Part 12

172 13 0
                                    

#Shafa POV#

Aku benar benar bosan disini , setiap hari hanya dikamar saja, batinku
Oh ya kira kira kapan ya ayah dan ibu jemput aku . Apakah mereka masih mengharapkanku . Gimana juga keadaan Dea , Gilang , Mei , Faridz dan Danang , apakah mereka merindukanku , apakah mereka mencariku, tanyaku dalam hati
Saat aku sedang melamun tiba tiba ada yang mengagetkanku . Dan ternyata itu adalah Sinta
"Apa yang kau pikirkan Sinta" tanya Sinta
"Aku hanya sedang memikirkan sahabat dan kekasih ku yang ada di London Sinta" jawabku tanpa mengalihkan pandangan dari jendela
"Kau punya kekasih nona" tanya Sinta lagi
"Punya sinta namanya Danang Faid Yuwanda dan kami menjalin hubungan sudah lebih dari 6 tahun . Kami pernah punya harapan setelah kami lulus kami akan menikah , namun naas nasibku tidak seperti uang kami harapkan bahkan sekarang aku berada di tempat yang aku sendiri nggak tau daerahnya" jawabku panjang lebar
"Tapi kalo dibanding tuan lebih baik mana tuan" tanya Sinta sambil tersenyum jahil
"Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing masing Sinta , begitu pun dengan Danang maupun Sergio . Kalo soal paras dan materi Danang berada jauh dibawah Sergio karena jujur Sergio sangatlah tampan soal materi pun tidak perlu diragukan lagi Sergio adalah trillionaire dunia . Tapi kalo soal perilaku dan etika Danang berada jauh diatas Sergio , karena Danang tidak pernah memaksakan kehendak , dia selalu menghargai pendapat seseorang . Danang hanyalah seorang pria sederhana tapi justru dengan kesederhanaan itu yang membuatnya berbeda dari pria lain" jawab ku panjang lebar
"Tapi tuan seperti itu karena ada penyebabnya nona" ucap Sinta
"Tapi ku tidak peduli Sinta" jawabku

Hening .....

"E... Sinta apakah aku boleh bertanya" tanyaku
"Silahkan nona" jawab Sinta
"Ini tanggal berapa Sinta" tanyaku
"Ini tanggal 29 Oktober nona" jawabku
"Apa tanggal 29 Oktober" teriakku kaget
"Ada apa nona" tanya Sinta
Bukannya menjawab pertanyaan Sinta aku justru memeluknya karena bahagia
Ya Tuhan terimakasih karena selama 6 tahun 6 bulan kau telah menjaga hubungan kami . Tuhan ...
Aku berdoa untuk orang yang aku sayang . Tidak banyak yang yang aku minta . Hanya meminta engkau untuk menguatkan dia , menjaga dia , dan menyayangi dia karena dia begitu berarti untukku, doaku dalam hati
Tanpa sadar air mata ku menetes
"Nona kau kenapa . Jangan membuat aku khawatir" tanya Sinta panik
Aku langsung melepas pelukanku
"Aku tidak papa Sinta tidak ada yang perlu dikhawatirkan" jawabku sambil menangkap wajah Sinta
"Tapi kenapa kau menangis nona" tanya Sinta
"Ini tangisan bahagia nona" jawabku
"Apa maksudmu nona" tanya Sinta karena kebingunan
"Hari ini Sinta tepat hari ini hubunganku dengan Danang tepat 6 tahun 6 bulan Sinta"jawabku girang
"Wah ... selamat ya nona" ucap Sinta
"Terimakasih Sinta" jawabku
Saat itu juga aku dan Sinta berpelukan
Terimakasih Tuhan kau memberi anugerah terindah dengan memberiku sahabat dan kekasih yang sangat menyayangiku . Aku memang kecewa karena kau membuat orang tua ku seperti sekarang tapi dibalik itu kau memberiku sahabat dan kekasih yang selalu menyayangiku , mensupportku , dan selalu ada saat aku membutuhkan mereka, batinku
"E... Sinta apakah kau memiliki smartphone" tanyaku
"Maaf nona kami para maid tidak diperbolehkan membawa smartphone" jawab Sinta
"Oh baiklah Sinta" ucap ku
"Tapi ngomong ngomong untuk apa smartphone nya nona" tanya sinta
"Untuk mengabari keluarga dan sahabat ku kalo aku disini baik baik saja dan untuk mengucapkan selamat pada kekasih ku" jawabku
"Ohh maaf nona . Tapi kalo kau mau diruang tamu ada telepon . Kau bisa memakainya" saran Sinta
"Apakah kau bisa mengantarku Sinta" pintaku
"Baiklah Sinta nona ikuti aku" jawab Sinta
Saat itu juga langsung mengikuti Sinta dan berhenti di rumah tamu
Tunggu ini bukannya ruangan tempat Sergio ngajak aku nemuin Syahrian ? Kok aku nggak nyadar ya kalo si sudut ruangan ada telepon, batinku
Kalo lihat ruang tamu aku selalu keinget dengan sahabat , kekasih dan ..... keluarga ku . Aku selalu merasa tenang saat berada di ruang tamu , karena di rumah tamu aku dan keluargaku yang utuh terakhir kali berkumpul sebelum ibu dan ayah ku bercerai

#Author POV#

Saat Sinta menjelaskan cara memakai telepon nya Shafa justru berdiri didekat sofa sambil melamun . Dia teringat saat indah bersama keluarganya
Ibu ayah apakah kalian merindukan ku ? Apakah ada penyesalan si hati kalian ? Atau justru kalian tengah berpesta atas kepergian ku, tanya Shafa dalam hati
"Nona ...." panggil Sinta
"E...iya Sinta" jawab Sinta
"Kau melamun lagi nona . Sebenarnya apa lagi yang kau pikirkan" yang Sinta
"Aku teringat saat saat indah bersama keluargaku Sinta" jawab Sinta
"Sabar ya nona aku mengerti perasaan mu" ucap Sinta
"Terimakasih Sinta" jawab Shafa
"E... nona apakah aku boleh bertanya" tanya Sinta
"Silahkan Sinta" jawab Shafa
"Kenapa kau tidak bahagia nona" tanya Sinta lagi
"Kenapa aku harus bahagia disaat orang tua ku , orang yang paling aku sayangi tega teganya menjualku demi perusahannya . Dan kenapa aku harus bahagia saat hidupku berada diambang kehancuran" Shafa justru bertanya balik
"E...maaf nona aku tidak bermaksud untuk mengingatkanmu tentang kejadian itu" ucap Sinta
"Tidak apa Sinta mungkin ini memang takdirku" jawab Shafa sambil menepuk pundak Sinta
"Baiklah nona . Kau boleh menganggap ku sebagai ibu dan aku akan menganggap mu seperti anak kandung karena jujur sejak aku bekerja disini aku sangat merindukan anakku tapi entah kenapa sejak kehadiran mu aku merasa ada anakku disini" jelas Sinta
"Iya Sinta terimakasih" jawab Shafa
"Oh ya nona aku akan ke dapur untuk mengecek pekerjaan para maid dan kau silahkan pakai teleponnya" ucap Sinta
"Sekali lagi terimakasih atas bantuanmu" jawab Shafa


Tetep setia ya readers no copast okey 🙏🙏🙏☺☺☺

Follow and save ya

IG : shafa_cesa
WA : 089647961910

The Owner's HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang