Setelah kejadian semalam bahwa hari ini pagi Revan akan menjemputnya untuk berangkat bareng untuk kesekolah.
Entah semalam itu benar apa sekedar omong kosong kali ini dia langsung menuju ruang makan untuk sarapan di pagi hari sebelum berangkat. Disaat dia sudah duduk di meja makan tiba-tiba suara bel rumah berbunyi
Ting nong ting nong ting nong " pikir Ana bahwa itu yang mencet bel Revan dalam hatinya.
Bi surti pun langsung membuka pintu nan terdapat dugaan benar bahwa itu Revan yang sudah menjemputnya paginya.
"Pagi bi, Ana nya ada ga?" sapa Revan
"Pagi Mas, Mba Ana masih di dalam sedang sarapan silahkan masuk Mas" Bi surti pun mempersilahkan Revan untuk masuk ya dia nurut langsung masuk nan menunggu di ruang tamu.
" Ada siapa Na pagi-pagi udah ada yang jemput kamu, Sasa bukan?" Tanya Rani sang bunda dari Ana
" Kurang tau bun siapa yang datang"
Bi surti pun langsung menghampiri Rani dan Ana yang sedang di ruang makan
" Maaf Bu, Mba di depan ada Mas Revan yang udah mau jemput Mba Ana"
" Oh revan, yaudah Na bunda kedepan dulu ya kamu selesai dulu sarapannya'
Dugaan benar kalau Revan akan menjemputnya atas dasar apa dia menjemput padahal dirinya tidak meminta dia untuk menjemput. Ana pun langsung siap-siap ketika dia sudah selesai sarapan nan dia langsung menuju keluar tamu disana terdapat bunda sedang mengobrol dengan cowok itu.
Rani yang peka atas kedatangan anaknya dia pun langsung menyuruh kedua remaja ini untuk berangkat sekolah
"Kalian mending berangkat sekarang takutnya nanti macet dijalan kan kejebak macet kalian nanti kesiangan"
"Yaudah bun aku berangkat kalau gitu, yuk Van"
"Revan pamit berangkat ya tante"
"Hati-hati dijalan ya nak "
Keduanya mencium tulang punggung tangan Rani dan mereka langsung berangkat
Selama di perjalanan suasan sangat canggung tidak ada yang membuka suara satu sama lain kecuali suara music di dalam mobil. Ya, Revan membawa mobil entah kenapa dia sering menggunakan kendaraan roda empat di bandingkan roda dua.
Tapi disini Ana ingin bertanya tujuan dia untuk menjemput nya atas apa padahal dia tidak menyuruhnya . Ana melirik cowok itu sedang focus pandanganya kedepan sekilas dia melihat wajahnya sangat ganteng ia mengakui kalau Revan sangat ganteng tapi sayang dia dingin seperti es batu mungkin dia titiisan dari kutub utara.
Dan akhirnya mereka sampai di parkiran sekolah mereka berdua langsung turun dari mobil tidak salah disaat mereka turun semua orang yang berada dilingkungan sekolah pun langsung melihat pemandangannya. Ia jelas lah Revan itu seorang MOST WANTED dia ganteng tapi sayang dia itu cuek dingin ke perempuan mana pun ya kecuali kepada Ana Refasyafani
Ana menyadari bahwa mereka semua melihat kepada Ana dengan tatapan tidak suka kalau ia berangkat bareng dengan cowok model Revan, ia tidak ngambil pusing toh mereka berdua tidak ada hubungan apa-apa.
"Gausah perduliin , mereka semua emang seperti itu jadi wajar mereka liat lo bisa dekat sama gua. Dan lo harusnya bersyukur itu" Ucap Revan
Ana yang mendengar ucapan revan tersontak kaget padahal ia biasa saja apa yang harus ia syukuri untuk dekat dengan Revan.
"Apaansi lo apa juga yang gue syukuri dari lo, lo sendiri yang jemput gue" berdecak sebal padahal dia tidak memintanya tapi seolah-olah Ana yang memintanya padahal tidak
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANNA
Teen Fiction#347 on in Wattpadindonesia (25juni2018) Memandang langit di malam hari begitu indah melihat bintang memancarkan cahaya sangat cantik. Termasuk kedua orang yang sedang memandang bintang dan begitu saling melontarkan permohonan untuk kedepannya. "Na...