Pria yang Taeyong tendang tersungkur dan segera bangun dengan gontai. Dia sepertinya sedang mabuk!
Siapa dia?
Aku membulatkan mataku tidak percaya. Jungkook Alexander! Dia Jungkook! Pantas saja memanggilku sunbae..
"Ahk.. Kenapa kau menendangku?" Tanya Jungkook.
Anjut! Kelinci tidak lucu saat mabuk! Ku kira dia pria yang sehat! Ternyata sama saja.. Jungkook ditarik teman-temannya untuk kembali ke mejanya.
"Kau mengenalnya?" Tanya Taeyong. Dia terlihat santai menatapku. Namun aku sedikit takut.
Aku mengangguk "Dia adik kelasku.."
"Dekat?"
"Tidak.. Hanya kenal akhir-akhir ini saja.."
"Ingin menolongnya? Sepertinya tendanganku terlalu keras. Kau terlihat mengkhawatirkannya.."
Ayolah! Yang kukhawatirkan adalah aku takut kau marah padaku. Hampir saja kau baik!
Setan! Kelinci itu menyebalkan!
"Taeyong.. Aku ingin ramen.."
"Apa?"
Aku memegang tangannya "Ayo kita keluar dari sini. Aku ingin memakan ramen yang pedas.."
"Kau bukan ingin menghindari adik kelasmu kan?" Tanyanya. Pikiran macam apa itu?
Dari awal Jungkook memang menyebalkan! Aku hanya tergoda dengan wajah manisnya saja!
Aishh Jungkook sialan!
"Apa yang harus ku jawab agar kita bisa pergi dari sini?" Tanyaku.
Sabar Yihwa. Aishh rasanya ingin menangis saja. Baru saja dia sedikit baik, apa sekarang akan kembali datar?
Taeyong melepaskan tanganku dari tangannya. Apa ini? Jantungku rasanya lemah! Aaaaaaaa.. "Tidak perlu.." Ucapnya.
Huwaaaaaa.. Jangan marah! Kumohon!
Apa ini?! Sekarang dia meninggalkanku dan keluar dari Club ini!
"Taeyong.." Aku mengejarnya keluar. Kenapa malam ini sangat anjing sekali!?
Mana dia? Kenapa meninggalkanku sendirian di sini?
Berita malam //Gadis yang bernama Yihwa sudah menangis sekarang, gara-gara pria yang dicintainya meninggalkannya di Club..
*cinta yang gagal..
Aku berjongkok menangkup wajahku sendiri di depan pintu Club ini. Sangat kecewa rasanya.. Kenapa dia melepaskan tanganku?
"Kenapa keluar?"
Aku mendongak melas. Mendapati pria sialan yang meninggalkanku itu tengah berdiri lagi di depanku.
Aku berdiri. "Kenapa kau meninggalkanku?! Apa kau marah?! Setidaknya antarkan aku pulang dulu!"
"Marah? Kenapa harus marah? Kau kenapa menangis?". Tanyanya. Bego!
"Percuma! Kau tidak akan mengerti!" Ketusku. Menyudahi tangisannya.
"Maaf ya, tadi aku menjawab telpon Kak Lay, makanya aku keluar dulu. Dia tidak akan pulang lagi malam ini.."
Apa?
"Jadi.. Kau keluar untuk menjawab telpon kakakmu? Bukan meninggalkanku?"
Dia tertawa! Omaygad! Demi keturunan bangsa Dravida yang mati keracunan Baigon! Pertama kalinya dia tertawa dihadapanku!
