Part 11

194 13 0
                                    

#Shafa POV#

Dasar cowok brengsek , ini juga semua kimono yang dibeliin kalo kena air jadi transparan . Merk nya sih mahal . Dasar cowok brengsek, batinku sambil memegang salah satu kimono

Aku kaget saat keluar dari walk in closet karena ada pria bertelanjang dada tengah tiduran sambil berkutat dengan smartphone nya
"Kamu ngapain disini" tanyaku
"Tidurlah" jawab Sergio santai
"Ya dikamar kamu lah ngapain tidur disini" ucapku
"Suka suka aku lah rumah rumah aku ngapain kamu yang sewot" jawab Sergio
"Ya udah kalo gitu aku tidur dikamar Sinta" kataku sambil berjalan ke arah pintu
"Eh... emang yang ngijinin omah siapa" tanya Sergio
"Ya terus aku harus tidur dimana" tanyaku balik
"Disinilah sama aku" jawab Sergio
"Enak aja bukan mukhrim" ucapku
"Alah munafik" jawab Sergio
"Jaga bicara kamu ya" bentakku
"Kenapa nona Shafa , kau lupa tujuan ku membelimu" tanya Sergio sedikit mengejek
"Jangan pernah merendahkan aku !!!" jawabku penuh penekanan
Saat itu juga aku berlari kearah pintu tapi pintunya dikunci , saat aku berbalik ternyata dibelakangnya sudah ada Sergio
"Kamu mau kemana" tanya Sergio
"Aku mau tidur dikamar Sinta" jawabku
"Emang aku ngijinin" tanya Sergio lagi
"Emang kamu siapa kok aku harus minta ijin dari kamu" aku bertanya balik
"Aku pemilikmu dan aku berhak atas dirimu" jawab Sergio
"Emang kamu yang udah beli aku tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya sama aku" bentakku
"Oh jadi kamu udah nggak takut sama ancaman aku" tanya Sergio
"Ok... ok... kalo sambungannya sama ancaman aku ngalah tapi jaga jarak ya" jawabku
Tuhan lindungi aku jangan biarkan pria brengsek ini menyentuhku . Tuhan saat ini hanya engkau yang bisa menjagaku, ucapku dalam hati
"Huft ok...ok..." ucap Sergio
Akhirnya aku pun menurut tapi jaga jarak , sebagai jarak ada beberapa guling diantara kita . Kami pun terlelap ke alam bawah masing masing

#Author POV#

Sinar matahari berhasil membangunkan seorang gadis belia . Dia adalah Shafa . Shafa kaget karena saat dia bangun dia sendirian
Kemana cowok brengsek itu kok nggak ada, batin Shafa
Saat Shafa sedang melamun tiba tiba pintu terbuka dan ternyata yang membuka adalah Sinta
"Kau sudah bangun nona" tanya Sinta
"Ya Sinta apakah kau melihat Sergio" Shafa bertanya balik
"Tuan sedang berenang nona" jawab Sinta
Setelah itu Shafa beranjak dari ranjangnya dan berjalan ke arah balkon kamarnya . Terlihat dari atas terdapat seorang pria yang tengah menyelam di kolam renang
Gila dia cool banget kalo lagi berenang, batin Shafa sambil senyum senyum
"E... nona tuan menyuruhmu untuk bersiap siap dia menunggumu diruang makan . Bajumu sudah ku siapkan nona" ucap Sinta
"Sinta boleh ku liat baju nya" tanya Shafa
"Mari ikut aku nona" jawab Sinta sambil berjalan menuju walk in closet
Ternyata pakaian nya sopan , dress berlengan pendek sebatas lutut berwarna putih dengan motif bunga berwarna hitam, batin Shafa senang

 Bajumu sudah ku siapkan nona" ucap Sinta"Sinta boleh ku liat baju nya" tanya Shafa "Mari ikut aku nona" jawab Sinta sambil berjalan menuju walk in closet Ternyata pakaian nya sopan , dress berlengan pendek sebatas lutut berwarna putih dengan moti...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Baiklah Sinta terimakasih" ucap Shafa
"Sama sama nona" jawab Sinta
Shafa pun segera menuju kamar mandi untuk mandi . Setelah kurang lebih 30 menit dia berada di kamar mandi . Dia pun selesai dia segera menuju ke walk in closet untuk memakai baju nya
Sebenarnya tt apa ya , yang bikin Sergio jadi ladykiller . Kadang dia baik kadang dia jahat . Ah au ah pusing pala Shafa, batin Shafa
Sekitar 15 menit Shafa berada di dalam walk in closet , akhirnya dia keluar dengan dress tadi . Shafa berjalan sambil bernyanyi sampai sampai ia tidak menyadari kalo ada seorang pria yang tengah duduk di sofa dekat nakas
"Ehem..." ucap pria itu yang tak lain adalah Sergio
"Kamu udah dari tadi disini" tanya Shafa
Bukannya menjawab pertanyaan Shafa , Sergio justru melenggang keluar
"Dasar cowok aneh" in alat shafa
Tak lama setelah Sergio pergi , masuklah seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Sinta
"Ada apa Sinta , apa Sergio sebegitu tidak sabar sampai menyuruhmu kemari dan memanggilku" tanya Shafa dengan geram
"Ooo.... nona kau sangat temperamen tenanglah nona . Tuan sudah berangkat ke kantor karena ada meeting penting yang harus dihadiri nya" jawab Sinta
"Apa... yey..." teriak Shafa girang
"Sekarang kau harus makan nona . Tunggu maid sedang mengambilnya" ucap Sinta
"Tidak perlu Sinta aku bisa sendiri" jawab Shafa
"Tidak nona ini perintah , Tuan" bantah Sinta
"Oh ok baiklah aku tidak mau lagi berurusan dengan dia" jawab Shafa
Tak lama kemudian datanglah seorang maid dengan membawa nampan berisi makanan
"Sekarang makanlah nona"perintah Sinta
"E... Sinta aku mau kamu suapin aku ya soalnya udah lama banget aku nggak disuapin ibu aku" pinta Shafa
"Tentu nona" jawab Sinta
Setelah itu Sinta menyuapi Shafa , disela sela itu Sinta bertanya pada Shafa
"E...maaf nona apakah aku boleh bertanya" tanya Sinta
"Silahkan nona" jawab Shafa
"Tapi kau jangan tersinggung ya" pinta Sinta
"Ya Sinta kau tidak perlu khawatir" jawab Shafa
"E...nona tadi pagi aku melihat tuan keluar dari kamarmu apakah semalam tuan tidur disini" tanya Sinta
"Iya Sinta semalam Sergio tidur disini" jawab Shafa
"Oh... apakah sudah terjadi nona" tanya Sinta
"Apa yang terjadi Sinta" Shafa justru bertanya balik
"Itu nya nona" jawab Sinta sambil menunjuk perut Shafa
"Jangan berpikir macam macam Sinta , itupun aku terpaksa . Semalam aku sudah melarangnya tapi dia memaksa . Aku ingin tidur dikamar mu tapi dia mengancamku" jelas Shafa panjang lebar
Setelah Shafa selesai makan Sinta memanggil maid untuk membereskan piring dan gelas kotornya
Aku udah hampir 1 minggu pergi dari London . Mereka kangen sama aku nggak ya . Gimana keadaan mereka disana . Aku bener bener kangen sama mereka, batin Shafa
Tanpa disadari Shafa menitikkan air mata yang membuat Sinta panik
"Nona kau baik baik saja" tanya Sinta panik
"Aku nggak papa Sinta aku hanya sedang teringat keluargaku saja" jawab Sinta
"Ohhh... sabar ya nona aku mengerti apa yang kau rasakan . Aku juga sangat merindukan keluargaku" ucap Sinta memberi semangat
"Apa Sergio juga menahanmu" tanya Shafa antusias
"Tidak nona hanya peraturannya kami para maid boleh pulang 2 tahun sekali" jawab Sinta
Mereka pun berpelukan layaknya ibu dan anak

Sinta Margatetha

Sinta Margatetha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shafania C R

Follow ya gaes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow ya gaes

Ig : Shafa_cesa
Wa : 089647961910

Tetep setia ya readers ☺

The Owner's HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang