Hari Yang Membosankan

204 36 18
                                    

"Pembina nya bikin gue ngantuk"

         Hari ini Vina bergegas bangun pagi, karna dia tidak ingin terlambat ke sekolah. Ia salah satu siswa yang disiplin dengan waktu, walaupun dia sedikit tidak bisa diatur.

Seperti biasanya dia pun mulai merapikan dirinya lalu bergegas berangkat ke sekolah.

Matahari pagi tengah menyengat terik, cukup membuat para peserta kegerahan. Yap, seperti hari Senin biasanya setiap murid menjalankan upacara nya dengan hikmat mungkin dengan keterpaksaan.

Bisa dibilang upacara Hari ini adalah upacara yang menyebalkan bagi Vina dan teman-temannya, Karena Hari ini jadwal pembina nya ialah pak Samsuddin beliau adalah kepala sekolah Sman 19 Jakarta.

"Enak ye pagi-pagi di dongengin, bikin gue tambah ngantuk aja elah" seru Andi merasa dirinya sedang didongengin oleh pak Samsuddin.

"Berisik lu ah, jangan bikin tambah gerah deh" celetuk Ulil sambil menyeka keringat di dahi nya.

"Abisnya males banget gue di dongengin pagi-pagi, apalagi sama pak Samsuddin" seru andi sambil mengipaskan topinya.

Andi adalah salah satu murid yang tidak suka bila pak Samsuddin yang menjadi pembina.

Upacara pun selesai, seluruh murid berhamburan ke kelas mereka masing-masing.

Kelas pun mulai ricuh, karena hawa gerah yang membuat mereka tidak bisa diam. Sepuluh menit kemudian guru bahasa Indonesia masuk, dengan membawa tumpukan kertas ulangan.

Omaygat hari ini ulangan. Vina pun merasa santai, karena tadi malam setelah makan malam Vina menyempatkan diri untuk membuka buku, walaupun hanya membukanya saja.


"Oke anak-anak sekarang buku bahasa Indonesia di masukan ke dalam tas, dan tas nya ditaruh di depan papan tulis" seru Bu Eti.

"Yaelah Bu, ga percayaan banget sih sama kita. Kita kan jujur Bu" celetuk andi.

"Iyaa Bu nanti susah kalo mau ngambil pensil ama penghapus, kan kata ibu ga boleh minjem sama temen sebangku" Ulil pun tidak mau kalah cakap.

"Lagian nih Bu, tas kita jadi kotor kalo di taro di depan, kan kita cape Bu musti cuci tas setiap hari" seru andi meyakinkan.

"Kalian mau taro tas di depan, atau nilai ulangan kalian saya kosongkan?" Bu Eti pun mulai panas.

"Ehh iyaa Bu jangan, duhh ibu makin cantik aja sih ya" Seru Andi sambil membawa tas nya kedepan papan tulis.

Kertas ulangan pun mulai dibagikan oleh Bu Eti, Ulangan pun dimulai.


"Woy Vin, no 1-35 dong, sisanya baru gue ngerjain sendiri" seru andi yang memang duduk sebangku dengan Vina.

"Lu gila ya, soalnya emang cuma 35 Oneng" seru Vina.

"Sama Temen pelit Amat heran, si amat aja ga pelit ama gue" 

"Yaudah lu minta aja Sono sama amat" Vina pun mulai kesal.

"Kan amat ga sekolah di sini bego, gue aja gatau amat siapa"

"Bodo amat!"

"Yaudah sih, gue ga belajar gatau semua nih. Lu tega sama temen sebangku lu sendiri? Lu ga punya perikemanusiaan dikit gitu? Jahat lu"

"Lu mau diem, apa gue aduin ke bu Eti biar lu disuruh ngerjain ulangan di kantor?" Seru Vina sambil menutup kertas jawaban dengan lengannya.

"Pelit banget sih Vin, yaampunnn"

"Bodo amat, siapa suruh duduk sama gue" celetuk Vina mulai jengkel.

Sudah seperti biasanya Andi menyusahkan Vina yang membuat dia emosi dengan celetukan teman sebangkunya itu.

Bel jam keempat pun sudah habis, Ulangan pun mulai dikumpulkan.


"Oke anak-anak ulangan harian kalian akan ibu nilai dan ibu umum kan nilai nya Minggu depan. Ibu harap ga ada nilai yang dibawah kkm, dengar Andi?" Andi pun terkejut mendengar nama nya di sebut oleh Bu Eti.

"Nilai saya mah ga pernah di bawah kkm bu" seru Andi.

"Iyaa ga pernah tapi nilai kamu yang paling banyak remed" celetuk Bu Eti sambil berkacak pinggang.

"Hehe berarti saya lagi apes Bu" celetuk andi sambil menggaruk kepala mya yang tidak gatal.

"Intinya saya gamau nilai kamu di bawah kkm lagi ya ndi?" Seru Bu Eti sambil berjalan ke luar kelas.


dan mereka pun berhamburan untuk kekantin untuk menghilangkan penat akibat ulangan tadi.

💥💥💥💥💥




🔹Salam sayang dari author 💟

I Want You To Heal This Rift💔 (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang