Kembali

1K 75 129
                                    

Biar langit tertutup awan hitam, ia tetap biru.
Biar langit hendak disaingi oleh layang, ia tetap tinggi.


2

Sinar mentari baru saja mengernyitkan mata gadis yang baru hijrah ini. Meira Sandihaqan, biasa dipanggil 'Mei' oleh keluarga. Ia mendadak hijrah tanpa alasan, yakinlah bahwa setiap pagi kita harus memiliki harapan baru. Esok hari yang kita akan lewati haruslah lebih baik dari kemarin dan hari ini.
Meski Meira sudah hijrah, penampilannya tetap stylish ala remaja. Keputusan ini tidak membuat kecantikannya luntur pula.

Di hari istimewa ini, tidurnya amat nyenyak saat malam nisfu sya'ban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di hari istimewa ini, tidurnya amat nyenyak saat malam nisfu sya'ban. Setelah membaca surah yasin tiga kali dan melaksanakan salat tasbih berjamaah di masjid, Meira kelelahan sebab baru pertama kali ia ikut acara malam nisfu sya'ban.

Dalam remang kamarnya, semalam ia panjatkan doa.

"Ya Allah. Ampunilah segala dosaku di masa lalu. Tuntun dan bimbinglah aku sekarang. Aku butuh petunjuk-Mu.

Oya! Ya Allah. Bolehkah aku bertemu dengan cowok bisu kemarin? Niatku baik, ingin mengembalikan gantungan kunci miliknya," -Meira.

Sambil memegangi ganci bertuliskan Jepun itu, Meira terlelap bersama segala harap.

Tok tok tok!

"Mei, ada tamu. Bangun dulu nak, cuci muka," teriak mama dari lantai bawah.

Tak kunjung turun, mama naik ke atas, mata Meira masih sayup-sayup. Pikirannya pun setengah sadar setengahnya masih di alam mimpi.

"Ada yang cari kamu Mei, cowok, temuin dulu gih. Kasihan dari tadi lho nunggunya."

Meira agak panik, belum pernah ada teman cowoknya yang datang ke rumah. "Siapa ma?"

"Justru mama yang mau tanya sama kamu, itu si bagus siapa?"

"Bagus ma? Mei gak punya temen namanya Bagus deh. Salah alamat kali ma," sahut Meira.

"Eh namanya mama gak tahu. Bagus itu wajahnya, bagus juga tuh sikapnya, sopan sama mama dan bi Santi," tukas mama senyum-senyum gak jelas.

Meira langsung cuci muka dan istighfar melihat jam mungilnya menunjukkan pukul 08.30 WIB.

Astaghfirullah, seharusnya setelah salat subuh aku gak boleh tidur lagi. Semoga rezekiku masih ada, semoga belum semua dipatok ayam :''

By the way siapa cowok itu ya? Meira deg-degan. Ia tak pernah mengenalkan teman cowoknya pada mama. Sekarang malah ada yang datang sendiri tanpa izin Meira.

Atau, jangan-jangan ....

Itu si cowok bisu?

Iya! Dia pasti mau cari gantungan kunci yang aku bawa ini. Masyaallah indah adegan-Mu ya Allah.

Jodohku Bukan DiakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang