[Taeyong pov]
Aku mengambil sebuah kursi kecil kemudian duduk dekat ranjang dimana Yihwa sedang tidur. Menurutku dia hanya tidur. Dia kan suka sekali tidur. Dan makan.
Perlahan ku ambil tangannya dan menggenggamnya dengan terus memancingnya supaya bangun. Namun sia-sia, aku seperti berbicara dengan mayat.
"Ya.. Kalau saja kau tidak menghalangi tubuhku, mungkin kau tidak akan terluka seperti ini! Bodoh cengeng!"
"Apa kau tidak belajar bela diri saat kelas 2 SMA?"
"Kau tahu betapa bodohnya dirimu?"
"Aishh aku sampai kehabisan kata-kata untuk memakimu.."
Tidak terlihat tanda-tanda kehidupan kalau saja mesin kotak itu tidak bersuara 'tut'. Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, lima menit yang lalu Kak Lay dan Kak Jiwon pulang untuk mengambil baju.
Oprasinya berjalan lancar dan Yihwa dipindahkan di ruang rawat inap. Vip.
Kakakku memang gila! Bagaimana bisa dia mendekati adik istrinya sendiri. Kalau saja dia tidak mengetahui rahasiaku, mungkin sudah jauh-jauh hari aku tidak akan menampakkan diriku lagi darinya.
Dengan tetap menggenggam tangannya, aku terus saja membayangkan kejadian yang membuat Yihwa seperti ini. Aku sangat kesal pada kakakku
"Kenapa kau tidak membiarkanku membunuhnya saja?!"
"Mana Kak Jiwon? Haciiiimm!"
Deg- Bisa-bisanya dia bersin saat ini-
Tiba-tiba saja Yihwa membuka matanya dan mencoba melepaskan genggaman tanganku. Dengan berat hati kulepaskan. Ada sedikit rasa bersalah dalam hatiku, seperti sakit hati, namun.. ini sedikit ringan.
"Pulang. Mengambil bajunya dan sebentar lagi dia akan ke sini.." Jawabku.
"Sakit.." Ucapnya lemah, apa perutnya masih sakit? Tentu saja, walaupun aku sering berkelahi namun tidak pernah sampai pendarahan di perut seperti itu bahkan sampai oprasi kecil.
"Perutmu masih sakit?" Tanyaku..
"Genggaman tanganmu terlalu kencang sampai aku terbangun" Ucapnya.
Apa ini? Kenapa aku merasa senang? Saat dia tersenyum ke arahku, itu pertama kalinya dia menampakkan senyum manisnya.
Ingin aku membalas senyumnya, namun tidak bisa! Terlalu canggung untuk saling membalas senyum. "Bodoh.."
[Yihwa pov]
Dia mulai menggenggam tanganku! Apa yang dia lakukan?
Entah dia gila atau kecanduan pormalin, memarahi pasien saat ia tidak sadar. Itu jelas sekali pelanggaran!
Aku akan terus pura-pura belum sadar atau aisshhh aku ingin bersin! Bagaimana ini hidungku sangat gatal sekali!Sesuatu masuk ke dalam hidungku tolong! Keluarkan!
Sepertinya aku akan bangun saja!
"Mana Kak Jiwon? Haciiiimm!"
TERPAKSA aku melepaskan genggaman tangan Taeyong karna hidungku sangat gatal!
"Pulang. Mengambil bajunya dan sebentar lagi dia akan ke sini.." Jawabnya
"Sakit.." Dengan so' manjanya tapi aktingku pasti bagus
"Perutmu masih sakit?" Ow.. Sepertinya dia khawatir! Kenapa aku senang?
"Genggaman tanganmu terlalu kencang sampai aku terbangun.." Aku duduk memberinya senyuman manis tapi dia malah menatapku sedatar-datarnya "Bodoh.." Ucapnya