6

173 38 13
                                    

" Hai Evan apa kabar kamu ? " bertatapan "  Dan aku sangat merindukan mu ku harap kamu sabar menunggu ku kembali "

" aku baik ?  Kamu jangan pergi lagi aku rindu kamu please kita udah lama lost contac aku chat kamu terus " Revan memegang tangan cewek tersebut

Cewek itu tersenyum tulus " Aku harus pergi van kamu jangan sedih terus aku disini baik-baik aja pasti aku kembali tunggu saja "

Dia tetap berjalan dan menjauh untuk pergi

" Nakiraaa aaaa jangan pergiiiiiii"

Revan langsung terbangun dalam mimpi nya dan dia bekata " Astagfirullah hanya mimpi "

Ternyata Revan masih menggunakan baju sekolah dia baru sadar bahwa dirinya ini ketiduran.

Revan masih mengingat kejadian dalam mimpinya ia bertemu dengan seorang gadis yang selama ini dia rindukan

" Kapan kita bertemu secara langsung ra " -" batin Revan

Gadis selama ini yang ia rindukan bernama Nakira Moanajani mantan kekasihnya yang selama ini berusaha untuk melupakan.

Dia sangat rindu rindu rindu untuk saja revan yang nanggung rindu ini.

Kalau kata Dilan " Rindu itu berat, kamu takkan kuat bisa biar aku saja "

Tapi beda lagi kata Aldo " Sosoan rindu itu berat, anjing mikir deh dosa itu lebih berat lo sering banyak maksiat "

Revan mengambil handuk langsung menuju kamar mandi dan mengambil air wudhu untuk sholat

Dia tidak pernah lupa ataupun meninggalkan sholat 5 waktu. Selama dia beres mandi maupun sholat dia langsung menuju ke ruang tamu untuk gabung dengan kedua orangtuanya.

Melihat kedua orang tua nya yang sedang nonton tv dengan ketawanya

" Eh kamu udah bangun sayang " tanya Miran

Revan mengangguk " Udah dong ini Revan bangun Ma"

" ya bisa jadi lo bukan Revan anak kita malainkan lo jin gentong haha " ketawa Papa Ando

Miran tidak sengaja memukul kaki suami nya " Heh kamu mas ga boleh gitu lo mau anak kita jadi jin gentong "

"Aw sakit elah mama ini merah tau pukulan mama " rengek Papa Ando dengan nada lebay

Revan hanya melihat kelakuan kedua orang tua nya seperti masih remaja.

Miran mengetahui kalau anaknya ini sedang memikirkan sesuatu masalah ataupun hal yang lain.

" Evan kamu are you okay sayang ? " Tanya Miran tangan nya memegang pundak anaknya

Revan yang sangat kaget dia  langsung "Hah Revan baik baik aja ma "

Suasana dirumah ini makin serius dengan tatapan penuh pertanyaan dibernak pikiran revan

Miran melihat rawuta wajah putranya itu kalau putra nya sedang berbohong

" Gausah so pandai berbohong kamu, cerita sama kita kan masih ABG gini gini juga ya ga Pa " miran menyenggol sudut tangannya kepada ando

Ando yang asik nonton tv tiba-tiba di sudutkan oleh tangan istrinya itu

" Apasih ma, ya dong kan mama ABG tua sedangkan papa ABG muda Haha "

" Oh papa bilang mama ABG TUAAA OH GITU YA PAH " Miran ngambek dan dia langsung berdiri langsung meninggalkan Suaminya dan Anaknya

" Dan buat papah gausah TIDUR DI KAMAR TIDUR TERAS LUAR  " Sambunganya yang di ucap oleh istrinya membuat Ando harus berdiri dan menghampirinya

Bisik Ando " Mama kamu manja banget sampe marah gitu yaudah Papa ke kamar dulu ya mau bikin adik buat kamu Haha "

" HAHAHAHA papa yaudah sana pah hahaha "

Revan hanya tertawa melihat kedua orangtua nya dan ia langsung bangkit dari kursi entah revan ingin keluar rumah malam ini

Malam ini sangat indah melihat awan terang di penuhi oleh bintang bintang dan bulan sabit.

Revan langsung mengeluarkan motor kesayangannya dan menuju salah satu cafe untuk menenangkan kegabutannya disana.

* Cafe  Phopho

Revan sudah terparkir motornya dan dia langsung masuk kedalam cafe itu ia dapat melihat seseorang yang sedang membayar ke kasir .

Disaat cewek itu sudah membayar lalu dia bertatapan dengan revan saat ini suasana di cafe ini serasa awkward banget.

Tidak ada yang saling sapa duluan mereka berdua masih bertatapan muka tanpa " say hay "

Ana sangat benci pertemuan seperti ini membuat dia tidak betah tapi saat ana meninggalkan cafe ini tiba-tiba tangan ana langsung dipegang oleh revan.

" Lo mau pergi?temenin gue dulu " tangan ditahan oleh revan membuat ana terdiam kembali

"Woy gue lagi bicara sama lo " Revan melambaikan tangannya kedepan muka Ana

Ana baru sadar bahwa dirinya sedang bertatapan dengan revan

" Ah ya gue harus pulang duluan bunda gue udah suruh gue balik "

" Masalah bunda biar gue bilang nanti santuy aja kali mba "

Tangan Ana langsung di tarik oleh revan ke tempat meja

" Gausah tarik tangan gue juga dong rev sakit tau " ngomel Ana

" Sorry hehe "

Pelayan datang dan menujukkan menu daftar

" Mau pesan apa mas mba ? "

" Kue cubbit sama milk shake oreo " kompak mereka berdua

Ana maupun revan terkejut kalau mereka berdua itu barengan

" ada lagi pesanannya "

"Engga ada mba " kompaknya kembali

Selama mereka di dalam cafe ini terdiam gaada yang membuka pembicaraan sambil menunggu pelayan datang

" Gausah so canggung deh Na bsk hue jemput lo lagi "

" Eh gausah rev gue gamau jadi bahan gosipan di sekolahan "

" Santuy lah na "

Pesanan mereka sudah datang

" terimakasih mba "

Revan melihat menu nya sama seperti Ana dan sebaliknya begitu yang dipikirkan oleh Ana.

Selama mereka makan di bayar oleh revan dan selesai revan langsung mengantarkan Ana

" Lo gapapa kan kalau gue pake motor nih lo pake jaket gue biar lo ga masuk angin "

" Lo aka rev kan lo bawa motor gue si gapapa "

" Pake aja cepat gausah baper gue ngasih kaya gini biar lo ga sakit "

" ck sapa juga yang baper "

Selama perjalanan mereka berdiam terus sesampai rumah Ana

" Masuk dulu ga ? "

" Iya yalah masuk gue kan mau bilang kalau lo tadi sama gue "

Tiba tiba rani muncul dari gerbang

" Eh ada nak revan ko bisa sama ana ? " tanya Rani

" Tadi saya ketemu Ana tante di cafe jadi ana suruh buat nemenin saya dulu "

" Oh gitu yaudah nak revan mari mampir dulu "

" gausah tan, revan pamit dulu "

" Na revan pamit ya "

" hati hati ya makasi lho "


Terpanjang hahaha. Tq u . Jangan lupa vote please!❤

REVANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang