BAB-22

28.9K 971 4
                                    

"Anak-anak, berhubung hari ini Ibu ada tugas ke Bandung, jadi kalian Ibu kasih tugas kelompok buat praktikum dan laporannya tentang materi yang sudah Ibu sampaikan. Ibu sudah bagi regu kelompok kalian masing-masing dua orang anak." Ucap bu Eny selaku guru fisika.

"Esa dengan Fendi" Ucap bu Eny membacakan anggota nama kelompok.

"Yahh...kok saya sama si Esa lagi sih buk? Dia kan cerewet banget" Protes Fendi yang memang sedikit risih dengan kesupelan Esa, padahal jika dipikir-pikir mereka adalah pasangan yang cocok.

"Udah Ay, terima aja. Mungkin kita sudah ditakdirkan berjodoh hahaha" Sahut Esa menggoda Fendi. "Ay" panggilan romantis dari Esa alias "Ayam" karena bapaknya Fendi adalah juragan ayam potong yang terkenal.

"Putri sama Fido"

"Anggit sama Abi"

"Tita sama Tejo"

"Semoga gue sama Darel kelompokannya ahh" Bisik Lily ke Rere

"Lily sama Anton" Lanjut bu Eny

"Kok saya sama Anton sih buk? Saya gamau sama dia!" protes Lily tidak terima karena mendapat pasangan Anton, anak pendiam berkacamata yang selalu menyendiri di ruang kelas.

"Sudahlah Lily tidak perlu banyak protes! Ibu emang sengaja pasangin kamu sama Anton biar kamu bisa jadi anak yang pendiam seperti Anton."

"Lily pendiam tanda kiamat bu." Sahut Fendi.

"Rese lo ya ayam India!" Sungut Lily kesal.

"Udah sih Ly, tenang. Apa salahnya sih sama si Anton. Dia anaknya baik kok, pinter juga." Ucap Rere mencoba menenangkan Lily.

"Iya tapi kan gue pengennya sama si Darel, Re."

"Dan yang terakhir Rere sama Darel" Ucap bu Eny setelah selesai membacakan daftar nama kelompok.

Rere yang mendengarnya langsung melirik Lily disebelahnya, merasa tidak enak dengan sahabatnya itu.

"Lo gak papa kan Ly?" Tanya Rere hati-hati.

"Iya gapapa kok. Asal lo jangan nikung gue ya" Jawab Lily bercanda.

"Ya gak lah. Yakali gue nikung sahabat gue sendiri. Tenang Ly, Darel cuma milik lo kok"

"Ya bagus deh semoga hehe"

***

Setelah bu Eny keluar dari ruang kelas, Darel langsung menepuk bahu Rere.

"Re, nanti pulang sekolah langsung ya ngerjainnya?" Ucapnya

"Ah iya" Jawab Rere singkat

"Dirumah gue atau dirumah lo?"

Rere berpikir sebentar, jika nanti belajar kelompoknya dirumahnya pasti Mami nya akan berpikir yang aneh-aneh terus mengadu ke bundanya Azka. Kan rempong!

"Rumah lo aja deh. Rumah gue lg gak ada orang soalnya" Jawab Rere beralasan.

"Emm oke deh. Jadi nanti lo pulang bareng gue ya baliknya"

"Ah iya"

Setelah selesai berbicara Rere langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Gue ke toilet bentar ya Ly" Pamitnya sebelum pergi.

"Gak gue temenin?"

"Gak usah. Gue sendiri aja"

Setelah sampai di toilet, Rere langsung mengeluarkan ponselnya untuk menelpon seseorang.

"Iya kenapa bunda?"

Seketika Rere mengernyitkan dahinya.

"Bentar bro gue jawab telfon dari bunda dulu" ucap seseorang diseberang sana.

"Iya ada apa Re?" Lanjut Azka di seberang telfon.

"Bunda pala lo!" Ketus Rere.

"Hehe ya maaf ada anak-anak tadi soalnya. Tapi kan nanti kamu bakalan jadi bundanya anak-anak aku juga hehe" Goda Azka

"Apaan sih" Sahut Rere malas.

"Hehehe, oh iya kenapa telfon?"

"Gue cuma mau bilang nanti lo langsung balik aja. Gue pulang sama temen, ada tugas kelompok."

"Temen siapa?" Tanya Azka tiba-tiba ketus.

"Ya temen. Kepo deh! Udah pokoknya lo langsung balik aja." Ucap Rere yang langsung mengakhiri panggilannya.

***

Sepulang sekolah Rere keluar dari gerbang bersama dengan Darel.

"Maaf ya Re pakai motor. Lo gapapa kan?" Ucap Darel

"Ah iya, gapapa kok santai aja."

"Yaudah naik gih"

Rere pun pergi bersama Darel menuju rumah Darel. Tapi tanpa mereka sadari, sedari tadi ada seseorang yang mengamati mereka dari kejauhan.

"Shit! awas lo anak baru!" umpat seseorang tersebut.

Setelah 15 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah Darel.

"Masuk Re. Mau minum apa?" Ucap Darel Mempersilahkan Rere untuk masuk.

"Orange jus deh kalau ada"

"Ok, lo duduk aja dulu. Nanti pembantu gue bawain minuman. Gue mau ke atas ganti baju dulu." Pamit Darel yang hanya diangguki oleh Rere.

Setelah beberapa menit, Darel pun turun dari lantai atas. Dan memulai pekerjaan kelompok mereka. Selain pelajaran matematika, Rere juga tidak begitu suka dengan fisika. Walaupun sebenarnya jika dia mau berlatih, dia akan bisa memahami kedua pelajaran tersebut.

Selama proses mengerjakan tugas mereka ada beberapa hal yang Rere tidak pahami, namun dengan bantuan Darel alhasil pekerjaan mereka pun terselesaikan.

"Finish!" seru Rere senang

"Ternyata lu pintar fisika juga ya Rel" Puji Rere kagum karena lelaki itu selalu bisa memecahkan masalah dalam soal.

"Sebenarnya di sekolah yang lama gue sering ikut olimpiade fisika sih hehe" Darel menggaruk kepalanya, malu.

"Hah? Yang bener? Wuih keren dong" kagum Rere lagi.

"Ah biasa aja Re"

Mereka pun diam beberapa saat.

"Oh iya gue pulang dulu ya udah sore takut Mami nyariin" Pamit Rere.

"Yaudah ayo gue antar"

"Gak usah Rel. Gue bisa pulang naik taxi kok" Jawab Rere sungkan

"Gapapa Re ayo gue anterin"

"Gue naik taxi aja deh Rel. Mau mampir ke rumah tante dulu soalnya" Bohong Rere beralasan. Dia tidak ingin nanti kalau Darel mengantarkannya pulang dan Mami nya tahu, urusannya malah jadi panjang.

"Yaudah deh gak maksa." Pasrah Darel.

"Oke kalau gitu gue balik ya. Bye"

Rere pun sampai di depan rumahnya. Saat Rere akan turun dari taxi dan segera masuk ke dalam rumahnya.

"Mami....Rere pul..."

"Azka?!"

***

Maaf ya baru update, sebenarnya mau update dari kemarin2 tapi author lagi disibukkan sama persyaratan2 hehe.

Jangan lupa vote and comment nya ya!

Masih belum pada bosen kan?

My Husband Is My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang