Kisah cinta di metromini

30 13 0
                                    

       Pelajaran ke 9 pun dimulai,

Yap ini adalah pelajar terakhir di kelas nya Bian, yang dipimpin oleh Bu Eti selaku guru bahasa Indonesia dan sekaligus wali kelasnya.

"Oke anak-anak keluarkan buku bahasa Indonesia kaliannn"

"Baik buuuu" serempak seluruh siswa-siswi kelas XII Mipa IV.

Mereka pun memulai pelajaran bahasa Indonesia

Seluruh anak-anak belajar dengan serius dan khidmat seperti benar-benar memperhatikan pelajaran Bu Eti, padahal mereka hanya ingin dicap anak baik oleh wali kelasnya itu.

*Kringggg

Jam ke 9 pun telah selesai, seluruh anak-anak merapihkan buku dan alat tulis mereka.

"Baik anak-anak sambil kalian merapihkan buku kalian, ada yang ibu ingin bicarakan"

Seisi kelas pun kini bertatap-tatapan, heran dengan perkataan Bu Eti yang seperti ingin berkata sesuatu.

"Maaf Bu, ada apa Bu?" Deni pun membuka suara selaku ketua kelas.

"Saya teringat dengan kejadian dua hari yang lalu"

"Saya masih bingung perihal Bian dan Rino yang bertengkar di lapangan"

Seisi kelas kini memperhatikan Bian dan Rino yang memang tidak pernah akrab menurut mereka.

Mereka pun sebenarnya penasaran masalah apa yang diributkan oleh Bian dan Rino, seakan-akan adalah masalah yang sangat serius.

Tetapi mereka tidak berani bertanya ke Bian dan Rino, mengingat sifat Rino yang sangat dingin.

"Saya mengerti bila kalian tidak ingin cerita di ruangan BK kemarin" lanjut Bu Eti.

"Tapi saya harap kalian mau bercerita kepada saya selaku orang tua kalian di sekolah"

"Apakah kalian bersedia?"

Tidak ada jawaban dari Bian dan Rino, mereka hanya terdiam dan terkadang mereka bertatap mata walau tak lama.

Rino pun angkat suara.

"Mmm saya tidak bersedia Bu"

Seisi kelas terkejut dengan ucapan yang dilontarkan oleh Rino, tak kalah terkejut dengan Bu Eti.

"Maksud kamu apa nak?" Seru Bu Eti heran dengan ucapan Rino barusan.

"Iyaa saya gamau cerita sama siapapun, walaupun ibu sebagai wali kelas saya"

"Tapi saya orang tua kamu disekolah nak, kalian bertengkar dilingkungan sekolah, dan itu menjadi tanggung jawab saya" jawab Bu Eti sambil mengelus dada.

"Saya tidak perduli Bu, ini masalah keluarga saya" seru Rino sambil menenteng tas nya dan bergegas keluar kelas.

"Saya pulang dulu Bu, maaf saya siswa yang selalu merepotkan ibu"

Setelah menyalami Bu Eti, Rino pun keluar kelas tanpa rasa berdosa sedikit pun.

Bu Eti terdiam, berusaha mencerna perkataan Rino dan sikap kurang ajar nya barusan.

Bu Eti pun tidak marah, dia bersabar, walau dia tau perilaku Rino barusan sangat kurang ajar.

"Berikan hambba kesabaran yaa Tuhan" lirih Bu Eti.

Bu Eti memang guru yang sangat lembut dan penyabar. Dia jarang sekali marah, malah hampir tidak pernah.

Maka dari itu banyak sekali siswa-siswi yang sangat sayang dengan beliau, ada juga yang malah memanfaatkan kebaikan dan kesabaran Bu Eti.

I Want You To Heal This Rift💔 (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang