Apa aku sudah berada di surga?
Entah mengapa aku merasa tenang sekali.
Apa aku sudah mati?
Mati?
“clarice... clarice..”
Samar-samar aku mendengar suara justin memanggil namaku
“clarice i know you hear me. So please, open your eyes”
Aku mendengar kembali suara justin memamggil namaku. Aku mencoba membuka kedua mataku.
Perlahan, pandanganku yang buram menjadi jelas. Semua keluarga justin mengelilingiku, dan aku melihat justin berada disampingku
“clarice, untung saja kau tak apa-apa” ujar eleanor sambil duduk disampingku.
“kau yakin tak apa dear?” tanya mom sambil menatapku cemas
“aku tak apa mom” ujar ku sambil menyunggingkan senyum kecil di bibir ku
Merekapun pergi meninggalkan kamarku. Dan pada akhirnya tinggallah kami berdua. Ya, aku dan justin.
“clarice kau bodoh!” bentak justin ketika aku berusaha duduk.
Aku hanya menatapnya aneh.
Tuhan, ada apa dengan orang ini?
Aku seperti merasa jika orang ini memiliki kepribadian ganda.
Tadi ia memanggil namaku dengan lembut,
Dan sekarang dia malah membentakku?
Apa dia gila?
“clarice aku bisa membacanya dengan jelas!”
Ok, aku lupa lagi bahwa dia... ugh sudahlah
“clarice, sudah kukatakan jangan pernah buka pintu balkon tanpa sepengetahuanku! Tapi kenapa kau tetap membukanya?” omel justin panjang lebar
“itu terjadi begitu saja justin” ujarku dengan nada lemas
“maksudmu?” tanya justin
“setelah dari dapur, aku melihat ke luar balkon. Dan entah mengapa aku ingin keluar, dan akhirnya aku keluar. Semuanya baik-baik saja, sampai muncul wanita itu.” Aku menceritakan kejadian tadi pada justin. Ia hanya menatapku sembari mendengarkan ceritaku.
“clarice inilah yang aku takutkan.” Ujar justin sambil merengkuhku kedalam pelukanya
“aku tak ingin ada vampire lain yang menyakitimu” tambahnya sambil mengusap rambutku.
“its okay justin, im okay” jawabku sambil menatap kedua mata hazle justin.
Justin mencium keningku dengan lembut lalu menatapku sambil tersenyum
“lebih baik kau tidur, ini masih sangat pagi clarice” ujarnya dengan senyum manisnya itu, tapi aku menggeleng pelan.
“why?” tanyanya lembut “im scared justin” jawabku sambil melihat keluar balkon.
“aku akan menemanimu disini” jawabnya dan langsung duduk disebelahku. Aku segeramemeluk tangan justin
“sebenarnya , siapa wanita itu? Mengapa dia bisa tau namaku? ” tanyaku penasaran
“bukan siapa-siapa” ujarnya masih sambil menatapku
“you lied. Tadi aku mndengar kau meneriakan nama ‘selena’. Apa dia selena?”
dia tidak menjawab pertanyaanku, dia hanya memandangku dan tersenyum
“it doesnt matter clarice. Ok, sekarang kau tidur atau aku akan menggigitmu” jawab justin usil dan sambil menunjukan taringnya kepadaku
“ok aku tidur” jawabku dan langsung memejamkan kedua mataku.
Aku terbangun ketika matahari sudah mulai naik. aku melihat ke sekeliling kamarku, tapi justin sudah tidak ada. Aku mengikat rambutku dan memasuki kamar mandi. Setelah selesai mandi dan ganti pakaian aku bergegas keluar kamar dan menghampiri keluarga justin yang lain.
“morning dear, kau tak apa kan?” tanya mom sambil menatapku lekat
Aku tersenyum dan mengangguk “aku tak apa mom, percayalah”
“aku sangat mengkhawatirkanmu” jawabnya sambil menyentuh pipiku
“tidak apa mom. Btw, wheres justin?” tanyaku sambil mencari justin disekitar ruang tv
“dia sedang keluar bersama yang lain”
“mom, can i ask you something?” tanyaku
“anything dear”
“ummm... sebenarnya selena itu siapa? Mengapa ia terlihat sangat membenciku?” tanyaku bingung. Mom menatapku bingung seakan tak tau harus menjawab apa
“ummm, selena itu...”
“dia sebenarnya mantan kekasih justin. Tapi dia masih mencintai justin, sedangkan justin sudah membencinya” jawab mom
“lantas mengapa ia membenciku?”
“karna justin mencintaimu” jawabnya sambil tersenyum
“maksudnya?” tanyaku bingung. Apa mungkin justin mencintaiku? Masa seceppat itu?
“kau pasti akan mengerti sendiri sayang” jawab mom sambil tersenyum dan meninggalkanku di ruang tv.
Aku duduk di sofa yang berada di ruang tv. Jadi, selena itu mantan keksih justin dan sekarang dia sedang mengincarku?
astaga, apa ini mimpi?
God, im scared something bad will happen.
“tak ada yang perlu kau takutkan clarice” suara justin mengagetkan lamnanku. Justin segera duduk disampingku dan menggenggam kedua tanganku
“i promise” lanjutnya sambil tersenyum
Aku hanya menundukan kepalaku dan dengan wajah gelisah
“aku seharusnya tidak pergi. Harry benar, aku tidak seharusnya datang kesini.” Gumamku pelan
“harry?” tanya justin dengan wajah penasaran
“dia temanku, atau bisa dibilang kakak ku di florence. Dia melarangku pergi kesini, tapi aku tetap pergi. Dan sekarang aku menyesal”
“oh, clarice tenanglah. Aku sudah berjanji padamu akan menjagamu.” Jawabnya dengan lembut. Aku hanya menatapnya tidak bersemangat karna aku takut.
“oh come here” ujarnya sambil memelukku erat
“you’ll be okay.” Bisiknya tepat ditelingaku
--------------------------------------------------------------------------
gaje bingitsssss :'
ini udah lama gak gue lanjut, tapi pen lanjut.
happy reading.
dont forget to vote and comment!!!!
swagg!!!!
@gegeAnggitaa
@certaaan
KAMU SEDANG MEMBACA
forever [DISCONTINUE]
VampireBeberapa orang percaya, bahwa kami hanya merupakan makhluk mitologi. mereka tak percaya akan keberadaan kami. tetapi kami bukan sekedar makhluk mitologi. dengan kekuatan yang kami miliki, kami ada.... kami nyata... di dunia ini, DISEKITAR KALIAN...