Aritmatika?

101 31 16
                                    

"Gue rasa dia beneran pikun"



       Seperti biasa, Vina membawa bekal yang memang selalu dia bawa setiap hari.  Mamanya akan selalu membuat kan dia bekal walau hanya nasi dan tempe goreng.

"Woy Vin, ke kantin yuk laper gue pake Be Ge Te" seru Ani teman yang duduk nya sebaris dengan Vina.

"Ga ah, bawa bekel gue. Lagi nabung juga hehe" seru Vina.

"Yaelah nabung, buat apaansi? Beli pabrik ice cream?" ledek Ani.

"Itu sih impian guee" jawab vina merasa kesal dirinya diledek.

"Huftttt yaudah deh"

"Yaudah gue ke kantin dulu ya, bye bep" seru Ani.

Vina pun memakan bekal nya sambil membaca buku novel yang dia bawa.

Bel masuk pun bunyi, semua siswa kelas 11 IPS IV pun mulai kembali masuk kedalam kelas.

Pak Poltuk pun memasuki kelas, seketika suasana kelas menjadi sama dengan kuburan.

Pak Poltuk adalah guru mtk yang bisa dibilang sangat santai, tetapi  dibalik sikap nya yang seperti itu dia adalah salah satu guru yang menyeramkan bila sudah marah.

"Ya anak-anak, hari ini kita akan membahas aritmatika lanjutan materi Minggu kemarin" Seru pak Poltuk dengan logat bataknya.

Suasana kelas pun hening, tidak ada satu orang pun yang menjawabnya.

"Okelah, saya harap kalian masih ingat dengan materi kemarin. Buka buku paket hal 104" seru pak Poltuk yang sadar omongannya tidak di gubris.

Anak-anak pun membuka buku paket sambil bingung dengan pertanyaan pak Poltuk tadi.

"Pak Poltuk Kenapa sih Vin? Jelas-jelas kita ga pernah belajar aritmatika" Seru Ani dengan nada bingung.

"Lu kaya gatau pak Poltuk aja"

"Gue rasa dia beneran pikun"

"Shuttt.. pak Poltuk denger kelar langsung idup lu" seru Vina sambil membuka buku paket mtk.

"Oke kita akan membahas, aritmatika lagi. Perhatikan contoh yang saya buat" seru pak Poltuk sambil menulis rumus-rumus di papan tulis.

Semua anak pun mencatat apa yang di tulis pak Poltuk walaupun sebenarnya mereka bingung dengan tulisan pak Poltuk yang susah buat dibaca.

1 jam telah lewat, pelajaran pak Poltuk pun telah selesai.

"Baik anak-anak pelajari lagi yang sudah saya terangkan di depan, kerjakan soal di buku paket hal 106 nomor 1-5 dikumpulkan Minggu depan"  seru pak Poltuk sambil bergegas keluar kelas.

"Heran gue sama pak Poltuk, gue aja ga ngerti ama tulisan dia Untung gua punya Indra ke 7 buat terawangan tuh tulisan" Celetuk Andi.

"Sabarin aja sih, namanya pak Poltuk emang begitu dah" seru Vina sambil memasukan buku mtk ke dalam tas.

"guru memang selalu benar" Tambah Ani dengan nada pasrah.

Jam ke 8 pun selesai, anak-anak bergegas membereskan barang-barang lalu mereka pun pulang.
Vina pun pulang dengan Ulil yang memang rumah mereka berdekatan, satu komplek hanya beda gang.

"Lilll.... tunggu donggg" Vina berlari kecil mengejar Ulil yang sudah jalan duluan ke parkiran.

"Lelet banget sih Vin, lu titisannya keong mas ya?" Seru ulil sambil memasangkan helm ke kepala vani.

"Yaudah sih maaf, botol gue ketinggalan tadi" Jawab vina sambil membenarkan helm nya.

"yaudah cusss.." Seru Ulil sambil melajukan motor nya.

motor pun melaju keluar gerbang sekolah Sman 19 Jakarta.

Vina mengenal Ulil dari sejak mereka duduk di bangku SD. Bisa dibilang mereka sudah seperti saudara kandung, Malah terkadang banyak orang berfikiran bahwa mereka berdua  pacaran.

💥💥💥💥💥



🔹Salam sayang dari author 💟

I Want You To Heal This Rift💔 (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang