NCC - 3

52 39 60
                                    


******
"Mulai detik ini, menit ini. Sekarang lo penting buat gue dan gue juga harus lo anggep penting, oke?

******


VIA

Aku sudah selesai ber olahraga, sangat lelah. Aku melihat sebuah pintu yang sepi diujung koridor, didalam pintu itu ada tangga menuju keatas lalu diatas terdapat pintu lagi, saat aku ingin membukanya, ternyata didalam juga ada orang. Ku mendengar pembicaraan orang yang ada didalam sambil menghirup sedikit asap rokok yang membuatku -----sedikit terbatuk. Sepertinya ku mengenal suara orang yang ada didalam.

"Ger, Lu ada rasa ya sama si Via?"

"Gatau deh, Gas. Gua bingung, disisi lain gua belom siap jatuh cinta, tapi di sisi la..."

Astaga! Aku tak sengaja mendorong pintu yang terdapat sedikit karat yang suaranya terdengar, sehingga sepertinya orang yang tadi ada didalam itu melihatku. Oh iya, Aku harus kabur. Iya, kabur.

Aku menuruni tangga, lalu keluar. Lalu aku menengok kebelakang orang yang mengejarku sedikit dekat denganku dan lebih parahnya,

Orang yang tadi kudengar pembicaraannya serta yang sedang mengejarku adalah, Gero dengan sahabat sahabatnya.

***

GERO

Ah, tidak. Ternyata Via mendengar pembicaraanku tadi di rooftop. Apa dia akan marah padaku? Eh tapi mengapa harus marah? Saat ini aku sedang mengejarnya di koridor. Terlihat anak anak yang lain melihatku sedang berlari. Ternyata, dia berlari ke taman belakang. Sepertinya dia sudah capek berlari.

***

TAMAN BELAKANG

"Vi, lo tadi de-denger ya pas tadi di rooftoop?" Tanya Gilang yang membuat Via bingung mau menjawab apa

"Enggak kok, Gue ga denger apa apa. Tadi baru aja gue dateng."

"Ya tapi lo denger kagak, apa yang tadi Gero mau bilang?" Kali ini Bagas yang bertanya.

Gero yang mendengar pertanyaan itu langsung menginjak kaki Bagas dan mengisyaratkan teman temannya itu untuk pergi, temannya menurut lalu pergi dari taman. Sekarang hanya menyisakan, Gero dan Via.

"Vi, ka.."

"Dio, eh maksud gue Gero. Sumpah, yang tadi gue mau minta maaf karena ngedengerin pembicaraan lo sama temen lo yang harusnya privasi dan gue mau ke ruang ganti takut ternyata ada guru di kelas gue." Potong Via yang langsung menghadap ke arah Gero dan langsung pergi meninggalkan Gero.

***

"Astaga, lo tuh ya Vi, darimana aja sih?!!" Pertanyaan langsung diajukan Dara ketika Via sampai di kelas sehabis dari ruang ganti.

"Ga darimana mana kok" Jawab Via sambil tersenyum

"Alibi lo, udah hapal gue sama lo"

"Tau ah Ra, capek"

Tiba tiba geng M.A.R.T. menghampiri meja Via dan Dara, M.A.R.T adalah singkatan dari

M ; Martha, sebagai ketua

A ; Asila, Asila Biana Cralt, sebagai anggota yang paling pintar diantara lainnya

R ; Randissa, Randissa Girana Diva, anggota yang paling --nekat

T : Thalita, Thalita Chyntaz, anggota paling le to the mot, alias lemot.

"Heh, dasar lo tuh ya tukang sok. Udah sok pinter terus sekarang apa?!! Mau sok nge deketin pacar gue, iya?!" Oceh Martha

"EMANG DASAR SI VIA AJA GATEL KALI, MAR" Teriak salah satu cewek dari ujung menyoraki Via

"HUUUUUUUU"

"What the hell. Pacar yang mana ya mbak? Setau gue lo tuh playgirl gapunya otak, bisany.." Jawab Dara

"Diem lo, Martha bukan ngomong sama lo" Sela Randissa

"Ada apa lo dateng ke sini?" Tanya Via to the point

"Ya jelas, gue kesini mau nanya. Ngapain lo deket sama pacar gue?"

"Daritadi, lo bilang gue deket pacar lo. Emang pacar lo siapa?"

"Berani juga ya lo. Pacar gue, Gero 11 IPA 2. Yang ganteng se antreo SMA ini!"

"Yakin si Gero pacar lo? Soalnya kalo ga salah gue pernah denger dia gapunya pacar"

Sekarang, kelas 11 IPA 1 pun makin ramai. Ada yang sibuk merekam dengan hp, ada yang sibuk melihat dan mendengar saja dan juga ada yang panik bagaimana menyudahi kedua orang tersebut.

***

GERO

Sekarang sudah jam 8.45, ah ga peduli. Tapi kalo sekarang ke kelas pasti ntar dimarahin. Ke kelas si Via enak kali ya? Eh tapi kan kalo ke kelas dia ngelewatin kelas gue. Kalo ketauan gimana ya. Ah bodo amat dah, demi Via. Eh.. eh kok gini ya? Ngapain amat peduli. Ah, kacau kacau.

Itulah yang dipikirkan Gero sambil berjalan. Ia sudah melihat kelas Via, tetapi mengapa kelasnya sangat ramai? Bahkan dari luar ada yang merekam lewat handphone. Akhirnya Gero sampai ke kelas Via, yang tidak ketahuan oleh guru kelasnya saat ini. Gero dapat melihat temannya sedang dihukum kecuali Keinan. Mungkin hukumannya mengerjakan soal?

"EH ADA APAAN INI HAH?!"

Itulah yang pertanyaan yang dilontarkan oleh Gero saat sudah sampaidi Kelas 11 IPA 1. Tetapi, semua hanya diam sambil melihat Gero yang sedang diujung pintu.

"LO PADA BISA NGOMONG GAK SIH?! ORANG NANYA TUH YA JAWAB!"

"Liat ke meja Via, Ger" Bisik cewek yang dekat dengan Gero

Gero berjalan ke meja Via. Ia melihat Martha, dkk.

"Ngapain lo disini?"

"Ini loh sayang, dia lagi deketin kamu kan? Padahal kamu tuh ya, pacar aku."

"Apa-apaan"  Batin Gero.

"Ngaco lo ya Mar. Kapan pernah gua nembak lo jadi pacar gua? Gausah kebanyakan imajinasi deh lo kayak Spongebob. Spongebob sih mending lucu, lah lo? Sok cantik, gak tau diri."

"Lo tuh kenapa sih, Ger?! Ini semua emang gara gara cewe ini kan? Lo berubah sama gue, Ger"

"Lo yang kenapa Mar. Kita gak pernah akrab, sahabatan, ataupun temen Mar."

Martha menangis, ia kesal. ---Ralat, sangat kesal. Ia mengangkat tangannya untuk menampar Via. Tetapi tangannya ditahan oleh Gero.

"Lo tuh kenapa sih Mar? Oke, gua anggep lo temen gua. Tapi jangan pernah lo nyakitin Via atau lo akan ber urusan dengan gua. Peringatan buat yang lain juga. Udah Vi. Mending lo ikut gue aja ayuk." Ajak Gero sambil menggandeng tangan Via. Yang ada di kelas hanya melongo dengan pernyataan Gero termasuk Dara. Karena, selama ini Gero tidak pernah membela seorang perempuan.

***

"Lo, kenapa bisa digituin sama Martha sih Vi?"

Sekarang mereka berada di, rooftop.

"Gue juga gatau Ro, Dia tiba tiba aja dateng ke meja gue. Bikin panik. Dikirain ada apa. Ternyata ga penting"

"Sekarang, kalo ada apa apa bilang ya sama gue?" Pertanyaan dari Gero langsung membuat Via menolehkan mukanya ke Gero

"Loh kenapa? Emang penting ya?" Balas Via dengan muka bingung

"Mulai detik ini, menit ini. Sekarang lo penting buat gue dan gue juga harus lo anggep penting, oke?"

***

Baper jangan?
Gausah deh, semua cowok tuh ya. Indah di mulut doang, nyatanya mah. Yaaaa... Kagak. 😂

mulmed : Martha
VOMMENT JAN LUPA YAK 😜😘
-1 Mei 18-

NOTHING CAN CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang