Hai! Aku kembali!
Listen music!
🎼Dusta🎼❤Happy Reading❤
"Masalahnya, hal yang gak bisa diselesaikan dengan dewasa bisa berakibat fatal dan menyebabkan perceraian"
LNA
Akhirnya, pagi pecah dengan sempurna dikediamannya. Bola api raksasa dari arah timur telah menampakkan sinar lembutnya. Bumi seketika menghangat, takkala pagi menyongsong ditemani semilir angin pagi. Buminya menghangat, tapi tidak dengan cewek yang masih setia memeluk erat tubuhnya. Matanya belum kunjung terbuka, karena ia baru bisa tidur pukul tiga dini hari.
Aroma menusuk melewati rongga hidung cewek bermata hazel itu, tiba-tiba matanya mengerjap sempurnya. Dialihkan pandangnya kearah sekitar, ruangan bernuansa serba putih itu pertama kali dilihatnya setelah bangun tidur.
"Maaf mbak, saya ingin mengganti infus pasien." Seseorang dari arah belakang mengangetkan lamunan Prilly, ditengoknya kebelakang mendapati seorang suster sambil memegang infus ditangannya.
"Eh, iya mbak. Silahkan." Ucap Prilly sambil mempersilahkan suster itu masuk kedalam.
"Sus,, bagaimana keadaannya?" Prilly bertanya sambil melihat tubuh Pria yang masih menggunakan alat bantu oksigen dengan luka disekujur tubuhnya.
"Pasien sudah mengalami peningkatan mbak, mungkin beberapa hari lagi pasien bisa dipindahkan keruang rawat inap." Jawab Suster tersebut sambil mengambil infus yang sudah ia ganti dengan yang baru.
Prilly memaku dirinya sendiri tanpa berniat beranjak dari tempatnya. Jujur ia masih syok dengan kejadian ini, bagaimana bisa sosok mantannya mengalami hal seperti ini.
10 jam sebelumnya, ia mendapatkan kabar dari salah seorang warga yang menghubunginya larut malam mengabarkan jika pria bernama Rama mengalami kecelakaan dan sekarat. Jujur Prilly kaget dengan berita itu, didalam lubuk hatinya. Prilly masih memendam perasaan lama.
Wanita itu melangkah pergi untuk mengisi perutnya dikantin rumah sakit. Semalam ia sama sekali belum menyentuh sedikitpun karbohidrat untuk asupan tubuhnya. Tepat setelah mendapat kabar, ia langsung pergi menuju rumah sakit yang telah diberitahukan oleh warga yang menghubunginya semalam. Tanpa ia sadari seseorang juga tengah cemas mencarinya seperti ia cemas dengan keadaan mantan pacarnya sekarang.
🍃🍃🍃
Ali kalang kabut mencari istrinya, sudah hampir pagi tapi istrinya tersebut belum juga menampakkan batang hidungnya. Kemanakah gerangan perginya ?
Ponsel digenggaman Ali terus saja mengeluarkan bunyi yang sama. Laki-laki tersebut sudah menghubungi Prilly berulang kali, mengiriminya SMS bahkan email. Tapi, tak ada satu balasanpun dari sosok istrinya tersebut.
Dirinya ragu, apakah benar jika Prilly menghilang? Pergi karena sikap dinginnya kemarin saat meninggalkannya tanpa sepatah katapun? Tidak mungkin jika Prilly pergi hanya karena hal itu.
Semalam, setelah dirinya memarkirkan mobil. Ali berjalan menuju kedalam rumah. Keadaan rumah yang sepi membuat dirinya bertanya, apakah Prilly sudah tidur? Ia bergegas mencari Prilly dikamar, tapi nihil. Sosok mungil itu tidak ada dikamarnya, Ali lantas pergi kedapur, keruang kerja, gudang, dan kamar mandi belakang tapi itu semua nihil. Ia mengacak rambutnya frustasi, kemanakah perginya Prilly malam-malam begini. Jika ia pergi kerumah mama, pasti ia akan mengabari. Tapi ini tidak.
Waktu sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, tapi Ali belum juga menemukan Prilly. Ia sudah menyusuri sekitaran jalan yang mungkin dilalui Prilly tapi sama saja, Prilly belum juga dapat ditemukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncountable Boss
FanfictionStorie pertama gue di Wattpad? Bagaimana jika seandainya terjebak dalam dua pilihan mencintai mantan atau boss yang selalu memberi pertolongan? Berharap sang dewa memberiku jawaban.