Part 8

212 11 0
                                    

#Shafa POV#

Aku kira tuan Sergio Verdasco , sang trillionaire dunia itu pria paruh baya ternyata dia masih muda dan terlihat tampan, batinku

"Tuan..." panggil Femilia
"Ini anaknya tuan" lanjutnya
Jantungku berdegup kencang . Pria langsung berdiri memutariku .

Apa ada yang salah denganku, batinku

"This is so perfect" gumamnya tapi masih bisa aku dengar
"Panggil kan Louis" perintah Sergio
"Baik tuan" jawab Femilia lalu melenggang pergi
"Kau sangat cantik" rayu Sergio yang hanya ku balas tatapan sinis
"Ada yang bisa saya bantu tuan" tanya Louis
"Berapa yang kau mau" Sergio balik tanya
"Sesuai keinginan mu tuan" jawab Louis
"$ 3.000.000" ucap Sergio
"Sempurna . Baik tuan" jawab Louis
"Stefano !!!" panggil Sergio
"Iya tuan" jawab pria bernama Stefano
"Cepat bawa wanita ini masuk ke mobil" perintah Sergio
"Baik tuan" jawab Stefano
"Lepaskan . Lepaskan aku . Aku mohon . Lepaskan" teriakku
"Cepat !!!" bentak Sergio
"Femilia aku mohon tolong aku . Kau sudah berjanji akan memulangkanku" teriakku pada Femilia
"Tapi aku tidak berdaya Shafa" jawab Femilia sambil berseringai

Saat itu juga seakan akan ada yang melumpuhkan kesadaran ku . Pandangan menjadi buram dan akhirnya menjadi gelap . Aku pun pingsan

#Author POV#

Gadis bernama lengkap Shafania Cesa Ristanti berkelahiran 19 April 1999 , berwargakenegaraan Indonesia itu masih belum siuman dari pingsan nya . Sekarang Shafa sudah berada di mansion milik sang trillionaire dunia , Sergio Verdasco

Shafa masih terlelap di ranjang berukuran king size bernuansa gold dengan beberapa ukiran klasik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shafa masih terlelap di ranjang berukuran king size bernuansa gold dengan beberapa ukiran klasik .

Shafa masih terlelap di ranjang berukuran king size bernuansa gold dengan beberapa ukiran klasik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Disamping nya ada pria tampan yang tengah duduk sambil membelai rambutnya . Ia adalah Sergio Verdasco

"Gadis ini terlihat sangat polos" guman Sergio sambil memandangi Shafa
"Sinta ..." panggil Sergio
"Ya tuan" jawab Sinta kepala pelayan di mansion Sergio
"Kenapa dia belum sadar juga" tanya Sergio
"Tadi kata dokter tidak ada yang perlu dikhawatirkan tuan , dia hanya kelelahan saja tuan" jawab Sinta
"Oh baiklah sekarang jaga dia aku segera kembali" ucap Sergio
"Baik tuan" jawab Sinta
Setelah Sergio melenggang pergi dari kamar Shafa . Dan tak lama kemudian Shafa pun sadar
"Ibu... Ayah... " teriak Shafa
"Nona kau sudah siuman" tanya Sinta
"Siapa kau" Shafa balik tanya
Shafa pun langsung bangun dan duduk dengan posisi was - was
"Siapa kau" tanya Shafa lagi
"Tenanglah nona . Perkenalkan aku Sinta Margaretha kepala pelayan di mansion ini . Oh ya kau sudah berada di mansion milik tuan Sergio Verdasco nona" jelas Sinta panjang lebar
"Jadi pria brengsek itu bernama Sergio Verdasco" jawab Shafa dengan tatapan sinis
"Oh ya namaku Shafania Cesa Ristanti kau bisa panggil aku Shafa" lanjut Shafa melembut
"Iya tuan sudah memberitahuku . Kau bisa memanggilku Sinta , nona" ucap Sinta
"Bukannya terbalik" tanya Shafa
"Maksudnya" Sinta justru bertanya balik karena kebingungan
"Harusnya aku yang memanggil mu dengan sebutan nona" jawab Shafa
"Tapi itu sudah peraturan di mansion iu nona" ucap Sinta
"Maksudnya apa aku benar - benar tidak mengerti" tanya Shafa tampak kebingungan
"Pelayan harus menghormati majikan di mansion tanpa memperdulikan usia" jawab Shafa
"Tapi itu tidak sopan" bantah Shafa
"Itu sudah peraturan di mansion ini" Sinta membantah balik
"E... begini saja anggap aku ini anakmu dan kau juga tidak perlu terlalu menghormati ku" pinta Shafa
"Tapi..." ucap Sinta yang langsung dipotong oleh Shafa
"Tidak ada tapi - tapi an" serobot Shafa

The Owner's HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang