"Ra!" Bima menepuk pundak gue dari belakang
"Eh Bima, kenapa?" tanya gue sambil ngeluarin buku dan kotak pensil
"Jadi nggak cerita nya?" tanya Bima dengan tatapan serius
"Kepo banget ya... Kepo aja apa kepo banget?"
"Kepo banget gue Ra... " Bima malah nyubit pipi gue
Gue tersenyum lebar "Ntar ya sayang, pas istirahat" dan dijawab anggukan dengan pipi memerah oleh Bima
"Ra, Bima ngapain kesini?" Tanya Nafiza yang baru datang
"Nggak tau dah, kantin yuk, Laper nih pagi pagi, pengan makan es susu" gue mau ngerangkul Nafiza tapi nggak jadi, karena gue kependekkan
"Makan es susu? Sejak kapan es susu dimakan? Es susu tuh diminum" Nafiza nyari tangan gue buat digandeng, tapi nggak dapet dapet, karena guenya udah jalan duluan
"Kenapa tangan lo jadi besar banget gini Ra? Kayak tangan cowok dah" Nafiza ngeraba Raba tangan yang dia pegang
"Cie megang tangan gue... " Sedangkan si Alex udah kesenengan sendiri tangannya dipegang sama Nafiza
"Hah?! Alex?! Dih najis!" Nafiza langsung melepas genggamannya
"Kok nggak bilang sih kalo Caramelnya nya udah pergi duluan?! Ah!" Nafiza langsung lari ngejar gue
"Yaampun... Sebegitu najisnya ya gue dimata Lo" kata Alex ketika Nafiza sudah pergi jauh
Kring kring kring🔔
Bell masuk berbunyi"Selamat pagi anak anak... " sapa pak Joko ketika memasuki kelas
"Pagi pak... "
"Ok kemarin sampai tanam paksa, jadi tanam paksa adalah... "
Kring kring kring🔔
Bell istirahat berbunyi"Ayo Ra cerita!" Bima datang dengan semangatnya dan langsung duduk disamping gue
"Sabar kenapa sih Bim, gue kan mau jajan dulu, ntar abis jajan baru cerita" gue lagi bete karena nahan Laper sepanjang pelajaran, jadi gue noyor jidat si Bima, karena dia bikin gue tembah bete
Dari semua orang yang ada disekolah, nggak ada yang berani noyor jidat Bima kecuali guru dan gue, gitu kata Bima.
"Yaudah cepet, lo jajan sama gue aja" Bima berdiri lalu menarik tangan gue untuk menuntun gue menuju kantin
***
Setelah jajan...
"Yaudah lo duduk disini aja, kebetulan Nafiza nya lagi osis, jadi bangkunya kosong"
"Ra, Nafiza kan osis terus tuh? Lo sering sendirian kan?"
"Iya, terus?"
"Nah Kalo gitu, pas Nafiza lagi osis, Lo pindah aja duduk sama gue, biar Azka aja yang duduk sendirian didepan, biar dimakan dia sama Bu Rina" Bima ngomong sambil ketawa nggak berhenti berhenti
"Lah? Bukannya lo waketos ya Bim? Otomatis kalo Nafiza osis lonya osis juga dong" sambung Caramel tanpa sadar apa yang akan terjadi
"Lo tau gue waketos dari mana Ra? Perasaan gue nggak pernah cerita ke lo" hayoloh Caramel bingung
"Ya... Ya kan ini, kan lo waketos, masa iya siswa siswi pada nggak tau kan waketosnya siapa, ya gue taulah, yakali waketos sekolah sendiri gue nggak tau" jawab Caramel grogi
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAMEL
Teen FictionIni adalah kisah Caramel, perempuan imut yang memiliki tinggi 155cm, kisah tentang rasa sukanya yang berlebihan kepada Damar. Damar memanfaatkan rasa suka Caramel yang berlebihan itu untuk kesenangannya yang tidak disengaja. Tapi disisi lain, Bima j...