He kiss me? But why?
And why I don’t wanna let him go?
It feels like, im confident.
Do I love him?
Not as a friend, but more than a friend.
Do i?
Harry mulai menciumku dengan gerakan yang agak cepat. Sesekali ia menggigit bibirku pelan dan memainkan lidahnya didalam mulutku. Perlahan ia mendorongku kearah dinding. Aku membuka mataku dan seketika aku teringat justin. Akupun menyadari apa yang telah aku lakukan dan mencoba melepaskan ciuman harry.
“harry…. Stop…. It…” gumamku terbata-bata karna harry tetap menciumku dengan gerakan cepat.
“harry…” ujarku sambil sedikit mendorong tubuh harry. Ia pun melepaskan ciumannya dan kembali menatap mataku dalam tanpa bericara.
“ I love you” gumam harry sambil memegang kedua pipiku. Aku tertegun mendengar kalimat itu. Ternyata harry mencintaiku. Tapi kenapa baru sekkarang dia memberi tahu ku?
“clarice I love you. I cant see you with him. I love you clarice. Please be mine” ujarnya masih memegang kedua pipiku.
Mataku berkaca-kaca mendengar pengakuan itu. Mengapa dia baru mengatakannya sekarang? Mengapa ia harus mengatakannya ketika aku sudah bersama justin?
“its too late harry” jawabku pelan sambil melepaskan tangan harry yang ada di pipiku. Harry hanya menatapku sedih dan langsung menunduk
“I know. You with justin now. Im too late” ujarnya masih menunduk.
Aku memegang pipi harry dan mengangkatnya sehingga aku bisa menatap matanya yang teduh itu dan mulai tersenyum manis.
“it doesn’t matter who im with, im still love you harry. You know that right?” tanyaku sambil tersenyum kearahnya.
Harry pun tersenyum dan mengangguk megerti.
Harus aku akui, aku mulai mencintai harry semenjak aku pertama bertemu dengannya.
He’s different.
I guess he never love me back, bc he never told me.
And now, he told me.
But its too late. Im with justin now.
“clarice apa yang kau fikirkan?” tanya harry sambil menatapku
Aku tersenyum dan menggeleng pelan “nothing”
“you sure?” “yea im verry sure” jawabku.
“okay, aku pulang ya?”
“kau tak ingin masuk dulu?” tanyaku sambil menunjuk ke dalam
“no, thank you.” “oh akay, take care” ujar ku
Harry pun mulai berbalik arah. Tapi ketika akan menuruni tangga, ia kembali berjalan kearahku.
“clarice” gumamnya
“yea?”
“ I like your lips” godanya dan mengecup bibirku sekilas yang sukses membuat wajahku memerah karna malu. Diapun tersenyum dan langsung lari kearah motonya dan pergi menjauhi rumahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
forever [DISCONTINUE]
VampireBeberapa orang percaya, bahwa kami hanya merupakan makhluk mitologi. mereka tak percaya akan keberadaan kami. tetapi kami bukan sekedar makhluk mitologi. dengan kekuatan yang kami miliki, kami ada.... kami nyata... di dunia ini, DISEKITAR KALIAN...