💝Penjaga Hati 9💝

4.8K 471 65
                                    

Pagi-pagi Sasuke sudah terbangun dalam keadaan yang bugar, tidur yang tenang memang memberikan dampak positif bagi kesehatan dan juga suasana hati. Sejenak ia jadi bisa melupakan permasalahan rumah tangga yang sedang menimpanya.

Sasuke mengambil beberapa bahan dari dalam kulkas untuk diolahnya menjadi sajian sarapan. Sebagai seorang pria yang tidak terbiasa dengan pekerjaan dapur, tentu Sasuke tidak terlalu mahir membuat sajian istimewa tapi bukan berarti tidak bisa, setidaknya Sasuke masih bisa membuat beberapa jenis makanan sederhana, seperti omlet yang akan ia buat sekarang ini.

Sasuke menatanya dengan rapi di meja makan, Sasukepun telah bersiap dengan pakaian kerjanya. Tinggal menunggu kedatangan tuan Putrinya untuk sarapan bersama, setelah itu berangkat bersama ke kantor.

Sasuke menggosok-gosokkan telapak tangannya, rasanya ia sudah tidak sabar memulai harinya melakukan pekerjaan yang bisa mengalihkan pikirannya dari beban permasalahannya.

Waktu sudah menunjukan hampir pukul 08.00, tapi Hinata belum juga datang, atau jangan-jangan Hinata langsung berangkat ke kantornya dari Mansion tanpa mampir ke apartemennya dulu. Jika memang benar tentu akan sia-sialah makanan yang sudah Sasuke buatkan untuk Hinata. Padahal Sasuke sudah membuatnya dengan susah payah, bahkan tangannya sampai harus teriris karna saking semangatnya, belum beberapa luka bakar kecil akibat terkena cipratan minyak panas yang mengenai punggung tangannya. Terlihat lukanya tampak memerah menandakan sedang terjadi reaksi radang.

Perih? Jangan ditanya, tapi rasa perih itu teralihkan oleh perasaan bahagia karna akan menyambut kedatangan Tuan Putrinya.

Tapi.....

Seandainya Hinata datang, yakin Hinata mau memakan makanan buatannya? Bagaimana kalau Hinata marah karna ketidak hadirannya kemarin, alasan apa yang harus Sasuke utarakan? Tidak mungkinkan Sasuke mengatakan jika dirinya sedang ada masalah dengan rumah tangganya, jadi terkesan seperti ingin mencari simpati, walaupun Sasuke tidak memungkiri hati kecilnya sangat ingin mendapatkan perhatian lebih dari Hinata.

Sasuke mengeluarkan ponsel dari saku celananya, untuk mengirim pesan singkat kepada Hinata.

'Nona, sudah pukul 08.00, kenapa belum datang? Saya menunggu'

'Apa Anda masuk hari ini?'

'Perlukah saya menjemput Anda di Mansion'

Pesan terkirim, Sasuke menunggu balasan jawaban dari Hinata dengan sabar.

Setelah beberapa menit ponselpun berkerlip, menandakan ada pesan masuk.

Sasuke membaca pesan balasan itu.

'Sano, maaf tidak memberitaumu'

'Aku sudah ada di kantor'

'Kau boleh menyusulku kesini'

'Terima kasih'

Bibir Sasuke tersenyum, tapi hatinya sedikit merasa kecewa. Ternyata benar Hinata telah pergi ke kantornya tanpa mampir dulu ke apartemen, dan sudah dipastikan makanan ini jadi sia-sia karna tidak ada yang memakannya. Jika Sasuke yang memakannya sendiri, jujur saja Sasuke tidak berselera makan.

Sasuke berfikir ingin membuang makanan itu, tapi sayang. Jika dipikir-pikir kenapa tidak coba Sasuke bawa saja ke kantor siapa tau Hinata mau memakannya.

💝

Sasuke berjalan dengan semangat menuju ruangan tempat Hinata bekerja dengan kotak bekal makanan di tangannya, tapi sayang Hinata tidak berada di ruangannya. Setelah bertanya kepada beberapa orang disana, diketahui ternyata ruang kerja Hinata telah berpindah.

Ah, Sasuke baru menyadarinya, bukankah sekarang Hinata telah berganti jabatan. Bukan lagi sebagai Manajer Marketing tapi telah menjadi General Manajer, sudah pasti ruangannya berpindah ke ruangan yang lebih besar dari sebelumnya.

Penjaga HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang