Part 6

184 17 0
                                    

#Author POV#

Jam menunjukkan pukul 21.00 tapi seorang gadis berusia 19 tahun masih belum bisa memejamkan matanya , ia pun memutuskan untuk pergi ke teras belakang rumahnya.

#Shafa POV#

Kenapa ya kok aku susah banget buat tidur padahal sebenarnya aku udah ngantuk banget . Eh itu bukannya hp ayah, batinku

Ada pesan masuk , aku memanggil ayah tapi tidak ada jawaban . Akhirnya aku memutuskan untuk membukanya , ternyata dari sebuah nomor yang tidak ada namanya .

Ini nomor siapa ya kok ngirim alamat cafe gitu . Oh mungkin dari rekan bisnis ayah, batinku

"Shafa ada apa" tanya ayah
"E...e...nggak pp yah" jawabku dengan gemetar
"Kamu nggak tidur" tanya ayah lagi
"Iya yah ini mau tidur . Oh ya yah kalo gitu aku tidur dulu ya" jawabku

Aku pun langsung menuju kamarku dan langsung memejamkan mataku

---

Suara ayam berkokok dan silauan dari sinar matahari berhasil membangunkanku . Kulihat jam di smartphone ku waktu menunjukkan pukul 07.47

Oh ya Tuhan ini sudah hampir jam 8 aku bangun terlalu siang . Ini pasti efek dari kecapekan akibat perjalanan kemarin, batinku

Aku segera menuju kamar mandi dengan membawa handuk berwarna kesukaanku yaitu biru . Hanya membutuhkan waktu 30 menit aku sudah siap dengan celana jeans selutut dan kaos oblong bertuliskan Bali United FC , club sepak bola kesukaanku . Ngomong - ngomong itu adalah hadiah ulang tahunku yang ke - 14 dari ayah Beto , ayah kandungku . Aku pun segera turun ku lihat ibu sedang menyiapkan sarapan sambil mengobrol dengan ayah

"Kamu udah bangun nak" tanya ibu
"Iya bu tapi kok ibu nggak bangunin aku kan aku bisa bantuin ibu siap in sarapan" jawabku dengan nada kesal
"Tadi ibu liat kamu tidurnya nyenyak banget jadi ibu nggak tega buat bangunin kamu" ucap ibu dengan senyum bak malaikat
"Oh ya udah bu" jawabku melembut

Aku , ibu dan ayah akhirnya makan bersama dengan penuh keceriaan tak terkecuali ayah membuat sebuah lelucon yang membuat aku dan ibu tertawa . Akhirnya selesai juga sarapannya . Aku segera membawa piring dan gelas kotor ke dapur .

"Shafa besok kamu ada acara nggak" tanya ayah
"Nggak ada yah emang kenapa" jawabku
"Besok temenin ayah yuk" pinta ayah
"Kemana yah" tanyaku sambil membawa piring kotor ke dapur
"Ketemu temen ayah" jawab ayah
"Ok yah" ucapku singkat

Setelah itu aku langsung ke kamar . Rencana nya hari ini aku mau jalan - jalan ke taman pelangi taman tempat saat Danang nembak aku . Setelah sekian lama aku bingung memilih baju yang cocok akhirnya aku menjatuhkan pilihanku pada gaun berwarna putih sebatas lutut serta sepatu snakers senada . Akhirnya aku turun berniat untuk meminta ijin ke ibu dan ayah . Saat aku turun ku lihat ibu sedang mengobrol . Setelah aku meminta ijin aku langsung memesan ojek online .

---

Keesokan hari nya ......
"Yah nanti jam berapa" tanyaku pada ayah
"Nanti jam 9" jawab ayah
"Ok ini udah jam 8 lebih yah kalo gitu aku siap - siap dulu ya yah" ucapku

Setelah itu aku ke kamar aku sudah menyiapkan pakaian berupa gaun berwarna biru sebatas lutut serta sepatu high heels dengan tinggi 2 cm senada
Setelah aku dan ayah siap kami segera menuju tempat ayah ingin menemui temannya . Setelah sampai aku kaget karena nam cafenya seperti nama cafe yang di sms misterius semalam . Nama cafenya " Cafe Lestari "

Oh mungkin ini rekan bisnis nya, batinku

"Shafa kenalin ini temen ayah namanya Louis" ucap ayah 6ang membuat jantungku berhenti saat itu juga
"Apa???Louis!!!" jawabku dengan nada terkejut
"Iya emang kenapa" tanya ayah dengan wajah khawatir
"E... eh... nggak pp yah" jawabku
"Shafa ayah ke toilet dulu ya " kata ayah
"Iya yah" jawabku

Setelah itu aku duduk dimeja yang dipilih teman ayah .

Tunggu Louis aku jadi kepikiran omongan Dewi . Nggak - nggak emang yang namanya Louis cuma 1 . Lagi pula aku yakin kalo Dewi salah paham, batinku

"Kamu Shafa ya" tanya paman Louis yang langsung membuyarkan lamunanku
"Iya paman"jawabku dengan gemetar
"Kamu kuliah semester berapa" tanya paman Louis
"Semester 8 paman tinggal nunggu wisuda" jawabku
Dan hanya dibalas dengan oh- ria
"E... paman Shafa boleh nanya nggak" tanyaku
"Apa" paman Louis bertanya balik
"Paman kerja dimana" tanyaku dengan nada gemetar
"Aku kerja di kantor property bagian akutansi" jawabnya dengan senyum bak malaikat
"Oh" jawabku singkat

Tu kan Dewi salah paham, batinku

#Author POV#

Kayaknya dia percaya, batin Louis seakan - akan membalas kata hati Shafa

Flashback on

Setelah Shafa masuk ke dalam kamar tampak ayahnya menelpon seseorang

"Ok secepatnya akan aku bawa anaknya" ucap ayah Shafa
"Ok bagus" jawab seseorang itu yang tak lain adalah Louis
"Tapi aku minta kamu jangan bilang kalo kamu itu pemilik Night Club terbesar di Melbourne , Australia" ucap ayah Shafa
"Itu masalah gampang" jawab Louis
"Ok" ucap ayah Shafa yang langsung menutup telponnya

Flashback off

Saat Shafa sedang chat dengan grup "Badax Lemezzz" tiba - tiba pintu terbuka ternyata yang membuka adalah ibunya

"Ada apa bu" tanya Shafa
"Eh... maaf Shafa bukannya ibu mau nyakitin hati kamu tapi kamu kesini mau jenguk ibu dan sekarang ibu udah sehat kamu bisa kembali ke London" jelas ibunya
"Tapi Shafa masih mau sama ibu" jawab Shafa
"Ibu cuma nggak mau kuliah kamu kacau" ucap ibunya tegas
"Y udah kalo itu yang ibu mau" jawab Shafa
"Ibu udah pesenin tiket buat kamu besok sekarang kamu siap - siap abis itu kamu istirahat" ucap ibu Shafa
"Iya bu" jawab Shafa dengan lemas

Sebenarnya apa sih yang terjadi sama ibu kenapa tiba - tiba ibu jadi aneh kayak gini . Kemaren waktu aku datang ibu seneng banget dan ibu bilang kalo ibu kangen banget sama aku . Tapi kenapa sekarang aku minta aku cepet - cepet pulang, batin Shafa

The Owner's HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang