Dua - Sembilan

346 46 1
                                    

June menatap Rosi tegas

Rosi menatap June kesal

Maksudnya...?

Mereka lagi adu tatapan sekarang

Di taman sekolah nya yang di singgahi oleh angin semilir, bukannya kesannya menjadi romantis tapi malah memperkeruh

Percakapan mereka bermulai ketika Rosi memulai omongannya,

"Lo tuh, jangan gitu dong sama Jaehyun!. Dia udah berusaha ramah malah lo sengakin" kata Rosi yang berintonasi tak suka, mengingat peristiwa lalu ketika di CheeseHouse

June yang ada 5 meter dihadapannya, "terus? Gue harus peduli?" Kata June tak peduli sambil memutar bola mata

Melihatnya, Rosi kesal, "yaiyalah syukur syukur lo tuh udah gue ajak makan. Sama dia juga. Terima kasih kek!" katanya

"Gue ga minta di ajak makan sama dia" balas June membela

"Heh, terus maksut lo apa ajak ajak makan kalau gitu?!" Rosi berkata kesal

"Ya gue kan ngajak elu bukan Jaehyun!" June meninggikan suaranya sedikit

Rosi terdiam, lalu berkata

"Kalau kayak gitu, lo harus nya gausah ikut. Malu maluin aja. Gaenak kan gue sama Jaehyun!"

"Ya harus nya Jaehyun yang gausa ikut!" kata June tak terima

Rosi tak suka dengan jawaban Jaehyun, "Elo siapa ha? Pake gamau Jaehyun ikut segala?, dia kan sama gue juga" sengak Rosi

June tersenyum miring, "hah? Terus elo siapanya Jaehyun hah? Cuman temen iya? Atasnya temen juga gausa se hype gitu kali"

"Sapa yang nge hype?! Gue emang temen nya dia. Kenapa?!" Rosi mulai berteriak

June ketawa kecil, "oh? Cuman temen ya?" Dengan intonasi mengihina

Rosi melotot ke arah June

Seakan tak peduli, June malah berkata dengan mulut nya yang pedas "Kasian banget temennya udah kayak rasa pacar gitu." Katanya dengan penuh penekanan

Rosi udah mau maju karena tak terima dengan kata kata June

"Padahal gue yang mau jadi pacar lo" lanjut June pelan

Baru tiga langkah, Rosi mendongak kembali ke arah June, "ngomong apa lo tadi?" Tanya Rosi tak yakin

June terlihat berpikir sejenak, lalu yakin

"Padahal gue" katanya

"Gue yang pengen" lanjutnya

Rosi mengangkat alis, menunggu kelanjutan

"Gue yang pengen jadi pacar lo, tapi kenapa Jaehyun yang jadi rasa pacar gitu?" Jelas June ke Rosi

Rosi terlihat sedikit kaget, "lo mau jadi pacar gue ha?" Tanya Rosi.

June mengangguk mantap

"Mimpi lo ha?" Ucap Rosi sinis, tatapannya menjadi balik menghina Jaehyun

"Ga, gue ga mimpi" balas June percaya diri

"Cih, elo apa baik nya sih?" Kata Rosi tajam

"Kenapa lagi lo mau jadi pacar gue?, lo kira gue suka sama elo gitu?"

Belum sempat menjawab, "lo kira gitu? cih tau gak? Lo kalau suka sama seseorang kenapa sih kok main tinggal balik lagi tinggal balik lagi. Lo kira dengan gitu gue suka sama elo ha?!" Sengak Rosi

"Lo kira gue suka sama elu? Lo kira dengan lo sering chat gue dulu, terus jarang chat lagi. Terus lo perhatian lagi di chat membuat gue suka sama elo? Gitu hah?!" Teriak Rosi kesal

June tak merespon

"Iya gitu?!"

"Jadi lo aslinya suka sama gue juga gak?" June memperjelas alur

Rosi ketawa kecil, "lo ngarep apa hah? Kalau gue emang pernah suka sama elo pun sekarang udah engga" kata Rosi

June diam sejenak lalu merespon, "sejak kapan?"

"Sejak elo jarang perhatiin gue lagi,

lo kira pas gue udah sayang sama elo terus gue gabakal ninggalin elo gitu? Gue bukan bucin!"

June berusaha mendengarkan Rosi sambil menahan pertanyaan pertanyaan

"Pas elo ga merhatiin gue lagi, jarang chat lagi, gak jalan lagi, gak say hi lagi.

Padahal gue lagi suka sama elo. Gak, gue langsung ikut ga peduli juga. Harusnya tuh saling perhatian dan peduli, bukan malah cuek

Jadi jangan heran dong kalau gue sekarang ga suka sama lo lagi!

Itu juga karena elo sendiri yang ga peduli lagi" akhir Rosi dengan penjelasannya

June tampak merasa bersalah, "terus? Elo sekarang masih peduli ga sama gue?" Tanya June

Rosi memicingkan mata, "gr amat" katanya sengak

"Ada yang lebih peduli sama gue, jadi ngapain gue peduliin elo lagi?" lanjut Rosi

"Siapa? Jaehyun?" Tanya June

Rosi menatap June datar, "siapapun itu, bukan urusan lo"

Rosi mengakhiri percakapan dan berbalik badan meninggalkan June sendirian di taman sekolah.

T B C

Hiya.

mager ; junros ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang