Hidup Sebagai Malaikat

8 0 0
                                    

Hari ini tepat sehari setelah aku keluar dari rumah sakit , dan hari ini pula aku akan beraktifitas seperti biasanya .
Yang berbeda adalah sekarang aku punya secercah cahaya yang mungkin menjadi harapan aku hidup

*Gltkk*

Hari ini aku mencari kalender ku , jujur saja setiap tahun Aku mendapat sebuah kalender dari swalayan langganan ku namun tak semuanya hanya menjadi tumpukan kertas tak berguna dilaci kamarku.

" Ah ini dia ,"

Setelah menemukannya aku menandai tanggal tanggalnya dengan spidol merah , lalu aku memajangnya di balik pintu kamarku yang berantakan .

" Yosh ! "

Pagi ini aku sarapan dengan menu berbeda Aku selalu sarapan roti dan beberapa sereal oats , namun pagi ini aku sarapan dengan menu yang lebih berat , karna mungkin hari ini akan sangat melelahkan bagi seorang yang biasa mager sepertiku .

" Ini ren kan ? " Ucap Arata ke arahku , tatapan anehnya begitu menusuk bahkan mencemari makan siangku.

" memang kenapa ? " Tanya ku .

" Nggak , kayanya setelah keluar dari rumah sakit kamu itu beda deh "

" Maksudnya ? "

" Jadi lebih berminyak kaya gorengan hahahaha , becanda ... "

" ... "

" Seriusnya , Ekspresi mu beda dari sebelum sebelumnya , entah kenapa aku gitu liatnya "

" Sumpah aku gak ngerti maksudmu "

" Lupakan lupakan , mungkin Cuman Perasaanku saja "

" Oh iya , arata , hari ini sampai bulan depan kayanya aku bakal jarang ke ruang grub "

" Memangnya kenapa ? "

" Ya ada Hal yang harus ku lakukan akhir akhir ini "

" Hal ? Orang mager sepertimu ? " Tanya arata mendekatiku dan melihat cermat ke wajahku .

" Hmmmmmm , Ku pikir bukan perasaan ku aja sih , tapi Ada yang berubah di kamu itu ren " jelasnya dengan menodongkan sumpitnya ke arahku .

" ... " Aku berusaha menutupi nya , kenyataan bahwa aku akan kerja part timer di beberapa tempat untuk bulan ini , setidaknya sampai dapat ku beli kamera dan handycamp .

Hingga bel sekolah berbunyi tanda pulang sekolah.
Aku bergegas Setelah membereskan buku buku ku memasukannya ke dalam tas yang ku bawa lalu lekas keluar .

" Reen ! Ke Ruang grub bareng yuk ? " Ucap Seena yang menungguku di depan pintu kelas.

" Maaf Seena akhir akhir ini aku sibuk " ucapku sambil berjalan agak capat .

Jujur mungkin aku terlambat di hari pertama Part timer karna masalah piket lalu sekarang aku seakan mengacuhkan Seena , Buruk .

Sesampainya di tujuan aku mulai menemui sang pemilik tokonya yang tak lain adalah sebuah toko komik , manga dan aksesoris aksesoris anime di pinggir kota dekat stasiun

" Maaf atas keterlambatan ku " ujarku menundukan kepala 90° dihadapan sang pemilik toko

" Hahaha tenang saja dek , santai " ucapnya seorang pria di depanku yang tak lain si pemilik toko dengan rambutnya yang ikal perutnya yang agak buncit dan raut raut otaku aku memanggilnya dengan sebutan Aneki(¹) sebenarnya bukan aku yang mau menyebutnya begitu namun itu permintaannya sendiri .

" Ya sudah ren-kun , sekarang tugas mu adalah merapihkan rak , setelah itu Menggolongkan Komik komik Baru ke rak yang sudah ku catat disini " jelasnya sambil menunjuk nunjuk rak mana saja yang perlu dirapihkan lalu memberi sebuah papan kecil berisi lebaran - lembaran daftar manga baru yang siap opname .

" Oh ya , jangan lupa selalu lihat Rak depan , pastikan manga yang sedang peringkat satu tetap berada di sana , terkadang ada pelanggan yang suka menaruh manga disana dan menutupi rak manga Rank #1 , mengerti ren-kun ? "

" Iya pak , saya paham " jawabku sambil membungkukkan badan .

" Hmmm bagus kalau begitu Bekerjalah kalau ada apa apa aku diruangan khusus +18 (²) "

" Siap Aneki "

Sore itu aku bekerja , Hari pertama untuk tujuan pertama di hidupku .

Menyelesaikan pekerjaanku lalu bekerja lagi disebuah Toko Mochi (³) untuk malamnya .

" Selamat malam " Aku yang kala ini berada di depan sebuah toko yang akan tutup .

" Oooh , Malam , kamu yang mau kerja disini " ucap seorang nenek setelah membuka tirai depan tokonya karena salamku .

" Benar Nek , nama saya ren mohon bantuannya " ujarku menundukan badanku 90°

" Kalau begitu masuklah " ucap sang nenek sembari membuka tirainya untukku .

" Maaf ya nenek memerlukan pekerjaan untuk waktu se larut ini " ucap sang nenek tak enak kepadaku.

" Oh nggak Nek , malah saya yang berterimakasih karena dengan waktu kerja malam ini " ucapku sembari masuk ke toko nya .

" Dari yang nenek lihat nampaknya kamu sedang memerlukan pekerjaan sekali ya hehehe " sang nenek yang tertawa melihatku begitu antusias  .

" Apa yang bisa saya kerjakan Nek ? " Tanya ku .

" Ah iya , pertama keluarkan semua kue mochi yang tak terjual di etalase ini '' ucap sang nenek menunjuk Etalase.

" Lalu kita akan membuat adonan untuk mochi besok  , karna nenek sudah tua tidak sanggup untuk Membuat adonannya sendiri untuk itulah nenek butuh asisten " sambungnya .

" Baiklah Nek ayo mulai "

....

Mulai malam ini aku bekerja di dua tempat ,bekerja untuk tujuan utamaku saat ini .

Hingga hari larut malam aku kembali ke rumah menggunakan bus malam Terakhir yang melintas
Ku lihat jam di HP ku menunjukan pukul 11 : 53 PM sampai di depan apartemenku
Rasa pegal dan nyeri ku rasakan di sekitar kaki dan tanganku , aku juga tak menyangka adonan mochi seberat itu  , namun semuanya seakan terbayar ketika aku mengingat dia .
Dan aku berfikir akhirnya aku punya tujuan hidup untuk pertama kalinya , tak ku biarkan rasa penatku membuatku patah harapan .

Thing of You...

***

NB :
1 . Aniki : Bos dalam kawanan Yakuza , gang , Kelompok .

2 ruang 18+ dalam sebuah toko komik , manga di Jepang di sebut dengan Red zone didalamnya mencakup komik dewasa game dewasa biasanya bertanda Tirai " +18 "

3 . Kue Mochi : mirip bakpao namun dalam tekstur berbeda dan isi yang berbeda pula .

My Angel Promise [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang