"Kurma manis. Tapi menurutku, kamu lebih manis."
-abaikan qoutes di atas😂-
"Sebagai pemeran yang baik, aku hanya mampu diam dan mengikuti alur yang ada."
🌸🌸🌸🌸🌸
Pagi kamis yang manis. Tapi tak semanis perasaan Arka. Entah kenapa, pekerjaan yang menumpuk hari ini membuat suasana hatinya buruk.
"Arghh," kesalnya yang langsung menyeruput kopi yang masih mengepul.
Drtt... drtt...
"Halo."
"........"
"Iya, kita jadi lunch kok."
"............"
"Iya aku bakal jemput, see you Bi," ucap Arka yang langsung memutuskan sambungan telepon.
Tok..tok..tok
"Ya."
Ceklek
"Maaf Pak, rapat dengan Pak Wisnu dipercepat 15 menit dari jadwal sebelumnya. Saya diminta untuk memanggil Pak Arka untuk segera ke ruang rapat," ucap seorang wanita dengan blus dan rok yang kurang bahan.
Arka memangguk patuh. "Ya, tolong bawa dokumen yang sudah disiapkan tempo hari."
"Siap Pak, Kalau begitu saya permisi," ucap wanita itu sopan dan menutup pintu ruangan Arka dengan pelan.
Arka memasang jas kebanggannya dan melangkah keluar dengan langkah mantap.
*****
"Makan apa Nay?" tanya Elina pada Kanaya yang duduk di depannya. Sekarang mereka berada di kantin untuk memanjakan perut mereka.
Kanaya berpikir membuat kerutan di dahinya terlihat. "Apa ya?"
"Etdah, ditanya malah balik nanya." Elina segera berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan Kanaya.
Kanaya tersenyum dan segera menyusul langkah temannya yang mendekat pada Ibu Kantin.
"Ibu, Es tes dua," ucap Elina ketika dirinya sampai lebih dulu.
Kanaya yang baru datang ikut menambahi. "Sama mie goreng satu Bu."
"Eh, kok gue enggak," protes Elina yang membalikkan badannya agar menatap Kanaya.
Kanaya menatap kaget, "Emang mau?"
"Ya mau lah, inces kan lapar."
"Bu, mie gorengnya dua," ucap Kanaya lagi.
"Es teh dua sama mie goreng dua, neng?" tanya ibu Kantin.
"Sip," ucap keduanya berbarengan dan kembali duduk kebangkunya.
"Gimana hubungan lo sama Kak Arka?" tanya Elina ketika keduanya sudah duduk di tempat semula.
"B aja," ucap Kanaya santai.
Hampir saja Elina melayangkan sepatunya karena jawaban Kanaya yang terlampau santai. Dirinya bertanya serius tapi hanya jawaban itu yang didapatnya. Tak tahu kah Kanaya bahwa dirinya sudah menahan gejolak penasaran hingga kini.
Elina menatap manik hitam milik Kanaya dan ia memang sudah menyadari. Ada yang lain dari sahabatnya.
"Kalau lo ada hubungan sama Kak Arka, cerita aja sama gue. Biar gue bilang sama Bang Varo buat mundur dapetin lo. Padahal gue dukung banget, lo sama abang gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka dalam Perjodohan
RomanceKanaya, gadis yang berusia 17 tahun. Ia harus menerima kerasnya takdir di hidupnya karena wasiat dari orangtuanya. Perjodohan dengan pria bernama Arka, membuat Kanaya mendapatkan goresan luka di hatinya. "Mencintaimu seperti menggenggam sebuah pis...