BAB-27

26.6K 1K 7
                                    

Sepanjang perjalanan pulang Rere hanya diam saja tidak bicara sedikit pun, hal itu membuat Azka sedikit heran. Memang sih Rere tipe cewek yang cuek, tapi dilihat dari raut wajah gadis itu sepertinya dia sedang kesal.

"Re?" Akhirnya Azka angkat bicara.

"Hm" Jawab Rere singkat.

"Lo kenapa sih?"

"Gapapa"

'Gapapa' Adalah salah satu kata andalan cewek diseluruh penjuru Indonesia yang tidak akan bisa diartikan oleh siapapun bahkan agen FBI pun tidak akan sanggup memecahkannya. Rumit guys!

"Beneran?" Ulang Azka memastikan.

"Hm"

"Yaudah"

Rere memalingkan wajahnya kearah luar jendela dan mendumel tidak jelas, "Dasar cowok emang gak pernah peka."

"Hah?" Azka yang samar-samar mendengar ucapan Rere itu pun semakin dibuat bingung. Tidak peka?

"Apa Re? Lo tadi bilang apa?"

"Gapapa"

Gapapa lagi? What?! rasanya Azka ingin tenggelam di rawa-rawa saja saat itu.

"Serius Re?"

""Dibilang gapapa ya gapapa" Jawab Rere keukeuh.

"Gapapa nya cewek itu penuh misteri"

Rere diam saja tidak menjawab apapun.

"Lo kenapa? Bilang sama gue, biar gue tau dimana letak kesalahan gue" Ucap Azka mencoba pengertian.

Rere masih tetap diam, seperti tidak berniat menjawab pertanyaan Azka.
Azka mengacak rambutnya kacau.

Azka menarik nafasnya dalam mencoba menenangkan dirinya, "Sabar Azka, orang ganteng sabar"

"Mending gak usah nikah aja" Ucap Rere akhirnya.

"APA?!" Azka kaget bukan main, apa maksudnya tidak jadi menikah. Undangan saja sudah menyebar, eh malah seenak jidat Rere membatalkannya. Azka salah apa coba?

"Lo bercanda kan Re?" Azka mencoba berpikir positif. Yah! Pasti Rere hanya bergurau saja.

"Gak tahu"

"Lo kenapa sih? Jujur sama gue apa masalahnya, Rere?. Tolong jangan bilang gapapa. Gue bukan cenayang yang bisa ngerti isi hati lo, kalau lo gak bilang gimana gue bisa tahu!" desah Azka geregetan sendiri.

"Emang dasarnya playboy ya playboy. Gak akan mungkin bisa berubah, gak punya malu gendong-gendong cewek depan umum" Gerutu Rere sendiri.

Azka langsung memutar otaknya, mencoba mencerna sejenak keadaan. Menggendong cewek? Didepan umum?

Azka akhirnya paham apa yang terjadi sekarang, "Oh soal Mila tadi?"

"Hahaha jadi lo cemburu?" Azka tertawa keras, menertawakan Rere yang ternyata cemburu dengannya.

"Gak!" Jawab Rere mengelak

"Kalau gak cemburu terus namanya apa dong, hmm?" Goda Azka mengerlingkan matanya.

"Pokoknya gak cemburu!"

"Hahaha Rere, lo tuh lucu ya" Azka mengacak rambut Rere gemas.

"Ishhh" Decak Rere sebal karena rambutnya menjadi berantakan.

"Jadi gini ceritanya, tadi pas gue lagi bercandaan sama Gerry pukul-pukulan gitu, tiba-tiba Mila datang kayak coba lindungin gue dari pukulan si Gerry. Eh malah dia yang kepukul wajahnya. Dia pinsan, karena gak tega gue bawa dia ke UKS" Jelas Azka menceritakan kronologi kejadian yang sebenarnya.

Rere yang mengetahui kejadian sebenarnya, hanya bisa diam. Dia sudah salah paham dengan Azka.

"Gue juga masih punya hati. Gak mungkin kan gue biarin dia pinsan begitu, apalagi itu gara-gara gue. Jadi gak usah cemburu ya" Tambahnya.

"Cemburu? Apa benar baru aja gue cemburu sama Azka?" Tanya Rere pada dirinya sendiri

"Yaudah" Jawab Rere tidak ketus seperti tadi.

Azka tersenyum melihat Rere yang sedang mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil.

"Gue seneng lo cemburu" Ucap Azka dengan senyum tipis khasnya.

Rere langsung menatap Azka, "Kenapa?"

"Karena itu tandanya lo udah mulai sayang sama gue" Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Azka kembali fokus menyetir.

Rere kembali menatap kearah luar sambil mengulum senyum.

"Lidahmu memang belum terucap kata cinta. Namun dengan cemburumu itu, aku tau kau mencintaiku"

***

Sebelum lanjut ke part selanjutnya, Ayo pencet bintang dulu!!

My Husband Is My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang