Part 24

139 10 2
                                    

#Author POV#

Semua kesabaran pasti ada batasnya . Begitu juga dengan Sergio . Dia hampir putus asa dengan keadaan Shafa yang tak kunjung membaik terlebih perkataan Havana yang terus mengiang di telinganya

'Gue tau lho sayang sama Shafa . Tapi apa lho tega ngeliat orang yang lho sayang terus menerus menderita . Lho harus bisa ikhlas . Mungkin Tuhan lebih sayang sama Shafa . Dan mungkin ini karma buat lho . Selama ini apa lho inget berapa banyak wanita yang udah lho sakiti . Sekarang lihat siapa yang dihukum atas semua kesalahan lho'

"Kamu lihat banyak yang menganggap kamu mati . Tapi aku tetap yakin kamu bisa bertahan . Kamu harus buktikan kalo penantian ku selama ini nggak sia sia . Aku mohon . Kau yang mengajarkan ku tentang arti hidup yang sesungguhnya . Kau selalu mengajarkan ku untuk tetap kuat dalam kondisi apa pun . Tapi lihat sekarang siapa yang lemah" ucap Sergio
"Ku mohon kembali lah . Kau yang selama ini telah menyadarkan dan menasehati ku atas setiap kesalahan yang aku perbuat dan sekarang ijinkan aku untuk melaksanakan setiap nasehat yang kamu berikan" lanjut nya

Tiba tiba Havana masuk dengan seorang dokter serta beberapa perawat

"Mau apa kalian kesini . Kan aku udah bilang , aku nggak mau diganggu" ucap Sergio
"Lho jangan keras kepala Sergio . Dokter harus terus memantau perkembangan kondisi Shafa" jawab Havana
"Sekarang biar in dokter memeriksa Shafa dan lho ikut gue" lanjut nya sambil menarik Sergio keluar ruangan

Setelah Sergio dan Havana keluar nampak dokter dan beberapa perawat memeriksa kondisi Shafa

"Lho nggak boleh egois Sergio lho nggak boleh mengorbankan seorang cewek demi cinta lho . Gue yakin pasti Tuhan punya rencana terbaik buat kalian . Lho nggak bisa biarin Shafa terus menerus kayak gini" lanjutnya
"Tapi gue juga belum siap untuk kehilangan orang yang gue sayang lagi" bentak Sergio

Tiba tiba dokter keluar dengan keringat dingin yang bercucuran mengatakan sesuatu

"Maaf tuan" ucap dokter
"Ada apa" tanya Sergio
"Denyut nadi nona Shafa melemah tuan" jawab Sergio
"Apa" teriak Sergio kaget

Sergio langsung berlari masuk menuju ruangan Shafa

"Shafa kenapa kamu harus seperti ini" teriak Sergio
"Maaf tuan . Jangan menggangu pasien saat ini . Kondisi pasien saat ini sedang benar benar kritis" ucap dokter
"Pergi !!! Aku mau sendiri . Pergi kalian" teriak Sergio sembari mendorong dokter dan Havana
"Sergio plisd aku mohon jangan keras kepala jangan sampai kau malah membuat keadaan Shafa lebih memburuk" jawab Havana
"Aku bilang pergi !!!" teriak Sergio lagi

Akhirnya Havana membiarkan Sergio dan Shafa sendiri tapi ia tetap mengawasinya dari luar karena ia takut Sergio akan berbuat nekat

"Shafa aku mohon sadarlah . Buktikan pada dokter itu bahwa apa yang dokter dan Havana katakan itu tidak benar" ucap Sergio

Tiba tiba Sergio tampak mengeluarkan sebuah catatan yang ternyata adalah sebuah lirik lagu

.
.
.

Lirik Lebih Dari Selamanya

Ku akan menyayangmu
Sampai waktu memanggilku
Selalu menjagamu
Janjiku pada Tuhanku

Aku terlanjur
Teramat sayang
Padamu

Aku Tak sanggup
Bila harus berpisah
Darimu kekasihku

Ku akan menyayangmu
Sampai waktu memanggilku

Hari terus berganti
Ku takut engkau pergi
Kau telah ku miliki
Tak akan aku lepas lagi

The Owner's HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang