Pemaksaan

36 3 0
                                    

"Ketika kau telah menghancurkan hati seseorang tetapi dia masih berbicara padamu dengan penuh kelembutan dan tetap memperlakukan mu dengan baik, sungguh orang yang kau hancurkan hatinya itu adalah orang yang benar-benar tulus menyayangi mu"

(POV Vina)

Aaahhhhhh seneng banget Ulil udah mau maafin gue,

Akhirnya luluh juga tuh bocah sama kue coklatnya mama, hehe.

Tapi gue masih bingung, ko dia semarah itu ya? Padahal ka Bian cuma jemput gue doang.

Biasanya tuh anak ga kaya gitu, ko sekarang jadi baperan sih?

Ahh bodo amat, yang penting sekarang gue ga musuhan lagi sama Ulil.

Oh iyaa, Ka Bian? Ka Bian gimana ya?

Tadi kan pulang sekolah gue pergi sama Ulil ke kedai bakso malang,

Padahal gue udah janji bakalan pulang sama ka Bian. Ko gue bisa lupa sih?

Duhh ka Bian marah ga ya?



(POV Author)

       Vina merebahkan dirinya di atas kasur.

Dia merasa sangat lelah hari ini, padahal nemenin Ulil makan bakso malang doang hehe.

Dia bergegas menuju kamar mandi, dan menghilangkan segala penatnya dengan air hangat yang sudah Vina siapkan.

Setelah selesai mandi, dia mengambil handphone nya lalu mengecek notifikasi yang bermunculan dilayar.

"Ya ampun, Ka Bian!!!"

"Duhhh, ko gue bego sih!"

Vina pun mengecek notifikasi dari Bian satu persatu.

From: Ka Bian.

"Pon? Dimana?"

"Gue udah nunggu lu
Nih"

"Pon?"

"Gue di depan kelas
Lu nih"

"Ko lu ga ada -_-"

"Kata Ani lu pulang
Sama Ulil ya?"

"Yaudah deh gue balik
Aja"


Vina terdiam membaca pesan singkat yang Bian kirim,

Vina melihat notifikasi panggilan tak terjawab, sudah 7 kali Bian menelpon nya.

Vina jadi merasa bersalah, akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi Bian.

Sudah 3 kali Vina menelpon Bian tapi tidak diangkat juga oleh Bian.

Vina panik, akhirnya dia memutuskan untuk mengirim pesan singkat.

To: Ka Bian.

"Ka maaf ya, gue lupa
Kasih kabar kalo hari
Ini gue pulang sama
Ulil"

"Maaf ya ka :("

I Want You To Heal This Rift💔 (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang