💝Penjaga Hati 28💝

4.5K 500 52
                                    

“Aku merindukanmu,” ucap Sasuke di sela ciumannya.


Sasuke mencoba merasakan lebih dalam arti kehadiranya, namun Sasuke merasakan ada hal yang berbeda.

Ciuman ini tak semanis biasanya, sentuhan ini tak sehangat biasanya.

“A-kau juga,” ucap wanita itu dengan terbata.

Seketika Sasuke langsung menghentikan ciumannya, ia terdiam mematung. Nafasnya mulai memburu, bukan karena memburu terbawa hasrat tapi karena mulai tersulut amarah.

Awalnya, Sasuke berharap jika wanita yang di sentuhnya ini adalah Hinata. Sasuke memang terlalu dalam menyimpan rasa kerinduan, hingga tak sempat untuk berfikir. Di tambah cahaya remang yang membiaskan indra penglihatannya menyebabkannya salah mengenali, tapi pada akhirnya Sasuke menyadari siapa wanita penyusup ini sebenarnya.

Tak jauh dari jangkauan tangannya terdapat saklar, dan dengan telunjuknya Sasuke menekan saklar itu. Cahayapun terpendar keseluruh arah hingga memunculkan wujud nyata wanita yang ada dihadapannya.

Bukan wanita berambut hitam, melainkan wanita berambut pink.

Bukan lingerie berwarna soft violet, melaikan lingerie berwarna soft pink. Cahaya biru temaramlah yang membuat warnanya terlihat soft violet.

Seketika Sakura ketakutan mendapati tatapan Sasuke yang begitu menusuk. Sasuke telah berubah, sudah tidak seperti yang ia kenal. Sudah tidak ada lagi sikap lembut, sudah tidak ada lagi tatapan penuh kasih sayang.

Sasuke melepaskan jas yang ia kenakan, dan menutupkannya ke tubuh bagian depan Sakura. Daripada tergiur, Sasuke lebih merasa jijik. Karena tubuh itu adalah tubuh yang telah Sakura bagi dengan pria lain.

Sasuke berpaling tanpa minat, terkesan seperti menghinakan.

“Mengapa kau memalingkan wajahmu?” ucap Sakura bergetar.

“Kenakan pakaianmu!” ucap Sasuke dengan suara tegas.

“Tap,” ucap Sakura terbata, Sakura fikir Sasuke akan menerimanya.

“Pantaskah seorang wanita melepaskan pakaiannya di depan seorang pria yang sudah tidak memiliki hubungan dengannya?” ucap Sasuke mengingatkan.

“Aku datang untuk meminta maaf, dan…..” ucap Sakura kembali terputus.

“Aku sudah memaafkanmu, pergilah!” ucap Sasuke tanpa ingin berbasa-basi.

“Aku juga datang untuk memperbaiki hubungan kita,” ucap Sakura penuh harap.

“Hubungan kita sudah berakhir, apanya yang mau di perbaiki?”

Sakura sendiri yang sedari awal meminta perpisahan tanpa sedikit pun memberikan kesempatan kepada Sasuke untuk berbicara, haruskah sekarang Sasuke memberi kesempatan?

Tidak.....

Rasa kecewa yang Sasuke rasakan sudah terlalu besar hingga melenyapkan rasa simpati yang pernah dalam ada hatinya. Sudah tidak ada lagi ruang dalam hatinya untuk Sakura.

“Tidak bisakah kau memberiku kesempatan?” Sakura memohon.

“Aku memberimu kesempatan,” ucap Sasuke lalu memberanikan diri menghadap Sakura.

Penjaga HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang