Rooftop

647 68 0
                                    

Saat ini kami sedang berada didalam mobil, aku dan jungkook. Aku terus memegang kakiku, menekannya dengan erat agar darahnya tidak semakin keluar.

" Se oh~ah, kenapa kakimu justru semakin parah? Aku akan membawamu kerumah sakit yah ". Ucapnya

" Jangan oppa, bisa bisa para fans menyerangmu. Kau kan sangat tampan, bisa bisa mereka malah mendorongku karena ingin bertemu  dengan manusia tampan yang mengantarku ". Ucapku dengan tersenyum sedikit menggodanya.

" Kau ini bisa bisanya memujiku disaat seperti ini ". Ucapnya

Setelah itu, kami sama sama tertawa. Melihatnya tertawa seperti ini, membuatku merasa bahagia.

" Oppa, apa kau tidak keberatan mobilmu kotor karena darahku ". Kataku

" Tentu saja tidak. Kau harus ikut denganku yah. Aku akan mengobati kakimu ". Ucapnya

Aku mengangguk mendengar ucapannya, hingga akhirnya kami sampai. Dia membawaku ke dorm mereka, entah apa yang terjadi rasanya aku seperti terikat dengan dorm mereka. Setiap terjadi sesuatu denganku, maka aku akan berada didorm mereka.

Jungkook mematikan mesin mobilnya, lalu keluar dan membuka pintu untukku. Aku tersenyum lalu mencoba untuk berdiri, namun rasa sakit di kakiku membuatku terjatuh dan untungnya jungkook menangkapku.

" Maafkan aku oppa ".

" Gwaenchana. Kajja, aku akan mengendongmu ". Tawarnya padaku

( Kajja : ayo )

" Tidak, tidak oppa. Bajumu akan kotor nanti ". Tolakku

Aku menggeleng. Tapi, ia justru memilih mengendongku. Dengan gerakan cepat, dia mengendongku. Aku melingkarkan tanganku di lehernya.

Aku terus memperhatikannya, hingga kami sampai didepan sebuah ruangan bertuliskan Bangtan room. Tapi, dia berjalan melewati ruangan itu.

Dia akan membawaku kemana?. Batinku

" Oppa, kita akan kemana?". Tanyaku

" Aku akan membawamu ke rooftop, aku akan mengobati lukamu disana ". Jawabnya

Aku tersenyum mendengar jawabannya. Aku memang sangat menyukai rooftop, namun aku tidak menduga jika ia akan membawaku ke rooftop. Aku menutup mataku dan tersenyum, aku merasakan setiap langkah jungkook yang membawaku ke rooftop

" Buka matamu ". Ucapnya

Aku membuka mataku, aku kini berada di rooftop. Jungkook menurunkan ku diatas kursi, yang kebetulan berada disini. Aku tersenyum padanya.

Aku merentangkan kedua tanganku, dan menghirup oksigen sebanyak banyaknya. Berada disini, membuatku bisa menatap langit biru dan ini benar benar sangat tenang.

" Seperti nya kau sangat menyukai rooftop, hingga kau tak memperdulikan kakimu ". Ucapnya dengan tersenyum

Aku hanya tersenyum menanggapi perkataannya, hingga kulihat dia meninggalkan ku disini sendirian. Aku menunggunya mengambilkanku obat. Aku pertama kali menyukai rooftop saat bersama dengan jihon, saat ini aku benar benar memikirkannya.

Bagaimana keadaannya sekarang? Apa yang akan terjadi saat aku dan dia bertemu?

" Se oh~ah, berhentilah menghayal. Sini berikan kakimu, akan kuobati ". Ucapnya

Dia meletakkan kakiku diatas pahanya. Dia mengobati kakiku dengan sangat hati hati. Berbeda dengan min yoongi yang sangat kasar mengobatiku, jungkook mengobatiku dengan sangat hati hati.

Aku menatapnya sambil tersenyum. Dekat dengannya, membuatku merasa nyaman. Ini pertama kali aku cukup menghabiskan waktuku berdua dengannya.

Gerakan tangan yang sangat lihai, tatapan mata yang tertuju pada kakiku, dan bibirnya yang sedikit terbuka merupakan pemandangan yang sangat indah untuk dilihat.

" Berhenti menatapku seperti itu ". Katanya lalu menurunkan kakiku

" Gomawo oppa. Aku tidak menatapmu, aku hanya melihatmu ". Jawabku

" Aishh, anak ini benar benar ". Sahutnya

Aku tersenyum padanya. Dia memperhatikan kakiku, lalu menatapku

" Oh iya, kenapa kakimu bisa berdarah seperti itu? Bukannya tadi kakimu sudah diobati oleh yoongi hyung? Lalu, kenapa kau bisa berada dijalan seperti itu, bukannya tadi kau kami tinggal di bangtan room ". Ucapnya panjang lebar.

" Oppa, saat seorang sahabat menyatakan perasaannya padamu tapi kau menolak perasaannya karena sebuah alasan, apakah itu salah ?".

Aku bertanya padanya. Aku hanya menginginkan sebuah jawaban yang tepat, mungkin secara tidak langsung aku juga mengalihkan pembicaraan ini.

" Apa ini terjadi padamu ?". Tanyanya

Aku menggeleng, dan dia menghembuskan nafasnya lalu melihatku

" Kau tau sebenarnya itu tidak salah. Kita memang tidak bisa memaksakan perasaan kita pada seseorang, walaupun ia sahabat kita sendiri, tetap saja kita tidak boleh memaksakan perasaan kita. Jika kau memaksakan perasaanmu maka itu akan melukaimu dan juga dirinya. Cinta sejati itu adalah anugerah tuhan. Dan tidak semua orang bisa merasakan cinta sejati ". Ucapnya

Yang dikatakan jungkook memang benar. Tapi tetap saja aku merasa bersalah pada jihon.

" Se oh~ah, kau belum menjawab pertanyaanku ". Lanjutnya

" Baiklah oppa aku akan menjawabnya. Sebenarnya tadi aku kabur dari bangtan room, dengan langkah yang sangat pelan aku berjalan pulang kerumah. Saat aku selesai berpakaian, jihon datang menemuiku. Jihoon adalah sahabatku. Hanya dia sahabat yang kupunya selama aku diseoul, dan dia juga teman sebangku ku. Tadi, dia menyatakan perasaannya padaku, tapi aku menolaknya, dia berlari meninggalkanku, aku mengejarnya tanpa memperdulikan kakiku yang sedang sakit. Namun, dia sama sekali tidak memperdulikan yang sedang mengejarnya, bahkan untuk melirikku saja ia tidak mau ". Ucapku

Dia mendekatiku kemudia memelukku. Mengusap punggungku dengan lembut

" Tenanglah Se oh~ah. Kau bisa menganggapku sebagai sahabatmu begitu juga member yang lain. Datanglah padaku jika kau merasa sedih ". Ucapnya

Aku membalas pelukannya, dia memelukku semakin erat. Tak lama kemudian, ia melepaskan pelukannya dan tersenyum padaku

" Ayo kita turun kebawah ". Ucapnya lalu mengenggam tanganku dan mengajakku

Aku benar benar gugup. Ini pertama kalinya aku merasakan genggamannya. Jantungku bahkan berdetak dengan sangat cepat.



Between Tears and HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang