[selesai konser]
Harry's POV
Sudah cukup untuk hari ini. Cukup membuat directioners mencap ku cengeng karena menangis tadi. Air mata itu keluar dengan sendirinya. Bahkan aku sama sekali tidak memintanya. "Aku mau langsung pulang" keluh ku.
berada di ruang the boy sekarang. Tumben Perrie datang saat konser seperti ini, biasanya tak pernah. Melihat Perrie dan Zayn bermesraan tepat di depan ku membuat ku muak. Ku akui kalau aku 'iri'.
"Kau tidak boleh pulang, by the way kau ditunggu Paul di fitting room" ucap Liam.
Berat sekali melangkah kan kaki menemui Paul. Aku sedang tidak ingin berkelahi sekarang. knock knock knock "im harry, let me in" ujar ku.
Tak ada jawaban dari dalam sana. Langsung ku buka saja pintunya. Tak ada Paul di sana. Bahkan beda jenis kelamin. Mata ku terbelalak. "J.... Jersey?" Dia duduk di kursi menyilangkan kakinya. Aku langsung memeluknya dengan erat.
"Ugh, lepaskan aku" gumamnya. Tapi aku tak mau melepasnya untuk sekarang. Biarkan saja kami seperti ini dulu. Walaupun Jersey tidak membalas pelukan ku.
"Harry sampai kapan kita seperti ini?" Tanyanya kesal. "Kau masih kesal pada ku? Lalu untuk apa kau kemari?" Aku menjawab pertanyaannya dengan gerak tubuh ku. Aku tak akan melepaskan pelukan ini.
"Lepaskan aku dulu, aku tak mau jadi tontonan! Pintunya terbuka Harry" Ujar Jersey. Sejujurnya masa bodoh mau mereka menonton ku atau tidak. Tapi kulepaskan pelukan ku lalu menutup pintunya. Aku mengambil kursi dan duduk tepat di depannya.
"Kita harus bicara" dengan wajah yang sangat serius. "Akan ku jelaskan apa yang terjadi" ucap ku. Entah angin apa yang membuat Jersey datang ke sini untuk mebicarakan masalah ini. Tapi aku senang. Karena kami bisa berbaikan.
'klek' suara pintu terbuka dan itu Niall tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. "Hi Jerselyyy!!! Kubawakan choco chips and potato chips khusus untuk mu" Niall melempar satu persatu kemasan snack besar itu. Ia melempar sebanyak 5x, berarti ada 5 bungkus snack besar yang ditangkap oleh Jersey. "thank you Horan" ucap Jersey.
"ok bye! Selamat bersenang - senang!" Niall lalu menutup pintunya.
Jersey mebuka dua bungkus choco chipsnya. Dua bungkus? dengan ukuran sebesar itu? "Jangan terlalu serius, ini untuk mu" Ia memberikan satu bungkus. "Aku tidak mau. Aku maunya satu berdua dengan mu" kata ku.
"lagipula itu terlau banyak untuk dihabiskan sendiri" ucap ku lagi. "baiklah" Tangan Jersey memegangi choco chips tepat di antara kita berdua. Ia memakan choco chipsnya "cepat jelaskan apa yg harus aku tahu"
[skip ceritanya udah dijelasin sampe sejelas jelasnya]
"Jadi kau memaafkan aku?" Kata ku setelah menjelas kan semuanya.
Jersey memutar bola matanya ke atas seraya berfikir sambil terus memakan choco chipsnya.
viola maaf chapternya pendek soalnya hp ku gabisa buat yg panjang. vote and comment yaww
KAMU SEDANG MEMBACA
Number 17 // h.s
FanfictionJersey seorang gadis dengan angka keberuntungannya 17. Akankah angka 17 mempertemukan dia dengan seseorang?