Sepuluh.

577 80 9
                                    

Rosi sedang sibuk bermain handpone nya sekarang.

Mempelajara not bojo galak katanya.

Mumpung nanti ada pel. Musik. Bisa nyoba nanti di studio musik sekolah nya.

Jiso masih seperti biasanya. Berburu cogan.

Dengan alasan yang sama, berharap di sepik

Padahal sekali di sepik malah gak peka

Dih.

Oke, beralih ke Jeni yang sedang mengerjakan paket fisika nya.

Menghitung hitung lalu mencoret coret kertas nya. Dan menggaruk garuk kepala tanda bingung, tapi tetap dikerjakan. Kadang juga membanting pulpen nya ke meja. Tapi ia ambil lagi dan mulai menghitung lagi.

Rajin.

Walaupun jamkos pun sama aja.

Gak salah kalau misalnya Jeni tuh masuk rangking.

Dan, Lisa

Ia terlihat sedang membaca novel. Iya, dia suka baca novel. Tapi novel yang mengandung unsur receh.

Padahal kalau di recehin mukanya datar. Gak tau sih tu orang.

Disebelah Lisa terlihat Hanbin sedang memegang handpone ketawa ketawa. Lagi lihat video Youtube kayaknya.

Lalu, tiba tiba Rosi beranjak ke meja Dokyeom . Langsung menyambar gitar nya begitu saja. Membuat sang pemilik gitar melotot, "eh jir"

Baru dua kalimat keluar tapi tiba tiba sang pemilik  langsung diam lagi. Melihat Rosi yang melotot kembali.

Seperti nya Dokyeom mulai hafal sifat temannya itu.

Rosi suka mempelajar not lagu kesukaannya. Walaupun kebanyakan itu dangdut.

Rosi bisa main gitar. Hobi malah.

Dan Dokyeom sering bawa gitar. Maka gitar Dokyeom lah yang kena.

Lalu, Rosi kalau lagi serius atau fokus dengan sesuatu, kayak sekarang misalnya, ngehafalin not lagu, maka Rosi gak segan segan melotot seram jika ada yang mengganggu.

Dan sekarang Rosi dalam fase tiga tiganya.

Karena itu, Dokyeom diam saja. Mengikhlaskan gitar nya yang dibawa dengan kasar oleh Rosi dan ditaruh dengan kasar bila Rosi mulai frustasi.

 Mengikhlaskan gitar nya yang dibawa dengan kasar oleh Rosi dan ditaruh dengan kasar bila Rosi mulai frustasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rosiiii, June tadi nyariin elooo. Lagi tanding dia" teriak Jiso tiba tiba didepan kelas

Rosi yang lagi serius dengan gitarnya menjawab,

"Ya. Biarin" tanda Rosi sedang tidak ingin diganggu.

Tapi sama saja, setelah itu Rosi menjadi tidak fokus. Setiap senar yang ia petik terasa nyaring bunyinya. Membuat Rosi frustasi sendiri.

"DOKYOM!!! . GITAR LO INI KENAPA JIR. SENAR NYA NYARING BANGET" kata Rosi sambil memutar mutar ujung senarnya asal

"Iya kayak suara lo cempreng- eeh anjer jangan diputer puter" kata Dokyeom seketika panik

"Nyoh" kata Rosi sambil membanting gitar Dokyeom kasar ke meja dan meninggalkan kelas.

Meninggalkan Dokyeom yang sedang menatap gitar nya melas.

"Mau kemana Rosi nya?" Tanya Jeni tiba tiba sambil menutup buka fisikanya

"Ketemu June kali" jawab Jiso santai

Lalu Lisa tiba tiba saja membanting novelnya kemeja.

"Oiya" kata Lisa kaget dengan tampang serius

"Kenapa?" Tanya Jeni dan Jiso bersamaan

Ada jeda sejenak

"Gue tadi udah ke kantin. Tapi gue laper lagi. Anterin yuk" kata Lisa sambil nyengir, memghilangkan muka Lisa yang serius tadi

"Eh jir, gitu doang"

"Yaudah sini kita anterin"

Kata mereka berdua setuju

Lalu berjalan ke kantin.

Walau sebenernya Lisa tuh lagi pengen nengok Rosi waktu sama June.

Khawatir.

Karena tadi saat ia kekantin. Ia mendengar gosip tak enak tentang June. Bersama gadis lain.

T B C

AKHIRNYA AKU APDET LAGI.

HUAHAHAHA.

Chap ini Gada momen nya dulu ya :( . Hehe.

Btw, Lisa tuh khawatir dalam diam :(

Aku terhanyut ndiri

Ckck

mager ; junros ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang