Broken Promise

6K 478 107
                                    

Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
ImoutoOrOtouto? © UnoHime

☣☣

Pairing : Sasu×Naru, Shika×Kiba, Neji×Gaa, Lee×Saku
Genre : Family, Friendship, Drama, Romance
Rate : T
Warn! : AU, Shounen-ai, OOC, OC, Typo's

~HappyReading~

☣☣☣
•°•ImoutoOrOtouto?•°•
☣☣☣

Kediaman Namikaze.

Pagi hari yang cerah di kediaman Namikaze, seperti pagi-pagi sebelumnya. Keluarga Namikaze tampak sibuk dengan sarapan masing-masing, tanpa ada satupun yang memulai pembicaraan.

Kushina yang tadinya berniat menyuap sarapannya, mendadak terhenti saat melihat ibu mertuanya yang tengah mengunyah sarapan sambil sesekali termenung.

"Kaa-san, sedang memikirkan sesuatu?" Tsunade tersentak kecil saat mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Kushina.

"Tidak ada." jawab Tsunade singkat dan sukses mendatangkan reaksi beragam dari anggota keluarganya yang lain.

Kushina yang menghela nafas, Minato yang melirik, Kurama dan Kyuubi yang tak peduli, serta Ino yang diam-diam memasang telinga agar mendapat gosip hangat di pagi hari.

"Ceritakan saja pada kami, jika ada hal yang mengganggu fikiran Kaa-san." Minato berujar santai dan kembali melirik ibunya.

"Aku bingung, apa yang harus aku lakukan pada Naruto." kalimat sederhana yang di lontarkan Tsunade berhasil menarik perhatian semua yang ada di sana.

"Memangnya ada apa dengan Naru-nii?" mulut Kurama memang takkan bisa diam jika mendengar Narutonya sudah di bawa-bawa.

"Huft. Aku jadi bingung setelah ini harus bagaimana." gumam Tsunade tanpa tau jika semua yang ada di sana begitu gemas karena merasa sangat penasaran dengan maksud dari Tsunade.

"Kaa-san, jangan berbelit-belit. Sebenarnya ada apa?" Kushina bingung. Biasanya Tsunade selalu mengatakan apapun dengan tegas dan lugas, tapi kali ini entah kenapa ibu mertuanya malah jadi berbelit-belit seperti ini.

"Aku sedang bingung, Kushina. Di satu sisi aku ingin Naruto berkuliah di Universitas kita, namun di sisi lain aku tidak bisa melakukan hal itu."

"Kenapa tak bisa, Baa-chan?" Kyuubi pun ikut-ikutan membuka suaranya saat mendengar ucapan neneknya barusan.

Memangnya kenapa Naruto tak bisa kuliah di Universitas milik mereka? Kan mudah saja. Berikan Naruto beasiswa seperti sebelumnya, lalu Naruto tinggal kuliah di Universitas mereka.

Beres.

"Masalahnya, ada Universitas lain yang juga menginginkan Naruto. Aku tak bisa mengabaikannya begitu saja, karena tujuh dari mereka sudah mengirimkan surat undangan beasiswa, bahkan beberapa dari mereka sudah memantau Naruto sejak kelas satu." terang Tsunade gusar. Agaknya Tsunade benar-benar takkan terima jika Naruto tak berkuliah di tempat mereka.

"Kaa-san ini bagaimana? Begitu saja galau. Langsung saja masukkan Naruto di Universitas kita. Jangankan Universitas, banyak perusahaan yang mengincarnya, bahkan beberapa rekan bisnisku juga membicarakannya." tutur Minato dengan wajah serius.

Sekolah dan Universitas yang di pimpin Tsunade, sudah menjalin kerjasama dengan banyak perusahaan. Dan setiap tahunnya, masing-masing perusahaan selalu mengambil murid atau mahasiswa yang mereka anggap layak untuk terjun langsung ke dalam perusahaan mereka.

〈✔〉𝙸𝙼𝙾𝚄𝚃𝙾 𝙾𝚁 𝙾𝚃𝙾𝚄𝚃𝙾? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang