YOURS
Arzachel (Bright) x Reiza (Liu)
Originally by Aframscha🏀🏀🏀
Er kennt meinen Namen, Arzachel. Irgendwie habe ich ihm damals geglaubt.
Dia tahu namaku, Arzachel. Entah bagaimana aku memercayainya saat itu.
🏀🏀🏀
Lima belas orang kaum adam sudah berkumpul di lapangan basket yang sudah ditentukan oleh Arzachel. Semuanya bercucuran keringat pertanda mereka sudah melakukan pemanasan yang lumayan panjang dan berat. Para junior duduk dan sebagian berbaring di lapangan.
Sosok Arzachel berdiri di pinggir lapangan dekat pintu masuk. Di tangan kirinya tergenggam botol air minum. Sosok yang pertama kali melihat Arzachel disitu adalah Adhy ketika ia menoleh ke kiri dari posisinya yang duduk di tempat duduk pinggir lapangan.
"Abe." Mendengar suara Adhy, Nizar mengikuti arah pandangan Adhy. Arzachel menghampiri mereka.
"Kita mulai."
🏀🏀🏀
"Hoaammmm. Hmm."
Makhluk yang masih bergelung selimut dan menggumam barusan adalah Reiza. Ketika terlintas bahwa hari ini tim basketnya harus berkumpul, seketika mata Reiza terbuka dengan sempurna, hampir melotot, ia segera bangkit dari tidurnya.
Hening. Arzachel sudah tidak ada. Ia melihat jam dinding di hadapannya, sudah menunjukkan pukul 09.50, lalu Reiza mencari ponselnya yang ternyata terletak di meja sebrang tempat tidur dalam posisi charging. Ada pesan masuk, dari Arzachel.
A.B.E.
Bikin sarapan sendiri.
06.15Berarti Arza udah pergi pagi banget, kenapa nggak bangunin gue?
🏀🏀🏀
"Lo nggak bisa kayak gitu! Gue udah pernah ikut pertandingan 2 kali sebelum ini. Lo harusnya mikir bahwa kemampuan gue sudah jelas lebih baik dari mereka!" seorang cowok setinggi alis Arzachel, bersungut-sungut pada Arzachel, tidak terima bahwa dia tidak akan diikut sertakan dalam pertandingan nanti.
Arzachel tak menanggapi omongan adik kelas yang tak dikenalnya ini. Dia malah berbalik menghadap Adhy, "Lo pelihara singa? Dia gak pantas buat turun. Keputusan gue tetap. Patuhi kalau lo masih butuh bantuan gue."
"Anjing!!"
"Niki!" Nathan, salah satu anggota junior tim basket seperti Niki, menahan lengan Niki yang hendak menarik baju Arzachel. Ngajak bertarung, rupanya. Ekspresi Arzachel tak berubah, hanya menatap datar. Arzachel menghampiri Adhy dan Nizar yang setia duduk di bangku penonton. Kemudian ia menghadap para junior tim basket yang wajahnya tegang semua akibat kejadian Niki barusan.
"Para pemain yang sudah gue pilih, kalian harus berkomitmen dan patuhi aturan gue. Mulai sekarang, gue yang bimbing kalian sampai kalian turun ke pertandingan nanti, bukan Adhy. Kita akan latihan 6 kali dalam seminggu. Senin sampai Jum'at jam empat sore di sporthall indoor sekolah. Hari Sabtu, kita latihan disini mulai jam 6 pagi sudah selesai pemanasan." Setelah menyampaikan intruksi, Arzachel berbalik lagi menghadap Adhy dan Nizar, bermaksud pamitan.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOURS [END]
RomanceProject : 2016 Published : April 2018 - Mei 2019 Arzachel Benjamin Evrard/Abe Preman sekolah yang anti sosial, tidak ada yang ingin dekat-dekat dengannya. Anak sulung dari dua bersaudara. Di cap sebagai sampah sekolah, anak kurang ajar, bodoh. Namu...