part 8: terjebak dalam dunia "yang tak terlihat"

1.3K 69 16
                                    

Setelah beberapa hari perkara mengenai hal temanku tuntas.
Tak lama, ada seorang murid bernama muti dia berasal dari kelas lain yang mengalami kerasukan, bahkan ini lebih buruk keadaannya dari pada teman sekelasku.
Awalnya, teman muti yang mengalami kerasukan, aku melihat beberapa temannya seperti di kelilingi aura merah dan ketika aku ingin membantu ada yang melarangku. Ya mungkin karna dia ragu padaku tapi ya sudah ku diamkan. Tak lama, muti mengalami kerasukan yang memarah. Dia menunjuk salah satu temannya yang bernama Rama. Aku hanya diam dan menatap mata muti. Matanya berwarna merah padam layaknya warna kebencian. Aku tau bahwa roh yang berada di tubuh muti melihatku tapi dia mengabaikanku dan lebih melampiaskan kebenciannya kepada Rama. Aku bingung, ingin membantu tapi aku taku mau ikut campur. Akhirnya aku kembali ke kelasku dan terduduk diam.
10 menit aku duduk, salah satu teman muti menghampiriku dan mengatakan membutuhkan bantuanku. Sebelum aku mengiyakan aku mengajak Clara dan clarapun mau dan kami bergegas ke tempat muti berada.

Sampai di kelas muti...
Posisi muti tengah berbaring dengan tubuh yang kaku dan mata terbuka lebar. Jikalau aku yang melihatnya matanya berwarna merah.
Akupun duduk di sebelah muti, lalu ku pegang bahu nya dan menekannya, Lalu muti menatapku. Aku mulai bertanya pada roh tersebut.

"Siapa kamu? Mau apa kamu di sini?"

"Aku mau gadis ini mati, aku menginginkan gadis ini" ucapnya dengan ngotot.

Aku terdiam. Tak lama ada yang mengatakan bahwa ada guru yang mau masuk ke ruangan itu. Akhirnya aku mengatakan pada roh itu...

"Pergi, keberadaanmu terancam. Jangan ganggu gadis ini. Kita berbeda dunia" ucapku terus sambil menekan bahu nya.

"Aku akan kembali, aku akan kembali!" ucapnya berteriak.

Muti pun pingsan dan langsung di bawa ke ruang BK. Entah untuk apa tapi guru meminta untuk di bawa ke ruang BK. Dan aku hanya terdiam dan melihat kejadian itu.
***
Malamnya, aku menceritakan kejadian tersebut ke pada miss. Dan miss mengatakan akan di selesaikan pada hari kamis tapi dengan bantuan kak maul, kak indri, Clara dan kak Andri. Akupun mengiyakan hal tersebut.
***
Keesokan harinya...
Saat pelajaran bahasa inggris di kelasku, tubuhku di masuki oleh anak kecil. Biasanya, kalau aku kelelahan ragaku mudah kosong. Anak kecil tersebut di panggil dede. Awalnya Clara sempat merasa takut tapi ucapan dede meyakinkan Clara. Saat itu miss pun sadar bahwa di ragaku bukan aku melainkan dede. Sosok anak kecil perempuan.

(Langsung ke inti permasalahan)

Saat jam istirahat, ragaku yang diisi oleh dede menghampiri miss dan berkata...

"Aku mau bantu kalian buat nolongin anak itu tapi aku ga mau di usir." ucapnya menunduk.

Clara yang terkejut mendengar ucapan dede langsung menatap ragaku.

"Loh terus? Fika gimana? Plis deh de udah beda dunia kan kasihan fikanya."

"Dede cuma mau jadi temannya gadis kak agustin. Dede udah izin kok makanya dede bisa masuk ke tubuhnya fika. Dede juga di mintain tolong sama kak agustin."

"Emang di mintain tolong apa?" ucap miss menyelidik.

"Iya, karna dede tau perempuan yang ada di kelas muti itu. Tau ga? Semenjak roh gila itu tau fika bisa liat, dia suka narik fika. Dan satu satunya yang bisa bantu muti adalah muti harus mati atau posisinya di tukar. Fika yang di bawa ke alam sana muti yang bertahan di dunia ini. Roh itu ga punya temen. Jadi dia cari temen deh."

Clara terkejut mendengar ucapan tersebut.

"Apa? Ya udahlah biarin aja muti yang mati, fika jangan. Masa gitu cara nya sih kan ga lucu. Fika deket aja engga sama muti."

Teman Tak Kasat Mata~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang