11

732 58 12
                                    

Pertama kali update 2019 di bulan Maret. Mungkin ada yang lupa jalan cerita ini. Maafkan saya.

🏀🏀🏀

YOURS

Arzachel x Reiza

Bright x Liu

Originally by Aframscha

Bukan karena Arzachel nggak normal apalagi aseksual sehingga Arzachel nggak punya hasrat buat mencumbu Reiza. Apalagi dia yang memulai. Arzachel tahu kemarin Reiza cium Arzachel hanya untuk memperbaiki suasana hatinya. Menghapus segala rasa takutnya atas apa yang telah dia alami dan karena dia lihat Arzachel menghabisi para anak buah Filo dengan cara cepat dan agak sadis. Reiza ingin menghapus semua ingatan buruknya.

Arzachel sangat jarang menuruti nafsu. Maka dari itu Arzachel hampir gak pernah melakukan hubungan intim ataupun segala bentuk percumbuan. Hampir ya, bukan nggak pernah.

Selama Reiza tinggal bareng Arzachel pun, mereka hanya tidur bersisian. Tidak ada percumbuan atau sekadar pelukan sebelum dan bangun tidur.

Sejak awal Arzachel bukan gay. Arzachel pernah mencintai seorang perempuan. Bukan berarti Arzachel anti dengan gay. Kalau Arzachel seperti itu, Arzachel nggak mungkin milih Reiza sebagai pasangannya kelak. Kalau Arzachel ingin punya keturunan dari Reiza, tentunya Arzachel harus melakukan sesuatu supaya sperma Arzachel sampai di rahimnya Reiza. You know I mean...

🏀🏀🏀

Dengan menggunakan jaket jeans abu, celana jeans hitam dan syal yang melilit di lehernya, Ibunya Arzachel datang dengan raut wajah mengantuk serta menghembuskan nafas lelah begitu tiba di kamar inap Reiza.

"Are you okay honey?"

"Fine."

"Mama datang sama Pak Mahesa, dia datang dari Lombok, karena ini urgent dia menyanggupi buat datang ke Jakarta bertepatan dengan kedatangan mama di Indonesia. Sekarang dia sudah sampai di kepolisian. Besok pagi kita datang jam 7 tiba disana."

"Ben minta maaf, ma."

"Inikah Reiza anaknya almarhumah Sarah?"

"Iya."

"Mirip banget sama ibunya."

"Ben nggak berniat ngilangin nyawa orang lagi, Ben nggak bermaksud."

Ibunya Arzachel mendengar setiap apa yang anaknya katakan, ia tak ingin anak sulungnya itu terbebani dengan apa yang telah ia lakukan. Membunuh dengan alasan membela diri. Seperti kejadian 5 tahun lalu. Bagaiama ia dan suaminya memperjuangkan hak dan kebebasan Arzachel. Mengidentifikasi dengan cermat menggunakan 5W+1H yang telah terjadi. Doanya kepada Tuhan terkabul. Arzachel berada di posisi 'tidak terlalu bersalah'. Semua yang dihabisinya justru 'manusia bersalah'.

Drrrt.... Drrrrt...

Suara getar telepon menginterupsi pembicaraan ibu dan anak tersebut, Arzachel menunduk menatap lantai.

"Ya?"

"....."

"Semuanya buron?"

"...."

"Oke, itu mempermudah kita."

"...."

"Iya saya mengerti, saya akan bicara langsung dengan inspekturnya, tolong hubungi Daniar sekarang, dia sudah tahu saya sudah mendarat. Jam 6 kita bertemu disana."

YOURS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang