9. HAREM

597 58 27
                                    

NAMA TOKOH CERITA.


1. Yanuar Rurenda Adijaya.
2. Alzidan Ihza Gustin
3. Alvino Riadne Samala.
4. Deswita Ayu.

R 18+
BxB.
HAREM. (Selir)
Drama.
Mpreg.

Cerita ini masih dalam tahap penulisan, jika sekiranya banyak typo harap maklum. Kurang lebihnya cerita ini saya harap ada yang akan memberi dukungan serta komentar agar kedepannya dapat lebih baik lagi.

Saran amat ditunggu dan diterima jika sesuai dengan jalan cerita thanks!

Konten dibawah mengandung unsur adegan dewasa jika pembaca merasa tidak cocok bisa loncati part ini.

Selamat membaca.. Dan semoga suka..

HAREM.

HAREM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Rendra tersenyum melihat Ihza yang tengah tertidur pulas dengan wajah polosnya. Rendra merasa dirinya serasa hidup kembali setelah bersetubuh dengan Ihza. Ada kepuasan yang tak bisa digambarkan setelah berhasil menggagahi bocah bermata jernih itu.

Rendra mendekat sembari mengeluas surai halus milik sang kesayangannya. Rendra sadar jika dirinya tak hanya menyayangi Ihza tetapi mulai tumbuh benih cinta di hatinya.

Rendra mengecup kening Ihza sebelum beranjak pergi dari Villa.

Rendra mendudukan dirinya di soffa mewah yang berada di rumah utamanya sambil menatap Lastri dengan ekspresi datar.

"Tuan.. Saya mohon maaf karena membiarkan Ihza sampai keluar dari rumah.." Lastri meremat ujung rok yang ia kenakan. "Saya harus segera pulang karena anak saya mengeluh perutnya sakit setelah terpeleset dari kamar mandi. Saya tidak sempat mengabarkan Tuan dan pulang secepatnya.. Saya benar benar minta maaf membuat anda kelimpungan.." Terdengar getar dalam suara Lastri.

Semua orang hanya diam menanti keputusan Rendra. Mungkin Lastri akan kehilangan pekerjaannya dan pengabdiannya slama ini sia sia.

Sungguh diluar dugaan Rendra justru tersenyum "tak masalah... Aku memaafkanmu kali ini.. Tapi aku ingin kau layani Ihza saat aku ke kantor dan ingat apapun yang dia butuhkan segera sediakan.. Jangan biarkan dia melakukan apapun... Jangan biarkan dia keluar dari villa barang selangkah.. Apa kau mengerti?!" Rendra menatap Lastri sembari tersenyum kecil yang dibalas anggukan cepar oleh Lastri. "Bagus.. Apapun keadaan di villa nanti cukup tutup mulutmu!"

Dengan begitu Rendra melangkah pergi dari kediamannya meninggalkan para pelayan yang mulai bernafas lega.

Lastri segera membuka villa. Hal perhatama yang dilihatnya adalah bersih kecuali gelas di meja serta mangga mangga muda yang menggelinding di lantai. Segera Lastri membereskan mangga mangga itu.

HAREM.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang