BAB-25

30.5K 1.1K 13
                                    

Pencet bintangnya dulu ya sebelum baca!

Happy reading :)

***

Setelah mendengar kalimat yang mampu membuatnya diam seribu bahasa tersebut, Rere tidak mengucapkan apapun pada Azka.

Azka yang menyadari reaksi Rere hanya mengulum senyum tipis, sedih memang mengetahui Rere yang belum mencintainya. Namun Azka memakluminya memang semua butuh waktu.

Azka mengusap kepala Rere lembut, "Yaudah tidur gih, udah malam. Gue balik ke kamar ya" Ucapnya lemah.

Setelah pamit Azka pun melangkahkan kakinya keluar dari kamar Rere. Meninggalkan Rere yang masih tidak berkutik di tempat.

"Mungkin sekarang lo belum mencintai gue. Tapi seiring berjalannya waktu, gue akan buat lo jatuh cinta sama gue, Re" Batin Azka.

***

Pagi hari ini mereka sengaja sarapan sedikit lebih awal karena setelah ini mereka harus mampir ke rumah Azka terlebih dahulu untuk mengantarkan Azka ganti seragam.

Sarapan di rumah Rere hanya ada Mami Rere, Rere dan ditambah Azka. Tidak dengan Papi Rere, karena memang Papi Rere jarang sekali pulang ke rumah karena saking sibuknya pekerjaan disana. Makanya saat Papinya pulang dan tiba-tiba menjodohkannya dengan Azka, Rere tidak pernah menduga sebelumnya.

"Gimana tidurnya semalam Ka? Nyenyak kan?" Tanya Mami Rere yang sedang menyendokkan nasinya.

"Nyenyak kok Mi, tenang aja" Jawab Azka sopan sambil memakan sarapannya.

Sarapan diisi tanpa adanya suara, mereka fokus dengan sarapannya masing-masing.

"Saya pamit dulu ya Mi, Terima kasih sudah diizinkan menginap disini" Pamit Azka setelah selesai sarapan.

"Iya Ka santai saja kayak sama siapa saja kamu ini" balas Mami Rere.

"Rere pamit ya mi" sebelum itu Rere menyalami dan mencium tangan Maminya.

"Iya sayang hati-hati ya"

Dan mereka pun berjalan beriringan menuju garasi.

Rere sedikit tercengang saat melihat Azka keluar dari garasi dengan motornya.

"Kok malah bengong? Ayo naik" Suruh Azka melihat Rere yang justru terbengong sendiri.

"Hah?" Rere yang tersadar pun berjalan mendekati motor Azka.

Azka yang menyadari raut wajah Rere pun bertanya, "Kenapa? Malu ya naik motor kayak gini?"

"Hah? Gak kok. Kenapa mesti malu"

"Terus kenapa Hah..Heh...gitu?" Kekeh Azka lucu dengan muka cengoh Rere.

"Hehe gapapa kok. Yaudah ayo berangkat"

Di tengah perjalanan Azka membuka obrolan, "Lo pasti kaget kan tadi karena gue bawa motor begini?"

"Sebenarnya ini motor pemberian kakek waktu ulangtahun gue yang ke 15 tahun" Azka pun mulai bercerita

"Gue sayang banget sama motor ini, karena ini adalah motor pertama gue. Dan lo beruntung."

"Beruntung kenapa?" Tanya Rere bingung.

"Karena lo cewek pertama yang gue boncengin pakai motor ini"

"Bohong! Gak mungkinlah, lo kan bad boy, playboy lagi. Emangnya cewek-cewek lo yang dulu kemana? helooow!" Sangkal Rere tidak percaya.

"Sumpah, Re. Lo yang pertama. Mantan-mantan gue mah gue boncenginnya pakai motor sport atau mobil"

"Kenapa emang?" Ketus Rere.

"Ya karena mereka gak pantas naikin motor kesayangan gue. Karena gue pernah janji sama diri gue sendiri kalau yang boleh naikin ini motor cuma ibu dari anak-anak gue nanti" Jelas Azka panjang lebar.

"Ah yang bener?"

"Iya Re, sumpah."

Rere di belakang hanya senyum-senyum sendiri mendengar penjelasan Azka tersebut.

"Dan sekarang gue pengen tunjukin ke lo kehebatan motor ini"

"Hah? Maksudnya?"

"Hah...Hah...mulu perasaan. Bau nih, gosok gigi belum sih?" Canda Azka.

Rere memukul bahu Azka kesal, "Ya udah lah ishhh"

"Hehehe bercanda kali Rere." Kekeh Azka tertawa.

Rere mencebikkan bibirnya sebal.

"Udah siap? Pegangan ya"

Azka langsung mengencangkan gas motornya dengan kecepatan tinggi dan membelok-belokkan motornya dengan lihai.

"AZKAAAA!! JANGAN NGEBUT, AZKA!!"

"JANGAN BELOK-BELOK GITU AZKA!! NANTI KITA JATUH AZKAAAAAAA"

"AZKAAAAAAA....." Rere berteriak memukul-mukul bahu Azka ketakutan.

"Hahaha...makanya pegangan biar gak jatuh"

"Dasar cowok modus" Karena takut terjatuh, Rere pun memeluk pinggang Azka erat.

"Nah gitu dong, hahaha" Azka terkekeh untuk kesekiankalinya.

Rere yang bersandar di punggung Azka tanpa sadar bibirnya mengukir senyum tipis.

Rere yang bersandar di punggung Azka tanpa sadar bibirnya mengukir senyum tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Maaf cuma dikit untuk malam ini. Lanjut lagi besok ya, besok kalau author mood hehe

My Husband Is My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang