4

603 76 22
                                    

YOURS
Arzachel (Bright) x Reiza (Liu)

Originally by Aframscha

🏀🏀🏀

"Kenapa lo nyalahin gue? Adam emang sakit! Jatuh di pertandingan itu udah biasa. Gue nggak sengaja."

"Be, lo mau anak-anak diajarin sama pembunuh? Gila lo ya!"

"Nizar, udah. Kita kesini bukan untuk ribut."

"Diem, Rei."

"Stop." Ini Arzachel yang ngomong, tapi nggak ada yang gubris. Keadaan malah memanas.

"Gue nggak mau sekolah ini berhubungan sama bangsat!!"

"Pergi lo dari sini!" Usir Adhy pada Chandra tepat di depan wajahnya. Tapi yang bangkit malah Arzachel.

Arzachel pergi ke pintu timur di ruang ini, disitu ada tong sampah, isinya hampir tiga perempat. Setelah dekat mencapai pintu, tong sampah sukses berevolusi sekejap menjadi bola sepak yang ditendang Arzachel dengan sangat kuat. Pertemuan antara kaca, alumunium, dan keramik berhasil menimbulkan suara yang luar biasa.

Reiza berjengit karenanya, jantungnya berdetak keras. Jihan udah jongkok sambil nangis seraya menutup kedua telinganya.

Itu tong sampah sudah menjadi korban ke.... Entah keberapa kalinya, sudah sering pokoknya. Tapi nggak pernah sekeras ini.

Tiga orang anak asuhan Arzachel muncul tergesa-gesa dari pintu timur, Argi, Chiko, dan Manda. Mereka dalam perjalanan ke sini untuk latihan, tetapi berjalan lebih cepat begitu mendengar suara nyaring dari dalam ruangan.

"Kak Abe." Arzachel menatap Manda yang menyebut namanya.

"Kalian latihan sama senior kalian ya."

"Kak Abe mau kemana?"

"Kak Abe kan senior kita."

Arzachel pergi beranjak melewati pintu timur melewati ketiga anak asuhannya. Ketika sudah di luar, dia bertemu dengan Nathan, dan keempat anak asuhnya yang lain. Mereka heran karena Arzachel tak menyapa mereka, malah terus berjalan melewatinya seolah mereka berlima nggak ada.

"Kak Abe mau kemana?"

"Heh, kayaknya kak Abe mau pulang, kejar cepet!"

"Kak Abe, Manda janji nggak akan nakal lagi. Nggak bakalan rebut bola semaunya. Nggak akan jahilin Chiko sama Nugi, Manda bakalan jadi pemain yang disiplin dan nurut sama kak Abe, kita latihan lagi ya, kak."

Rupanya Manda, Argi, dan Chiko sudah menyusul sampe keluar, jadinya Abe sekarang dikerubungi delapan anak ayam yang menyuruhnya tetap latihan.

"Gue nggak akan ngelatih kalian lagi."

"Lah, kok gitu? Dulu bilangnya bakal mimpin kita sampai turun pertandingan. Kak Abe kok langgar janji?"

Arzachel mengusap wajahnya gusar. Inginnya dia cepat pergi dari sini.

"Gue nggak langgar janji. Ketua lo udah ambil alih. Sana latihan, gue mau pulang."

"Lo nggak bisa gitu kak, katanya bakal ada pelatih pengganti. Kok lo main pergi gitu aja?"

Adhy mendengar percakapan mereka. Chandra menghilang entah kemana mereka nggak tahu. Nizar nggak nyangka para juniornya sedekat ini dengan Arzachel. Sama sekali nggak merasa canggung meski Arzachel luar biasa ketus dan galak.

"Sama Adhy aja."

"Nanti yang jadi lawan main aku buat latihan ankle break siapa? Cuma kak Abe yang bisa."

YOURS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang