BAB-31

28.7K 811 18
                                    

Sebulan setelah pernikahan berlalu. Tidak ada yang berbeda setelah pernikahan mereka. Yang membedakan hanya sedikit ada perubahan dikeseharian mereka.Semisal biasanya hal pertama yang mereka tangkap saat bangun tidur adalah guling, tidak seperti sekarang yang pertama kali dilihatnya wajah-wajah kucel yang terlelap disampingnya. Dulu, saat awal-awal belum terbiasa Rere selalu kaget mendapati wajah cengoh Azka, Ia yang dengan refleks selalu saja menendang tubuh Azka sampai terjatuh kebawah kasur. Sungguh naas nasib Azka setiap pagi hahaha.

Seperti biasanya Rere tetap berangkat sekolah, sedangkan Azka yang hanya dirumah menunggu hasil tes nya untuk masuk ke Universitas yang diinginkannya. Rere sendiri tidak tahu Universitas apa yang akan dimasuki oleh suaminya itu. Toh, Azka juga tidak pernah bercerita ataupun menanyakan pendapatnya. Jadi Rere bodoamat saja dengan hal itu. Nanti juga akan tau dengan sendirinya, pikirnya.

Hari ini yang kebetulan adalah hari libur nasional. Ditambah lagi besok merupakan hari minggu. Dua hari libur seperti itu merupakan kebahagiaan anak sekolah yang begitu langka terjadi. Hari yang dapat mereka manfaatkan untuk bangun lebih siang, bermalas-malasan dirumah, atau yang ingin berpergian dengan orang tercinta.

Tak terkecuali Rere yang memutuskan untuk menghabiskan waktunya dikasur. Azka yang sedari pagi sudah bangun dan memasak untuk Rere itu memandangi wajah pulas istrinya itu menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri.

"Mentang-mentang gak ada Bunda aja dia bangun siang bolong begini, gak masakin buat suaminya hmm. Untung sayang" Gerutu Azka sendiri

Azka menghampiri Rere dan membelai rambutnya lembut, "Rere sayang bangun yuk, Aku udah buatin omelet. Ayo kita sarapan"

Rere yang merasa terganggu tidurnya pun menggeliat pelan dengan matanya yang masih tertutup rapat. Seperti tak ingin dibangunkan dari mimpi indahnya.

"Bangun Re, ayo sarapan dulu" Bujuk Azka mengguncang-guncangkan tubuh Rere pelan.

Rere yang kembali terusik pun sedikit kesal, "Azka ihh gue masih ngantuk, duluan aja" dengan suara seraknya.

Azka mencebikkan bibirnya. Kemudian terdiam beberapa saat memikirkan bagaimana cara agar Rere mau bangun dari tidurnya.

Aha!

Suatu ide jahil terlintas dibenak Azka.
"Re...Ayah sama Bunda udah datang loh barusan"

"HAH?! Kok kamu gak bilang sih kalau bunda udah pulang! Ya ampun mana aku baru bangun, belum mandi kayak gini" Panik Rere yang langsung terbangun dari kasurnya.

Azka menahan tawa melihat Rere kelabakan, heboh sendiri seperti itu. Rere memicingkan matanya melihat wajah Azka yang seperti menahan tawa.

"Kamu bohongin aku ya?!" selidik Rere

"Hehehe" cengir Azka menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Ihh...Azkaaaa!!!!" Kesal Rere melempar bantal ke arah Azka. Dengan sigap Azka menghindarinya,

"Hehehe, lagian bangunnya bandel sih. Kamu tuh cewek apalagi udah jadi bini harusnya bangunnya lebih awal dari suaminya" Celoteh Azka memberikan wejangan.

"Ya tapi kan kamu tahu aku capek abis pelajaran olahraga kemarin ih" Ucap Rere masih kesal.

"Udah gak mau tau pokoknya sekarang kamu mandi dulu. Terus kita sarapan berdua"

"Dih gak usah mandi lah. Sarapan aja" Rere yang ngeyel pun mulai melangkahkan kakinya menuju meja makan. Azka yang melihatnya pun langsung menarik tangan Rere untuk mencegahnya.

"Mandi dulu Re! Jorok tau" Perintahnya kembali

"Dingin Azka, diluar tuh lagi hujan"

Greget Azka karena Rere sangat bandel tidak memdengarkan perkataannya pun, Ia berinisiatif membopong Rere ke kamar mandi.

"AARRGHHH...AZKAA LEPASIN!" Berontak Rere kaget karena Azka membopongnya dari belakang dengan begitu tiba-tiba

"Makanya jadi bini jangan ngeyel!"

"Azkaaa....turunin gue!" Rere menendang-nendangkan kakinya ke udara membuat Azka kewalahan sendiri menghadapinya.

"Ssstttt...diem dulu Re, kayaknya ada yang bangun" Ucap Azka seolah serius membuat Rere berhenti bergerak.

"Hah? Siapa? Kata kamu belum pada pulang" bingung Rere tengak tengok mencari siapa yang dimaksud Azka tersebut.

"Emang kamu gak ngerasain ada yang gerak Re?"

"Apa sih Azka? Gak ada orang kok. Bangun? gerak apasih?" Gereget Rere bertanya-tanya.

"Masa kamu gak ngerasain adek aku?" Goda Azka mengerlingkan matanya nakal

"Adek?"

"Arghhhhh Azka gilakkk!!! Lepasin gak! Atau gue tendang nih aset lu?" Rere yang tersadar apa maksud Azka tersebut kembali memberontak. Geli merasakan ada benjolan keras dipunggungnya. Demi ingus Patrick ini sungguh menggelikan!

Azka tertawa puas karena berhasil menggoda istrinya itu. Dengan posisi yang masih membopong, dia membawa Rere ke kamar mandi.
Diturunkannya Rere setelah sampai di kamar mandi.

Rere berdecak kesal merapikan piyama tidurnya yang berantakan yang sebenarnya karena ulahnya sendiri.

"Dimandiin sekalian gak hmm?" Goda Azka kembali.

"In your dream!" Dengan cepat Rere menutup pintunya sebelum Azka berbuat hal yang gila lagi, pikirnya.

"Hahahaha...Yaudah gue tungguin di meja makan ya. Jangan lama-lama mandinya kek anak perawan aja" Ucap Azka kemudian

"GUE EMANG MASIH PERAWAN, KUTIL!!" teriak Rere dari dalam kamar mandi.

"Hahaha"

*Yang dasarnya emang udah cakep mah ya gini ya gaes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Yang dasarnya emang udah cakep mah ya gini ya gaes. Mau bangun tidur juga tetep aja syantekk.

***

Oiya mau nanya nih part yang ilang part berapa aja ya? Soalnya aku sendiri lupa mana yang ke privat gaknya hehe.

Jadi gini loh gaes, ketentuan wattpad yang baru itu sekarang gak bisa lagi ngelock cerita. So, part yang ke privat otomatis ke arsip dengan sendirinya. Makanya author tanya part yang mana aja selain part 14-17 yang ilang karena mau aku publish ulang.

Untuk pemanasan 830 kata dulu ya setelah lama gak ngetik cerita hehe

Terimakasih 🙏

My Husband Is My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang