03

102 9 2
                                    

Pagi yang sangat indah bagi seorang ong seongwoo karena kali ini dia tidak perlu menunggu hana bersiap kesekolah. Pasalnya hana sudah siap berangkat sejak pagi tadi, gadis itu sangat gugup karena hari ini dia akan tampil di pentas seni sekolah mereka. Dia dan seongwoo memang masuk ekskul dance dan ini panggung terakhirnya mewakili ekskulnya. Mengingat tahun depan gadis itu sudah menjadi mahasiswa.
Gadis itu sudah duduk di depan rumah seongwoo menunggu seongwoo bersiap. Sesekali gadis itu mengatur suaranya sambil mengingat gerakan. Seongwoo tertawa pelan melihat gadis itu. Seongwoo juga akan berpartisipasi tapi kegugupannya tidak seperti hana. Seongwoo hanya akan menjadi dancer  berbeda dengan hana yang harus bernyanyi juga.

Sejujurnya pagi itu seongwoo melihat hana sangat cantik, dibalut rok selutut berwarna hitam selaras dengan bajunya, rambut sebahunya terurai, wajahnya ditutupi make-up secukupnya. Di mata seongwoo itu terlihat menarik, meskipun dia tidak mengungkapnya.

"Seongwoo-ya palliwa!" Hana berteriak dari depan pintu. Nyonya ong sedang keluar kota seperti biasanya, jadi di rumah besar itu hanya ada seongwoo seorang.
Hana menghentakkan kakinya sebal karena seongwoo belum juga keluar dari rumahnya. Tepat saat hana akan masuk menyusul seongwoo kekamarnya, seongwoo keluar.

"bagaimana penampilanku?" hana menanatap seongwoo dari atas hingga bawah. Tampan.
"Ahh kau tidak perlu menjawabnya. Aku tau aku tampan." seongwoo secepat kilat mengganti ekspresinya menjadi menyebalkan. Hana hanya memutar bola matanya malas.
"Kau mau permen? Ibuku bilang permen karet dapat membuatmu sedikit lebih tenang." Seongwoo menawarkan beberapa permen. Hana mengambilnya dari tangan seongwoo.
Seongwoo mendekati hana, menyentuh rambut hana pelan.
"Tidak usah gugup, gwenchana. Semua akan berjalan percaya. " Seongwoo menyalurkan tenaganya untuk hana. Kemudian tersenyum lembut pada hana. Hana mengangguk
"Baiklah,mari kita berangkat."  Ujar seongwoo sambil memasukkan sebuah permen kedalam mulutnya. Dan kembali menjadi seongwoo yang menyebalkan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Hana menghapus keringat yang bercucuran dari dahinya. Penampilannya berjalan dengan lancar, tapi matanya tidak menemukan seongwoo dimanapun. Pria itu sudah tampil lebih dulu, tapi hana tidak menemukan sahabatnya itu. Tidak ambil pusing, hana segera menuju kamar mandi untuk mengganti baju.
Kamar mandi di setiap sekolah memang selalu menjadi tempat gosip, terutama toilet perempuan. Tidak berbeda dengan sekolah hana. Saat hana sedang mengganti bajunya di kamar mandi, dia mendengar segerombolan anak perempuan masuk. Hana tidak ambil pusing dan melanjutkan aktivitasnya, sampai dia mendengar sebuah nama yang menjadi kata pertama yang diucapkannya saat dia belajar berbicara.
"Kau lihat seongwoo oppa? Bukankah dia terlalu menakjubkan?" Ujar sebuah suara. Dengan cepat hana membuka lebar telinganya.
"kau benar. Aku merasa dia bukan manusia, dia benar benar tampan. Mungkin dia keturunan vampir atau semacamnya. " Ujar suara lain disabut tawa gadis lain. Menurut perkiraan hana di sana ada sekitar 3 sampai 5 orang. Tawa mereka cukup ramai.
" Tapi sayang sekali, sepertinya dia sudah punya pacar. Bukankah wanita yang selalu bersamanya itu pacarnya? " Sebuah suara menghentikan tawa mereka." Maksudmu hana sunbae? Dia bukan pacar seongwoo oppa. Ku dengar mereka hanya sahabat dari kecil." Jelas suara yang pertama membicarakan seongwoo. Hana mengakui ucapan gadis itu tidak salah. Dia hampir membuka pintu sebelum sebuah suara lain mengintrupsinya.
"Kau tidak tahu? Seongwoo oppa kudengar berpacaran dengan aera sunbae? Aera sunbae yang punya wajah dan badan menakjubkan itu." Hana diam. Mencerna pembicaraan mereka. Kemudian segera membuka pintu, membuat  adik kelasnya itu terbirit birit keluar kamar mandi.
Hana masih memikirkan perkataan adik kelasnya itu sambil memgucir rambutnya dan menutupi kaos hitnya dengan kemeja kotak yang dia biarkan tidak terkancing. Dia mencuci wajahnya kasar, memikirkan langkah selanjutnya. Melabrak seongwoo, tentu saja.

Hana melewati keramaian siswa sekolah mereka yang masih menikmati acara pensi. Dia membelah kerumunan itu sambil berjinjit mencari seongwoo. Dia tidak melihat tanda tanda kehadiran pria itu sama sekali. Hal baiknya, dia melihat daniel, sahabat seongwoo. Dia mendekati pria berbahu lebar itu, daniel yang melihat hana tersenyum. Karena keadaan didepan panggung yang sangat berisik, hana menarik daniel keluar dari keramaian. Memasuki kelas, daniel diam saja diseret seperti tadi.
"Dimana ong seongwoo?" Selidik hana. Daniel menggaruk lehernya.
"Dia ada di uks." Jawab daniel. Hana menaikkan satu alisnya, meminta penjelasan. "Tadi saat tampil kakinya keseleo dan dia sedang beristirahat di uks." Jelas daniel.
"Kenapa tidak ada yang memberitahuku?" Tanya hana emosi. Dia bersiap pergi sebelum daniel menjawabnya.
"Lee hana! Kau tidak bisa kesana sekarang. " Daniel menarik tangan hana. Hana berbalik. Melepas tangannya.
" Kenapa? Harusnya kau mengatakannya sejak tadi." emosi hana mulai naik, hana memang cukup emosian.
Daniel binging harus mengatakan apa, dia kembali menggaruk lehernya. Hana yang malas menunggu segera berlari menuju uks. Daniel dengan bodohnya mengikuti hana.

Hana berdiri didepan uks, mengatur nafasnya. Sayangnya dia justru melihat keadaan didalam uks melalui kaca jendela uks. Dan dia melihat seongwoo yang menutup matanya dengan punggung tangannya, namun masalahnya bukan itu. Melainkan perempuan disamping seongwoo, aera. Yah, lim aera menangis disamping seongwoo.
Hana mengurungkan niatnya. Daniel segera menarik hana menjauh. Hana bingung, kenapa dadanya terasa sesak.

Tanyakan pada hati, sejak kapan bunga itu kusiram dan mulai bermekaran. Katakan, kenapa aku tidak sadar bahwa kau dan aku memupuknya bersama. - LHN

HOME/Ong Seongwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang