Jam 12 malam setelah speech night Harry menutup mata ku dengan sehelai kain berwarna hitam. Ia menuntunku berjalan dengan hati - hati. Dapat kurasakan batu - batu kerikil yang kuinjak.
"ready?" Bisik Harry di telinga ku. Ia membuka kain yang menutupi mata ku.
"HAPPY WEDDING!!!!" Sery semua orang. What? Secepat itu kah mereka berganti baju? Sekarang semuanya memakai pakaian berwarna putih.
Aku tersenyum pada Harry yang berada tepat di sampingku. "Ku kira hari ini sudah berakhir. Ternyata masih ada kejutan dari mu"
"Bagaimana bisa berakhir? Kita saja belum melakukan itu" Bisik Harry menyunggingkan senyumnya lalu melirik ke arah depan. Aku mengikuti apa yang ia lihat.
Satu per satu orang - orang berjalan ke pinggir. Terlihat mobil Harry, Audi TT Convertible Black nya yang di sulap menjadi mobil pengantin.
Harry mengajak ku berjalan untuk menaiki mobil. Sebelumnya aku berpelukan pada mummy, mum anne, the boys, para pacar mereka, serta keluarga yang datang.
***
Cukup aneh memang sudah beberapa menit di dalam mobil, aku dan Harry hanya saling melempar senyuman. Sampai Harry memuji ku untuk memecahkan keheningan.
"Kamu sungguh cantik malam ini."
"Apa aku harus memuji mu juga, tuan tampan?"
"Tentu. Kalau tidak kita akan melakukan itu di mobil, pinggir jalan sekarang" Harry menaikan satu alisnya.
"Itu pemaksaan" Ucap ku.
"That's your answer" Katanya lalu membanting stir ke pinggir jalan memberhentikan mobilnya.
"Aku bahkan belum bilang kau-" Gerak tubuh Harry yang semakin dekat ke arah ku membuat ku memotong perkataan ku dan memejamkan mata.
"Harry kau sangat tampan setiap Harry bahkan saat kau belum mandi" puji ku dengan mata tertutup. Aku takut apa yang akan dilakukan Harry. Tapi tidak terjadi apa - apa. Tidak ada yang menempel di bibir ku. Hanya saja nafas Harry yang tepat mengenai wajah ku. Ku buka mata ku. Harry wajah kita sungguh sangat berdekatan. Jantung ku berdegup kencang. Oh ayolah tidak lucu masa malam pertama ku habiskan di pinggir jalan?
"HAHAHAHAHAHA wajah mu lucu sekali" Harry tertawa lepas memegangi perutnya.
Jadi tadi dia mengerjai ku heh? Kita lihat saja nanti. "Kau tidak akan mendapat kan itu malam ini" ucap ku santai. Harry yang semula tertawa langsung berhenti. "heh? Oh ayolah sayang tadi aku hanya bercanda" mulutnya mebentuk setengah lingkaran menghadap bawah.
Aku hanya melirikan mata ku. "Sayang ku, malaikat ku, ratu ku, apa pun kamu di dunia ku, kamu tahu aku sangat mencintai mu kan?" Dasar Harry, kerjaannya ngerayu orang kalo permintaannya mau dituruti. "mmmm" gumam ku.
"Ayolah sayang" Harry menciumi punggung tangan ku berkali - kali.
Lucu sekali melihat wajahnya sekarang. Ia belum melepaskan tanganku dari bibirnya. Memangnya enak ku kerjai. Kapan lagi bisa melihat Harry seperti ini.
"Aku mau turun saja" kata ku menarik tangan ku dari Harri dan mencoba membuka pintu mobil.
Harry menahan ku. "TIDAK, TIDAK SAYANG. AKAN KU LAKUKAN APA YANG KAU INGINKAN. KU MOHON" ucapnya.
Gotcha! Kena juga kau Harry. "benar?" tanya ku. Harry memajukan jari kelingkingnya. "iya. pinky swear?" katanya.
"Deal?" , "pinky swear" , "pinky jelly strawberry swearrr jer" Ucap Harry dengan mulut yang di monyong - monyongkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Number 17 // h.s
FanfictionJersey seorang gadis dengan angka keberuntungannya 17. Akankah angka 17 mempertemukan dia dengan seseorang?