Musim semi datang lebih cepat hari ini. Cahaya matahari perlahan masuk melalui jendela dan menerpa wajahku.
Hangat.
Rasanya benar benar hangat saat ini. Namun, seseorang disampingku membuatku lebih merasa hangat. Min yoongi. Yoongi menggenggam tanganku dan menciumnya beberapa kali. Dia memang benar benar tahu bagaimana caranya membuatku merasa nyaman berada didekatnya. Semua yang dilakukannya membuatku semakin jatuh kepadanya.
Dan sekeras apapun aku bangkit, aku akan tetap jatuh. Jatuh kedalam pesonanya, jatuh dalam pelukannya, dan jatuh pada tatapan matanya. Bagiku, yoongi mulai memiliki arti penting dihidupku sejak dia membuatku mencintainya. Dia adalah orang kedua setelah orang tua ku yang mampu membuatku merasa nyaman didekatnya.
" Se oh~ah ".
Saat dia menyebut namaku aku akan selalu mendengarnya. Dan aku yakin sejauh manapun aku berada, suara itu mampu menembus kedalam indra pendengaranku.
" Se oh~ah, kau memikirkan apa ?". Ucapnya sambil memegang pundakku
" naneun amugeosdo saeng gaghaji anhneunda ".
( naneun amugeosdo saeng gaghaji anhneunda : aku tidak memikirkan apapun )
" Jelas jelas kau melamun " Sahutnya sambil memutar mata nya malas
Aku tertawa. Ucapannya benar benar lucu. Dan mata itu, mata itu sangat lucu saat marah seperti itu.
" Oppa, apa kau marah padaku ?". Tanyaku
Dia sama sekali tidak mendengarkan ku atau menjawab pertanyaanku. Dia melepaskan genggamannya dengan kasar, melirik ku sekilas, dan memilih untuk berjalan keluar dari kamarku.
Jangan lagi. Aku tidak mau gagal lagi, dan menjadi penyebabnya marah.
" Yoongi oppa maafkan aku ".
Lagi, lagi dia mengabaikanku. Dia berjalan semakin dekat ke arah pintu.
" Oppa, kumohon jangan marah. Aku tidak bermaksud membuat mu marah seperti itu. Aku hanya bercanda oppa, hanya itu ".
" Jeball oppa. Maafkan aku ". Lanjutku
Tanpa disadari aku meneteskan air mata. Aku bahkan tidak tahu sudah berapa banyak air mata yang aku keluarkan. Menangis adalah hal yang selalu kulakukan. Karena itulah hidupku. Hidupku berada di antara air mata dan kebahagian. Mungkin, bukan hanya aku semua orang juga hidup sepertiku.
We are between tears and happiness. We can not choose one of those options. Sometimes we will feel sad, but sometimes we will also fell happy. That's the life of everyone.
Seseorang tidak akan bisa menebak apa yang akan terjadi di masa depan. Sepintar apapun orang itu, sekeras apapun dia berusaha, dia tidak akan mampu menebak apa yang terjadi di masa depan. Salah satu usaha yang dapat seseorang lakukan untuk memperbaiki masa depan adalah dengan belajar dari masa lalu.
Aku mengangkat wajahku dan melihatnya sudah berada tepat dihadapanku. Aku menyunggingkan senyumku saat melihatnya kembali padaku. Dia menyeka semua air mata yang ada dipipiku.
" Jangan menangis lagi. Kau mau air matamu habis? Gunakan air matamu dengan sebaik mungkin ".
" Baiklah, aku akan menyimpan air mataku sebaik mungkin ". Ucapku dan dia hanya tersenyum
" Yasudah, aku pergi dulu yah. Aku akan ke studio ku di bighit entertainment. Lain kali datanglah berkunjung ". Ucapnya
" Baiklah, aku akan berkunjung secepat mungkin ".
Dia mengangguk dan tersenyum padaku
" Aku pergi dulu yah. Jaga dirimu ".
Dia mengecup keningku dan berjalan meninggalkanku sendiri. Hingga dia benar benar menghilang dari penglihatanku. Aku berjalan menuju ranjangku. Dan memilih untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Tears and Happiness
FanfictionHari itu hari dimana ketika kehidupan ku berubah. Semenjak datangnya dia. Mungkin bukan dia tapi mereka. Hari itu seandainya aku tidak menyelamatkannya aku pasti tidak akan terlibat dengan mereka, kesedihan dan kesenangan aku rasakan saat bersama me...