seminggu bersamanya

7 1 0
                                        

aku terbangun dari tidurku setelah semalam mengobrol banyak dengan ru .

" Selamat pagi ren , hari ini ada check up untukmu dan ini sarapan dan obatnya " ucap seorang perawat yang masuk ke ruanganku membawa nampan makanan dan obat obatan .

" Jam 9 akan ada dokter kemari jadi usahakan tetap diruanganmu " sambung sang perawat berjalan ke arah jendela dan membuka tirainya .
Sekarang ruang rawatku nampak lebih cerah karna sinar matahari yang masuk ke dalam .

Aku mulai memakan sarapanku , ditemani teh hangat dan suasana cerah sekilas sakit tidak terlalu buruk menurut ku
Sampai akhirnya mulai untuk check up ku tepatnya jam 9 : 03 A.M dokter masuk ke dalam ruang rawat ku .

" Pagi ren , sudah siap untuk check up nya " ujar sang dokter mendekati ku .

" Hmmm tentu " jawabku sambil berbaring .

Mulailah check up ku yang hampir memakan waktu setengah jam

" Yap , tidak ada kerusakan parah dilukamu hanya beberapa hari untuk pulih , meskipun begitu tetap hati hati " .

" Terimakasih banyak dokter " ucapku sambil membungkukkan kepala.

" O iya ren , hari ini cerah akan ada baik nya jika kamu berjalan jalan selama masih di area rumah sakit tak masalah " ucap sang dokter.

Sebenernya juga aku jenuh dikamar perawatanku ini ada baiknya jika jalan jalan diluar
Tak lama setelah check up ku selesai aku beranjak dari tempat tidur , berjalan ke koridor dan menuju ke atap rumah sakit , mungkin disana lebih tenang dan terbuka .

Tibalah aku di atap rumah sakit , disana hanya ada kain kain putih terjemur rapih yang bergerak senada dengan angin ,
Dan di sela kepakan kain kain itu aku melihat sesosok perempuan di ujung atap sedang duduk dan fokus dengan bukunya .
aku mulai mendekati sosok itu melewati kain kain putih yang tergantung itu .
Ternyata sosok itu adalah Rika yang sedang duduk di atas atap serta fokus dengan buku gambar yang ia bawa .
Konsentrasinya seakan menghilang ketika tau keberadaan ku , Ia melirik dan menyapaku lembut

" Pagi ren " ucapnya sembari berdiri dan merapikan rambutnya yang diterpa angin.
Senyumannya , dan Ekspresi ceria nya selalu berhasil membuatku terkesima melihatnya .

" P-pagi. . ." Sahutku melongo belihatnya .

" Hari ini kamu sengaja menemui ku ? " Ucapnya sambil memutari badanku dengan gestur tubuhnya yang imut .

" Aku hanya kebetulan bertemu disini "

" Bohooong " jawabnya mendekatkan muka padaku dan wajah meledeknya .

" Memang begitu adanya aku tidak tau , Lagipula Rika , Sedang apa disini ? "

" Aku ? , Hmmm ... Aku selalu kesini dua atau 3 hari sekali  untuk menggambar atau bernyanyi " ucapnya dengan senyum cerianya .

" ... "

" Ren mau liat gambarku? " Tanya Rika Memegang Buku bergambarnya dan menyerahkan kepadaku .

Jujur kulihat ini buku bergambar tebal sekali ini lebih mirip skripsi tugas daripada buku bergambar .
Aku mulai melihat isi di dalamnya , lembaran demi lembaran ku buka .
Satu persatu ku pahami , walaupun gambarnya jelek .
Aku tau kalau ceritanya sang putri sedih yang diselamatkan pangeran , lalu sang pangeran pergi meninggalkan sang putri untuk berperang , walupun sebelum sebelumnya mereka menjalani kisah sehari hari mereka yang ringan.
Dan sampai sekarang pangeran itu belum pulang dari Medan perang , tapi sang putri masih yakin kepada janji pangerannya untuk menemuinya lagi dan memperlihatkan dunia kepadanya.

" Hei Rika "

" Ya ada apa ren ? ".

" Sebenarnya , sudah berapa lama kamu ada di rumah sakit ini ? "

"..."

" Ahh maaf jika tidak sopan , lupakan saja " ucapku merasa bersalah .

Rika nampak tak mau menjawab pertanyaan ku dan kembali duduk .

" Sebenarnya , aku disini sejak aku lahir "

" Eh ? ".

" Kaku terlahir dengan penyakit yang cukup serius , sejak aku lahir aku tidak pernah merasakan hidup diluar "

Sekilas aku bisa liat hal itu dari buku bergambarnya yang tak ada satupun scane dimana sang putri keluar dari kastil.

" Dari dulu aku sudah menyerah dengan hidupku , namun suatu hari aku bertemu malaikat "

" Malaikat ? "

" Ya , dia mengajariku tersenyum dan Menikmati sisa hidup , dia orang yang menjadi tujuan aku bertahan sampai sekarang ."
Ucapnya dengan senyum kesedihan.

" Lalu orang itu menghilang seperti Pangeran ? "

" Tidak , Dia akan kembali dan menepati janjinya , pasti "

" Kuharap begitu ," entah kenapa aku sakit mendengarnya .

" Aku hidup untuk menunggu janji malaikatku .......................... "

Aku tak mendengar kalimat akhirnya karna hembusan angin yang kuat dan suara kain kain yang tertiup angin .

( That last Word , but.
I never know )

***

My Angel Promise [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang