongwoo tetap menjadi idola semua wanita meskipun tak satupun berhasil meluluhkan hatinya.

Hana sekarang menjalin hubungan dengan rekan dokternya Hwang Minhyun, lelaki berparas tampan dengan kulit putih dan badan tinggi. Seongwoo tidak begitu menyukai minhyun berbeda dengan pacar hana yang pertama tae jin. Seorang atlet basket, seongwoo dekat dengan tae jin di kampus karena mereka anggota basket. Respon seongwoo saat tahu tae jin dan hana berkencan seongwoo mendukungnya, namun saat tahu putus dengan tae jin seongwoo justru menghilang. Hana mencari seongwoo dan menemukan seongwoo yang mabuk dengan tae jin. Saat itu seongwoo tahu hana yang memutuskan tae jin karena bosan.

Hana kali ini benar benar tergila gila dengan Minuyun, sejujurnya hana menyukai minhyun sejak masih menjadj dokter magang. Minhyun adalah ketua grupnya. Mereka menangani ICU bersama, dan saat itulah hana dan minhyun mulai menjalin hubungan. Sampai saat ini, sudah 2 tahun. Meskipun seongwoo tidak menyukai minhyun, hana menganggapnya hanya angin lalu.

Pertengkaran mereka malam ini terjadi karena wajah seongwoo yang tadi pagi terpampang di sampul majalah bersama jung hae in sedang di bar. Jung Hae In adalah seorang penggemar seongwoo sejak kuliah, dan hana benar benar membenci wanita itu. Begitupula dengan hae in. Hana dan hae in bahkan pernah melakukan battle dance yang berakhir dengan acara saling menjambak. Pertarungan itu baru berakhir saat seongwoo datang menengahi mereka. Melihat foto tersebut otak hana langsung memanas, terutama saat seongwoo datang kerumahnya dan berniat kabur dari ayahnya yang mungkin bisa membunuhnya malam ini.

"Hana-ya jangan menendang orang lain. Kau bisa masuk penjara." seongwoo mengelus pahanya yang membiru. Hana tidak menanggapinya justru sibuk menonton tv sambil memakan kentang goreng.

"Apa hae in menjadi semakin cantik? " tanya hana tanpa menatap seongwoo.

" Yah begitulah, sepertinya dia sudah operasi berkali kali. Dagunya sedikit runcing sekarang." Jawab seongwoo sambil mengingat wajah hae in. Hana membulatkan matanya mendengar ucapan seongwoo.

"Kau bahkan tahu dagunya semakin runcing atau tidak. APA YANG KALIAN LAKUKAN?" Hana melemparkan kentang goreng sambil berteriak. Dia bersiap menendang seongwoo lagi. Namun,

TING NONG TING NONG

Suara bel menghentikan kegiatan hana. Hana mendengus dan menuju pintu apartemen. Seongwoo hanya melirik sekilas dan lanjut menonton tv.

"Kenapa tidak menelponku dulu jika ingin datang?" Ujar hana pada seseorang, seongwoo melirik dan seketika wajahnya berubah.

"Kenapa? Kau tidak suka aku mengganggu kegiatanmu dengan sahabatmu ini? " Ujar minhyun sinis. Merasa dirinya terpanggil, seongwoo berdiri mendekati minhyun dan hana.

"Apa kabar hwang minhyun? Sepertinya kau cukup senjang untuk berkunjung kerumah pacarmu saat dimalam kerja." Seongwoo memasang wajah sinisnya.

"Kau juga cukup senjang sebagai seorang CEO perusahan terbesar di korea untuk bisa dirumah sahabatmu, bukan dirumah pacarmu. Siapa namanya? Aku lupa.. Ah jung hae in? Benarkan?" Jawab minhyun. Membuat rahang seongwoo menegas. Hana menatap mereka bergantian. Bingung .

"Tidak ada yang pernah tahu rasanya terlambat dan penyesalan sampai dia benar benar kehilangan. "-LHN

HOME/Ong Seongwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang